Author Pov
" Huaamm. " Arvi menutup mulutnya. Dia mengucek matanya dan membukanya perlahan. Dia melihat jam tangan rolex yang dia pakai di tangan kirinya.
06.00
Waktu menunjukkan pukul enam pas. Ia langsung menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya dan masuk ke kamar mandi. Tapi sebelum dia masuk dia melihat kearah Calisa yang masih berada di alam mimpinya. Dia tersenyum miring dan langsung masuk ke kamar mandi. Setelah mencuci muka, Arvi mengambil koper yang ada di dalam lemari. Lalu ia memasukkan baju bajunya, setelah selesai dengan koper nya dia mengambil lagi satu koper berwarna peach. Tapi dia hanya meletakkan koper itu di atas kasur dan tidak memasukkan baju bajunya.
Arvi berjalan kearah jendela dan membuka gorden nya, membiarkan matahari pagi merambat masuk melalu jendela kamarnya.
" Ungghh. " Lenguh Calisa saat sinar matahari menyilaukan matanya. Dia menutup matanya menggunakan bantal.
" Woy bangun lu tidur mulu gak bosen dari orok tidur?!. " Seru Arvi seraya menepuk pundak Calisa untuk membangunkannya.
Calisa berdecak kesal dan melemparkan bantal yang tadinya dia pakai untuk menutupi wajahnya ke arah Arvi yang sedang membereskan koper.
Calisa mengangkat alisnya heran. Dia ngapain beresin koper mau minggat?. Pikir Calisa.
" Lo diusir Vi?. " Ceplos Calisa seraya menghampiri Arvi yang sedang menekan nekan baju yang ada didalam koper itu.
" Mau minggat gue capek ah di bacotin sama lo mulu. " Canda Arvi tanpa melihat ke arah Calisa yang ada di sampingnya lalu menutup koper dan menyimpan koper itu dipinggir lemari.
Calisa hanya memandang heran kepada Arvi.
" Ih serius Vi lo mah becanda mulu ah!. " Kesal Calisa. Kemudian menghampiri Arvi yang hendak akan keluar kamar.
" Serius gua ngapain boong, gak guna. " Ucap Arvi kemudia membuka pintu kamar dan berjalan menuju dapur, disusul oleh Calisa yang penasaran.
" Morning Mi. " Sapa Arvi pada Vita yang sedang minum teh.
" Morning Mami. " Sapa juga Calisa.
" Morning too Arvi, Calisa. " Balas Vita seraya mencium kedua pipi mereka.
Calisa terus membuntuti Arvi kemana pun dia berjalan.
" Ngapain sih lu ngikutin mulu ah!. " Protes Arvi karena merasa Calisa terus membuntuti dia.
" Jawab dulu pertanyaan gue. "
" Mau tau banget atau mau tau aja?. "
" Mau tau banget banget banget banget!. "
" Lo tanya sama Mami tapi sebelum itu lo ke kamar mandi dulu. " Ujar Arvi. Calisa berdecak kesal dan kemudian dia ke kamar mandi yang ada di dapur.
Selesai mencuci muka dan menggosok gigi. Calisa berjalan menuju meja makan untuk sarapan bersama.
" Gimana kamu udah packing?. " Tanya Vita tiba tiba, Calisa yang mendengar pernyataan tersedak roti selai coklat.
" Hah!?. Mak-- sud nya?. " Tanya dia heran dan terbata bata.
" Loh emangnya Arvi belum ngasih tau kamu ya?. Arvi gimana sih kok belum dikasih tau Calisa nya?. " Tanya Arel. Calisa mengerutkan keningnya heran.
" Kalian hari ini jam 10 siang kan berangkat ke Bali buat honeymoon. " Pernyataan Vita membuat Calisa tersedak bahkan susah bernafas.
" Oho oho oho...khem. " Calisa tersedak seraya menepuk nepuk dada nya. Vita langsung memberi air minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE
Teen FictionGENRE : ROMANCE PERJODOHAN. Mungkin sekarang perjodohan sudah menjadi hal yang tabu dan sangat kolot di kalangan milenial. Tapi, bagaimana jika dua orang remaja yang semasa sekolah tidak akur dan selalu saja bertengkar karena hal hal sepele justru m...