bab 1

24.4K 1K 215
                                    

Author butuh vote yah man teman biar semangat nulis cerita wkwk
.
.
.
.
.

Di pagi hari yang cerah, banyak orang berlalu lalang di jalan raya, ada yang ingin bekerja dan ada yang ingin bersekolah. Seorang gadis cantik dengan rambut yang dikuncir pun melakukan yang biasa orang lakukan.

Namun sayangnya, dia agak sedikit terlambat untuk masuk ke kantor, dia adalah Reva Claudia Renata.

"Aissh mana sih bis nya, ga dateng dateng, mana udah jam 8 lagi." gerutu Reva dengan wajah kesal.

Bis yang ditunggunya pun datang, tanpa membuang waktu ia langsung menaiki bis tersebut.

Kantor

Reva merapalkan doa agar dia belum datang.

"Pagi va, kok telat?" tanya Risa dengan senyuman.

"Pagi juga, nungguin bis ga dateng dateng." jawab Reva dengan wajah masih tertekuk.

"Btw, dia udah dateng belum?" tanya Reva dengan raut muka berubah jadi muka orang berharap.

Risa tersentak kaget akibat pertanyaan tersebut, dan dengan segera ia merubah nya menjadi wajah penuh keramahan.

"Belum kok va, masuk cepet ke ruangan mu sebelum dia dateng." jawab Risa.

"Ok makasih," tanpa menunggu jawaban Risa, Reva langsung berjalan cepat ke arah ruangannya.

Setelah sampai ke ruangannya, ia langsung merasa hawa yang tidak enak di keliling tubuhnya, Reva tak peduli hal itu, ia langsung saja masuk dan....

"REVA KAMU DARI MANA SAJA? JAM BERAPA SEKARANG HAH?" teriak dia dengan kencang hingga membuat Reva ingin pingsan ditempat.

"Gw mimpi apaan lagi sih? Perasaan gw mimpi, gw nikah sama ceo muda, ganteng, humoris, trus bulan madu di Prancis, kenapa yang muncul anaknya singa sih?" gerutu Reva dalam hati.

"KENAPA KAMU NGACANGIN SAYA? HEI! KAMU DIPANGGIL SAMA BOS ITU HARUS--"ucap nya terhenti karena Reva langsung menyambarnya.

"Iya pak, maafkan saya." ucap Reva dengan wajah malas.

Duk..

"Kalo bos lagi ngomong jangan di potong."ucap dia.

Sedangkan Reva masih memegang kepalanya yang disentil oleh dia.

"Aissh, iya pak maafin saya." balas Reva yang sudah kesal.

Dia melirik jam tangannya sebentar dan menatap kembali Reva.

"Nih kamu banyak kesalahan, di bagian data, diperhatikan lebih teliti jangan asal, ato gaji mu saya potong seribu. Saya ingin ke keruangan saya, ingat jangan buat kesalahan lagi." peringat dia lalu berjalan ke arah pintu dan membanting dengan keras.

Reva hanya melotot tak percaya, mengapa bosnya ini membanting pintu? Sungguh aneh tapi nyata.

"BOS KURANG ASEM, INI CUMAN SALAH KECIL DOANK, KENAPA DIBILANG BANYAK, NIH LAGI MALAH DITAMBAH, KURANG DIHAJAR KAU WAHAI PAK BOS!!" teriak Reva penuh kekesalan yang untungnya ruangan ini kedap suara.

"Oh yah, jangan lupa hari ini kamu lembur yah." sahut dia secara tiba-tiba.

Reva langsung menegang di tempat.

"Dia denger gw teriak? Denger gw maki dia? Dan dengan muka santai ngomong begitu? Sial, ingin ku pindah kerja, tapi sayang gaji disini gede." batin Reva

###
Hai, maaf yah ada typo ato cerita kurang seru

Vote dan commentnya yah:)

My Big Baby (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang