Yoongi terus memikirkan apa yang di katakan jungkook soal pindah ke kantor nya, ia jadi tidak fokus bekerja ia bahkan sering melamun ia selalu kena teguran di restoran, ini sudah 1 minggu namun ia masih belum menjawab pertanyaan itu jungkook sering meminta jawaban nya namun ia masih belum bisa memberinya jawaban, saat ini yoongi ber ada di restoran ia sedang ber istirahat di ruang ganti pakian, ia duduk sendiri hingga ada sebuah tangan yang menepuk bahu nya.
"Jangan terus melamun, Yoon jika kau ingin ber sama jungkook pergi lah aku tidak keberatan, aku akan mencari karyawan baru"
"Jun jika aku pergi aku akan jarang bertemu dengan mu, aku suka di sini tapi aku juga ingin di dekat jungkook aku ingin melihat nya setiap saat, rasa nya berat jika aku pergi dari sini"
"Ikuti kata hatimu yoon pergilah sekarang ganti pakaian mu dan temui jungkook, kapan pun kau boleh ke sini jangan merasa berat hati yoon cinta mu lebih penting"
"Jun terimakasih dan maaf jika selama aku di sini aku selalu merepotkan mu, terimakasih sudah menjadi teman ku"
"Aku senang bisa mengenal mu aku senang kau pernah menjadi bagian dari restoran ini"Jun pergi sementara yoongi berganti pakaian ia sangat senang bisa membuat keputusan ini meski berat namun ia ingin ber sama dengan jungkook, apa pun posisi yang akan di berikan di sana yoongi tidak masalah melihat kekasih nya saja sudah bahagia setiap hari ia tidak akan merasa rindu lagi.
Yoongi sampai di kantor jungkook tadi ia memilih naik taksi, sekarang ia akan masuk ke dalam ia menghampiri 2 orang resepsionis
"Permisi"
"Ada yang bisa kami bantu tuan"
"Di mana ruangan jungkook"
"Maaf tua untuk apa anda ber temu dengan direktur apa anda sudah membuat janji terlebih dahulu"
"Belum"
"Anda tidak boleh masuk tuan lebih baik anda pulang dan nanti membuat janji"
"Bisa kau menelepon nya katakan yoongi ingin bertemu"
"Nee tunggu sebentar"
Yoongi pun duduk di kursi yang ter sedia di sana, kantor nya memang tidak sebesar kantor untama namun ini sudah lebih baik semenjak jungkook memimpin kantor ini.Tak lama yoongi melihat jungkook berlari ia tersenyum
"Hyung kenapa tidak memberi tahu ku jika akan datang"
"Hyung di sini untuk memberi mu jawaban"
"Jadi apa keputusan hyung"
"Hyung akan menemani mu, hyung akan bekerja dengan mu"
Saking senang nya jungkook langsung memeluk tubuh yoongi tak hanya itu ia mengecup bibir nya juga, para karyawan yang ber lalu lalang melihat adegan tersebut dan mereka menatap aneh."Ini di kantor bukan di kamar mu"
"Maaf aku sangat senang hyung"
"Hyung akan pulang hyung datang hanya untuk memeberi tahu itu saja"
Yoongi hendak pergi namun jungkook menahan pergelangan tangan nya
"Siapa yang menyuruh mu pulang temani aku di sini sampai pulang"
"Tidak kookie semua orang pasti akan curiga terlebih kau tadi mencium ku"
"Aku hanya mengecup mu itu bukan ciuman hyung, ayolah temani aku"
Pada akhirnya ia tidak bisa menolak ke inginan sang kekasih, ia mengikuti ke mana pergi nya jungkook.Mereka sampai di lantai 5 tempat ruangan jungkook ber ada, mereka masuk ke dalam wajah yoongi di belai dengan lembut
"Keputusan yang bagus hyung aku tidak akan rindu hyung lagi aku akan selalu melihat hyung"
"Hyung juga bahagia bisa ber sama mu tapi jangan tunjukan pada orang-orang kita sepasang kekasih"
Yoongi ada di pangkuan jungkook sekarang ia mengelus rambut hitam itu."Hyung malam ini jadilah milik ku"
"Dari dulu hyung kan milik mu"
"Tapi aku ingin kita ber cinta hyung aku ingin selamanya ber sama hyung"
"Apa pernah hyung menolak mu kita lakukan malam ini tapi tidak di rumah bisa kita ke hotel"
"Hyung rasanya akan sakit di awal namun akan nikmat nanti nya aku akan memesan kamar kedap suara agar hyung tidak menahan desahan"
Yoongi tersenyum ia mengelus bibir bawah jungkook yang merah setelah itu ia kecup namun jungkook tidak mau hanya kecupan ia menghisap kedua belah bibir manis sang kekasih, memasukan lidah nya ke dalam rongga mulut yoongi."Enghh"
Jungkook bisa gilan setiap kali mereka ber ciuman yoongi selalu mendesah, kedua tangan nya meremas boking sintal yoongi
Yoongi mendorong tubuh taehyung cukup kuat hingga ciuman mereka harus ber akhir
"Jangan nakal tuan jeon nanti saja di hotel, kenapa malah meremas bokong ku"
"Tapi kau juga nakal kenapa selalu mendesah apa kau tidak tahu milik ku mengeras"
"Benarkah apa kau sangat terangsang sekarang"
Jungkook mengangguk yoongi malah gemas dengan ekspresi wajah jungkook yang seperti kelinci kecil.
"Kau sangat tampan namun kau juga manis seperti kelinci"
"Siapa bilang aku kelinci aku ini singa"
"Singa dari mana nya, kau tidak memiliki taring 2 gigi depan mu terlihat besar seperti kelinci"
"Jika aku kelinci maka kau kucing betina ku yang manis"
Yoongi mengerutkan kening nya
"Kenapa harus kucing betina aku ini kucing jantan"
Jungkook tersenyum ia menggesekan hidung mereka
"Sudah jangan protes baby boy"
Kedua pipi ber semu di panggil seperti itu ia langsung memeluk jungkook menyembunyikan wajah di dada bidang sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Feeling
Romancejeon jungkook menyukai min yoongi anak dari panti asuhan yang di adopsi kedua orang tua nya, akan kah cinta nya terbalas. yoonkook yoongi bottom jungkook top