Berjanjilah seperti hujan.
Yang akan tetap datang meskipun sudah jatuh berkali kali
-
-
-
-***
Sudah sekitar 1 jam-an Ervano dan Nadine menunggu hujan reda disebuah halte, dengan sesekali Ervano byang berdecak sebal karna hujan turun begitu derasnya.
"Hujan itu sebuah anugerah, Harus disyukurin Vano" Ucap Nadine yang sedang memainkan air hujan yang turun dari atap Halte.
Ervano melangkah mendekati Nadine,
Lalu menggenggam erat kedua lengan Nadine.
"Jangan mainin hujan terus, Nanti sakit"Dengan perlahan Nadine melepaskan genggaman Ervano dari tangannya
"Jangan lebay deh, Gabakalan Vano"
Nadine melirik Ervano sekilas dan tanpa ba bi bu Nadine berlari ketengah tengah hujan deras."NADINE KAMU NGAPAIN?!"
Teriak Ervano geram.Nadine, sedangkan gadis itu meregangkan kedua tangannya dengan mata yang terpejam.
Menikmati setiap bulir hujan yang jatuh menerpa tubuhnya.Ervano yang merasa geram karna Nadine yang sama sekali tak menghiraukan teriakannya akhirnya berlari mengahmpiri gadis itu.
"Lo gila ha?! Ngapain hujan hujan an coba? Lo gamikir apa gimana sih? Kalo Lo sakit gimana?"
Nadine menunduk, Karna kesal Ervano tidak sadar kata 'Lo' Terlontar begitu saja dari mulutnya."Jangan kaya bocah bisa ga?!"
Ervano terdiam lalu tak lama menarik menarik Nadine pada pelukannya
"Maaf, Maaf aku kelepasan aku emosi, Aku cuma khawatir"
Nadine menangguk lalu melepas pelukannya"Emang tadi kamu liat aku ngapain aja?"
Ervano tersenyum "keliatan kaya bocah yang keliatan bahagia banget pas ujan ujanan"
Ervano mencubit gemas hidung Nadine"Bahagia?"
Ervano mengangguk"Hujan itu hebat ya Vano?"
Ucap Nadine tiba tiba membuat Ervano menautkan alisnya"Maksudnya?"
"Kamu salah Vano. Kalo kamu tau perasaan aku dibawah hujan tadi bukan bahagia tapi perasaan sedih, Saat aku merem tadi aku nangis Vano. Tapi karna hujan itu hebat dia bisa nyembunyiin tangisan aku, Dan oranglain akan berfikir bahwa aku baik baik saja"
Ervano merasa bersalah karna sudah membentak Nadine tadi dengan perlahan Ia mengelus lembut pipi Nadine
"Maafin aku, jangan nangis lagi"Tiba tiba Ervano membungkukan dirinya didepan Nadine
"Ngapain?" Tanya Nadine"Naik, Aku gendong"
Nadine menggelengkan kepalanya."Naik aja, aku mau tunjukin gimana rasanya bahagia dibawah derasnya hujan"
Dengan segera Nadine naik keatas punggung Ervano.
Disinilah, dibawah hujan deras mereka saling menarik sudut bibirnya tertawa bahagia. Melupakan sejenak luka luka yang membuat mereka menderita.
Saling menguatkan, Saling menebarkan senyuman."Vano kamu mau janji ga?"
Ucap Nadine yang masih digendongan Ervano"Janji apa?"
"Berjanjilah seperti hujan, Yang akan tetap kembali meskipun tau sakitnya terjatuh berkali kali"
Ervano terdiam "Jangan pergi" Sambung NadineAkhirnya Ervanopun tersenyum lalu mengangguk yang membuat Nadine tersenyum senang
Anggaplah jika hujan yang jatuh kebumi adalah derasnya masalah yang terus menerus menerpa kita.
Dan kita yang harus memilih pilihan untuk menghadapi masalah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Teen FictionKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...