Part 4 Kebencian

2.3K 92 12
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@twins_identik) dan Patimah_WIZONE atau yang lebih di kenal dengan nama Siti_One_it.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Rega terlihat duduk di ruang santai sambil melihat hasil pendapatan restorannya bulan ini di laptopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rega terlihat duduk di ruang santai sambil melihat hasil pendapatan restorannya bulan ini di laptopnya. Ibu Rega dan Safira mendekati Rega.

"Ga, Ibu ingin bicara denganmu."

Ibu nampak duduk berhadapan dengan Rega sedangkan Safira duduk di samping Rega.

"Apa yang ingin ibu bicarakan denganku?"

Rega menutup laptopnya dan mulai menatap Ibunya dengan serius.

"Sebaiknya kau menceraikan istrimu itu. Dia bukan wanita yang baik untukmu, Ibu lebih setuju jika kau bersama Fiana."

Ibu Rega masih saja berusaha membujuk anaknya untuk berpisah dengan Flora.

"Iya bang, yang di katakan Ibu ada benarnya. Aku mengenal wanita itu lebih baik dari pada dirimu bang. Wanita itu tidak sebaik apa yang kau pikirkan. Jadi lebih baik kau berpisah dengannya bang, ini demi kebaikan mu"

Safira ikut membujuk kakaknya. Agar Rega mau menceraikan istrinya itu.

Rega terlihat menghela nafas panjangnya saat mendengar permintaan Ibu serta adiknya itu.

Bagaimana pun juga dia tidak akan pernah mau menceraikan istrinya itu.

Dia mencintai Flora, apa mereka tidak bisa mengerti tentang perasaannya.

"Ibu, Fira bukankah aku sudah mengatakan berulangkali pada kalian bahwa aku tidak akan pernah berpisah dengannya. Tolong mengertilah, aku hanya ingin menikah sekali seumur hidupku jadi bisakah kalian pahami keinginan ku" Pinta Rega sungguh - sungguh.

Berharap kedua orang di depannya itu mengerti bahwa dia sudah berjanji pada kedua orangtua Flora, bahkan pada dirinya sendiri jika dia tak akan menceraikan istrinya apapun yang terjadi.

"Abang yang seharusnya mengerti. Dia bukan wanita baik-baik, aku hanya tidak ingin abang juga merasa tersakiti sama sepertiku dulu."

Safira tak menyerah untuk membujuk kakaknya. Lagi - lagi Rega hanya bisa menghela nafas berat nya.

Bagaimana lagi dia harus membuat kedua orang yang berarti untuknya itu mengerti bahwa dia tidak bisa melakukan itu, menceraikan Flora sama saja dengan menghancurkan hidupnya secara perlahan.

"Kau bilang kau sudah lama mengenalnya bukan. Seharusnya kau yang lebih tahu dia itu seperti apa!! Dia tidak mungkin berbuat seperti itu padamu jika bukan tanpa alasan yang jelas dan akan jauh lebih baik jika kau langsung bertanya padanya apa yang sebenarnya terjadi. Aku yakin kau hanya salah paham, Safira."

Salah Paham ( Flora & Rega) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang