Part 31 Hamil

803 65 10
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@twins_identik / Patonah_Wizone) dan Patimah_WIZONE atau yang lebih di kenal dengan nama Siti_One_it

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Flora tidak berhenti untuk tersenyum saat teringat bahwa dia ternyata sudah hamil 3 bulan lamanya, tapi bodohnya dia sama sekali tidak mengetahui akan hal itu selama ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flora tidak berhenti untuk tersenyum saat teringat bahwa dia ternyata sudah hamil 3 bulan lamanya, tapi bodohnya dia sama sekali tidak mengetahui akan hal itu selama ini.

Apa karena selama ini, dia sama sekali tidak merasakan mual - mual seperti ibu hamil pada umumnya!!!

Tapi dia sangat bersyukur itu artinya 6 bulan ke depan, akan ada sosok malaikat kecil yang hadir untuk melengkapi keluarga kecil mereka.

"Baik-baik di dalam sana baby... karena Mama disini akan selalu menanti kamu. Begitupun dengan Papamu."

Gumam Flora sambil mengelus permukaan perutnya dengan sayang. Tanpa sadar sebuah senyuman tampak terbit dari bibir Flora.

Ting...Tung...

Tiba-tiba saja terdengar suara bel apartemen di bunyikan oleh seseorang dari arah luar.

Membuat pandangan mata Flora beralih kearah pintu apartemennya yang tertutup rapat.

Flora akhirnya memilih untuk beranjak dari atas sofa dan mulai berjalan untuk melihat siapa tamu yang datang berkunjung ke apartemennya.

Flora nampak terkejut saat mendapati Ibu mertuanya tengah berdiri tepat di balik pintu apartemennya. Flora masih mematung di depan layar interkom. Dia sendiri merasa bingung.

Apa ia harus membukakan pintu untuk ibu mertuanya itu? Atau memilih untuk mengabaikannya saja! Tapi jika ia tidak membukakan pintu untuk ibu mertuanya itu berarti secara tidak langsung dia tidak menghormati ibu mertuanya.

Gumam Flora dalam hatinya.

Tidak dia harus membuka pintu untuk ibu mertuanya itu. Tidak sopan rasanya jika membiarkan ibu mertuanya berada di luar sedangkan dirinya sudah jelas - jelas berada di dalam apartemen.

Pikir Flora masih di dalam hatinya. Sambil terus mengamati sosok ibu mertuanya dari balik interkom.

Flora terlihat menghela nafasnya sebelum dia membukakan pintu di sampingnya itu.

Cklek...

Flora akhirnya membuka pintu apartemennya dengan lebar. Dia merintih di dalam hatinya saat mendapati ekspresi suntuk yang di tunjukkan oleh ibu mertuanya itu, belum lagi dia bisa melihat dengan jelas kedua tangan ibu mertuanya itu yang saling terlipat di depan dada.

Salah Paham ( Flora & Rega) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang