5

2K 124 6
                                    

Yoongi mengawali pagi dengan ber olah raga ia memilih ber lari di sekitaran komplek, jantung nya ber debar lebih cepat debaran nya sama saat ia ber ada di dekat jungkook, tidak terasa 1 minggu sudah jungkook menyatakan cinta nya dan yoongi benar-benar sudah merasakan cinta ia selalu bahagia meski jungkook tidak melakukan apa pun, bagi nya ber dua saja sudah lebih dari cukup melihat jungkook ada di samping nya membuat yoongi merasa tenang.

Jungkook selalu ber kunjung ke restoran saat makan siang ia juga akan meminta di temani, jungkook membayar yoongi agar bisa ber sama dengan nya sedikit ke khawatir di hati yoongi tentu saja soal tuan jeon yang masih belum pulang ia terus ber pikir yang tidak-tidak tentang hubungan mereka jika di ketahu kepala keluarga jeon, somi selalu menggoda yoongi agar mereka segera menikah padahal belum lama mereka menjalani hubungan.

Yoongi pulang ke rumah badan nya ber keringat dengan nafas masih ter engga-engga, ia masuk ke dalam semua orang ber diri di depan ruang tv seorang laki-laki ber tuxedo putih duduk membelakangi mereka.

"Appa sudah pulang oppa"
Seakan di sambar petir tubuh yoongi langsung lemas ia terjatuh di lantai dengan rasa takut nya, jungkook menghampiri yoongi
"Appa ingin bicara dengan kita, mandi dulu setelah itu temui appa di kantor nya"
Yoongi mengangguk pelan ia menyeret kaki nya menuju kamar.

"Bubar semua nya bekerja lagi"
"Nee tuan" jawab para maid
Jungkook juga taku ayah nya akan marah namun apa pun yang terjadi ia akan menerima nya tidak jika appa nya menyuh ia untuk mengakhiri hubungan dengan yoongi tidak akan pernah ia lakukan lebih baik ia pergi dari rumah dengan yoongi dari pada hubungan nya harus ber akhir.

Yoongi sudah selesai mandi ia memakai baju rapi lalu pergi ke ruangan kerja appa jeon.

Yoongi menarik nafas nya dalam saat ia sudah sampai di depan pintu, jantung nya semakin ber debar kencang.
Tok tok
Yoongi masuk ke dalam di sana sudah ada jungkook juga yang ber diri di depan sang appa.

Yoongi tidak berani membuka mulut nya, tuan jeon mulai mendekat ia melihat wajah yoongi baik-baik
"Wajah mu memang terlihat cukup manis pantas anak ku menyukai mu"
"Maaf tuan"
Tuan jeon mengangkat dagu yoongi
"Apa kau menyesal"
"Tidak tuan"
Suasana di sini seperti di militer kau hanya perlu menjawab apa yang di tanyakan jika kau menjawab yang lain maka siap-siap kau akan di hukum atau di marahi sampai pagi lagi.

"Apa yang kau suka dari nya"
"Aku menyukai semua nya, wajah dan juga kepribadian nya"
Tuan jeon menepuk bahu jungkook cukup kuat
"Apa cukup hanya menyukai wajah nya saja, apa nanti kau akan makan dengan cinta"
Yoongi rasa nya ingin menangis saja tubuh nya semakin bergetar, kaki nya terasa lemas namun ia tahan agar tidak jatuh.

"Bukan kah appa juga merasakan yang nama nya jatuh cinta pada eomma, lalu kenapa appa seperti ini pada ku semua orang selalu bilang tidak ada yang salah dengan cinta tidak peduli siapa yang kau cintai laki-laki atau perempuan mereka sama saja, appa aku tahu appa pasti ingin hubungan ini ber akhir namun maaf aku tidak bisa aku terlanjut jatuh ke dalam lubang hitam yang di dalam di hati yoongi, aku ingin tahu kenapa appa mau hidup ber sama eomma padahal eomma miskin"
Tuan jeon mengepalkan tangan nya ia hendak menampar wajah putranya namun pintu ruangan di buka dengan kasar oleh sang istri.

"Hentikan semua ini, dengar tua jeon yang ter hormat jika kau tidak merestui hubungan mereka maka aku dan anak-anak akan keluar dari rumah ini kau akan sendirian di sini aku tidak peduli lagi dengan mu, aku peduli dengan ke bahagia anak-anak ku"

Heejin menarik tangan yoongi dan jungkook
"Jeon heejin berhenti"
Langkah heejin terhenti ia ber balik
"Aku belum selesai bicara kenapa kau membawa mereka"
"Aku sudah tahu isi kepala mu itu kau akan malu jika memiliki menantu seorang laki-laki, aku akan mengirim surat cerai sebentar lagi ber siap lah untuk hidup sendiri"
Tuan jeon menarik tangan istrinya hingga ia ber ada di pelukan nya
"Lepaskan untuk apa kau memeluk ku" bentak heejin
Mereka ber dua merasa sangat ber salah kedua orang tua nya ber tengakar dan eomma nya mengancam akan menceraikan appa.

"kau tidak akan bisa menceraikan ku heejian aah aku mencintai mu"
"Benarkah bukan kah kau terpaksa menikah dengan ku karna aku hamil? Sekarang lebih baik lepas kan aku dan anak-anak terserah diri mu mau berbuat apa aku benar-benar sudah tidak peduli lagi"
"Jika kau ingin mereka ber sama aku izinkan dengan syarat jangan pernah menunjukan hubungan mereka di depan ku atau rekan bisnis ku"
"Appa kenapa malu aku anak mu bukan anak orang lain, appa berhenti jadi orang egois pikirkan kami semua jika appa memang mencintai eomma harus nya apa sadar apa yang selama ini telah appa lakukan"
Ingin sekali tuan jeon menghajar putra nya namun ia tidak bisa ia menahan amarah nya, ia sangat mencintai sang istri meski ia ber siapa kasar dan ber tingkah semau nya.

Tuan jeon memiliki sikap tempramen, kasar, arogan dan egois namun ia sangat menyayangi keluarga nya hanya ia jarang menunjukan nya di depan orang-orang.

"Apa kau serius dengan ucapan mu"
"Aku sangat serius, sekarang kalian pergi ingat ucapan ku"
Mereka ber dua pun pergi di luar ada somi yang menguping pembicaraan mereka.
"Oppa baik-baik saja kan"
Yoongi ambruk ia tidak kuat lagi menahan nya
"Oppa"
Somi membantu yongi berdiri namun jungkook langsung menggedong ke kamar nya.

"Semua nya baik-baik saja sudah ku katakan bukan, jangan takut lagi aku berhutang pada eomma"
"Kook appa sangat marah tapi sekarang aku tidak bisa berhenti aku sudah jatuh pada mu aku tidak ingin hubhngan ini ber akhir"
Jungkook memeluk tubuh yoongi erat ia juga mengecup puncak kepalanya
"Aku juga tidak akan pernah bisa, mulai hari ini kita akan ber sikap normal di depan appa jangan pernah menunjukan perhatian mu jangan pernah bicara dengan ku"
"Aku mengerti kook kita harus bisa bersandiwara di depan appa"
Jungkook mencium bibir tipis milik yoongi mereka ber baring namun ciuam tidak terlepas sama sekali.



Terimakasih sudah membaca bantu share vote dan follow akun semoga kalian suka, maaf ya baru ungkap karakter tuan jeon woonwo maaf kalau kurang pas atau giman gitu kesan nya.

Beautiful FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang