Camping#6

103 33 0
                                    

Ervano berlari masuk kedalam hutan,tak peduli kini hujan deras telah membasahi bajunya,dan mungkin ia akan sakit setelah itu,yang hanya ia ingin adalah nadine.

"NADINEE LO DIMANA NAD?". Teriak ervano namun tidak ada sahutan dari nadine.
Ervano berlari dengan terus memanggil nama nadine namun tetap saja tidak ada sahutan dari nadine.

"NAD! LO DIMANA NAD? INI GUE ERVANO,TOLONG JAWAB GUE NAD".
Teriak ervano lagi.

"Nad lo dimana".ervano berhenti dengan mata yang telah berkaca kaca,hatinya sekarang sedang berkecamuk khawatir dengan keadaan nadine saat ini.
Apalagi ia telah berputar putar dihutan namun nadine tak juga ia temukan.

"Nad,gue gabisa kalo harus tanpa lo". Ucap ervano lirih.
Bulir air telah jatuh dari matanya, katakanlah ervano lemah karna nadine adalah semangatnya.
Dan hujan akan menjadi saksi bagaimana kekhawatiran ervano tentang nadine.

"BENER KATA LO NAD! GUE CUMA COWO PENGECUT". Teriak ervano,ervano memukul mukul pohon,menendang ranting kering dan dedaunan yang ada didepannya untuk meluapkan kesal.

🌈🌈🌈

Nadine kini tengah duduk ditanah yang telah diselimuti dedaunan kering,tubuhnya kini bergetar kedinginan karna hujan deras yang tak henti hentinya turun.

"Bun-d-da,nad-d-din ked-ding-inan b-bun". Ucap nadine,suara nya bergetar kana dingin yang menjalar pada seluruh tubuhnya.

"C-ca f-feb,t-tolong gu-gue sshhhh".

Hujanpun sudah mulai reda,dan hanya bulir bulir air yang jatuh dari dedaunann menemani nadine saat ini.

Tiba tiba.
Grep

Ada yang memeluknya nadine,betapa terkejutnya nadine saat mengetahui siapa orang itu.

"E-ervan-no?". Ucap nadine dengan suara yang masih bergetar.

"Nad lo gapapakan?".
Tanya ervano sedangkan nadine hanya menggelengkan kepalanya.

Ervano yang melihat nadine kedinginan pun menggenggam tangan nadine dan meniup niupkannya untuk menyalurkan kehangatan.

Nadine tersentak kaget atas perlakuan manis ervano.

"Masih dingin?".
Tanya ervano.

"Dikit". Jawab nadine sekenanya lalu ervano pun memeluk nadine kedalam dekapannya.

"Gapapa gini dulu,biar lo gakedinginan". Ucap ervano yang melihat ekspresi kaget nadine,dan nadine pun mengangguk.

"Ko lo bisa ada disini?".
Tanya nadine yang masih dalam dekapannya.

Ervano melepas pelukannya dan beralih memegang bahu nadine.

"Gue khawatir sama lo".
Nadine yang mendengar ucapan ervano tiba tiba merasakan jantungnya berdetak cepat,dan pipinya kini sudah bersemu merah.

Ervano khawatirin gue? -Batin nadine

"Gue gamau lo hilang".
Setelah mengucapkan itu ervano kembali memeluk nadine kedalam dekapannya.

karna gue sayang lo nad,tapi gue bukan lah cowo yang baik buat lo -Batin ervano lirih

Setelah melepaskan pelukannya,nadine menyandarkan bahunya keervano yang membuat ervano refleks menagngkat tangannya untuk mengusap lenbut rambut nadine.

Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang