Wedding

347 13 1
                                    

Two day later

Hari ini adalah hari yang paling bersejarah untuk siapa saja yang akan melangsungkan pernikahan, tapi mungkin tidak dengan dua pasangan muda ini justru hari ini adalah hari yang paling mereka benci seumur hidup mereka.

Tidak semua pernikahan itu bahagia, apalagi yang dijodohkan. Mereka tak mengharapkan agar pernikahan ini terjadi.

Arvi dan Calisa dua anak muda yang saling membenci justru akan menikah dan mengikat ikrar suci pernikahan.

Calisa sedang duduk di depan meja rias dan sedang di make up oleh make up artist yang cukup ternama.4

" Udah dong say nangisnya nanti make up nya gak beres beres. " Tegur seorang wanita yang diketahui bernama Nafa Rahna.

Tetes demi tetes air mata keluar dari mata indah Calisa.

" Kak Nafa. Kakak pernah gak pacaran sama orang yang gak kakak cinta?. " Tanya Calisa seraya mengusap air matanya yang selalu menetes.

" Pernah kakak pacaran sama kakak kelas waktu SMA dulu kita cuma pacaran settings tapi lama kelamaan benih benih rasa mulai timbul sampai akhirnya kami menikah setelah lulus kuliah dan sekarang udah punya satu princess yang cantik. Rasa cinta itu timbul sendiri seiring berjalannya waktu. " Ucap Nafa seraya melanjutkan me make up wajah Calisa yang cantik.

" Tapi aku gak yakin kalo misalnya hidup percintaan aku sama dia bakal kaya Kak Nafa. "

" Kok udah beranggapan gitu sih dek. Emang kamu tau kalau misalnya kisah cinta kamu gak bakal sama kaya kakak?. Jangan langsung berfikiran kaya gitu dek kehidupan kita kedepannya hanya Allah yang tahu. Gini ya Allah udah kasih skenario kehidupan yang terbaik untuk kita, kita tinggal ngejalanin aja dengan tulus dan ikhlas kalau orang orang itu ngomentarin anggap aja itu ujian yang harus kamu lewati untuk menjadi lebih baik kedepannya. Tuhan tahu mana yang terbaik untuk kita. " Nafa memberi penjelasan yang memang harus Calisa dapatkan. Agar dia bisa melewati hari hari penuh dengan keikhlasan.

" Percaya sama kakak kamu akan bahagia dengan dia dan dia jodoh yang Allah kirim untuk menjadi imam yang terbaik untuk keluarga kamu kelak. " Tambah Nafa yang membuat Calisa sadar. Calisa menteskan air mata haru karena kata kata mutiara yang diberikan oleh Nafa.

" Udah selesai sayang. Kamu turun ke bawah ya jangan netesin air mata kaya gini nanti cantiknya hilang. "

Setelah benar benar siap. Farah dan Fanny menuntun Calisa ke bawah.

Ternyata sudah ada Arvi dan keluarga duduk di tempat untuk akad nikah.

Arvi menatap Calisa sampai Calisa duduk disampingnya. Arvi tampak tampan mengenakan kemeja putih polos, jas hitam dan dasi hitam. Sementara Calisa mengenakan gaun berwarna putih dengan sedikit permata dan dihiasi mahkota kecil di pucuk kepalanya.

" Sudah siap?. " Tanya pak penghulu itu.

" Sudah Pak. " Jawab mereka yang ada disana.

" Arvi kamu pegang tangan saya dan ulangi yang saya katakan. "

Arvi hanya mengangguk kecil.

" Saya tikahkan  Saudara Arvi Pradipta Wangsa dengan saudari Audrey Calisa Dinata Binti Reza Dinata dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai. "

Arvi menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan.

" Saya terima nikah dan kawinnya Audrey Calisa Dinata Binti Reza Dinata dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai. "

HATE OR LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang