Nyesek

307 13 0
                                    

Senyum dikit napa!
_____________________________


" Udah lo pegangan aja ya."

Arfan menjalankan motornya begitu sangat cepat. Hingga Calisa tanpa ragu memegang pinggang Arfan. Calisa sempat bingung dengan apa yang dilakukan Arfan kepadanya. Dia berfikir tentang ucapan Arfan barusan apa maksud dia jika Arfan gamon padanya.

Padahal dia dan Arfan tidak pernah jadian. Bahkan Arfan saja tidak menyimpan rasa pada Calisa. Tadinya dia berfikir jika Arfan gamon pada Shaira sedangkan kita tahu kan jika Arfan itu menyukai Shaira tapi sayangnya Shaira memilih Gerald dibanding Arfan, dengan alasan menjaga perasaan sahabatnya. Padahal Calisa sendiri tidak mempermasalahkan hal itu.

Ckit.

Motor Arfan berhenti di depan Mall yang cukup besar.

" Turun Cal."

" Ngapain lo ajak gue kesini?."

" Lo tunggu disini gue mau ambil Mobil dulu ya."

Arfan masuk kedalam parkiran mobil yang ada di bawah Mall seperti bestment .

Tak lama Mobil sport berwarna hitam keluar dari bestment.

Tin tin.

Kaca Mobil itu terbuka, dan ternyata didalamnya iti Arfan. Calisa masuk kedalam Mobil sport itu.

" Eh Fan lo mau ajak gue mana elah." Tanya Calisa bingung sebab sedari tadi Mobil ini hanyan berputar putar jalan raya tidak ada tujuan mau kemana.

" Mau ajak lo ke hati gue." Jawab Arfan. Kini perasaan Calisa seperti gado gado rasanya campur aduk. Apa dia harus bahagia?. Harus bingung?. Apa harus sedih?.

Ini seperti nostalgia bagi Calisa bedanya dulu Calisa yang ngejar ngejar Arfan tapi sekarang mungkin sebaliknya.

" Hah?!. Eh serius becanda mulu lu." Balas Calisa santai. Padahal dia sangat dag dig dug, dia tidak pernah sedekat ini dengan Arfan.

Dulu dia hanya bisa mengagumi dalam diam. Bahkan Calisa sampai masuk ke klub basket hanya untuk dekat dengan Arfan. Padahal saat itu dia sedang menggeluti dunia karate nya yang sudah mendapatkan sabuk hitam.

" Kenapa sih lo itu gemesin banget jadi pengen culik gue nya hahaha. Gemes banget." tangan kiri Arfan mencubit gemas pipi dan hidung Calisa sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk memegang setir.

Calisa menghempas tangan Arfan dari pipi nya.

Entah kenapa Calisa merasa risih jika Arfan melakukan hal seperti ini pada dia. Padahal dulu Calisa sangat mengharapkan jika Arfan melakukan hal yang sekarang Arfan lakukan pada dia.

" Lah kok di hempas sih tangan gue?. Kita jalan jalan ke Kuta yu."

" Ngg....

" Kalo ngg berarti iya."

Calisa diam tak berkutik dia lebih memilih untuk ikut saja jalan jalan ke Pantai. Jika dia menolak dan memilih pulang mungkin dia akan di ledek habis habisan oleh Gerald, Azriel dan terutama Niko.

....

Gue sama Arfan udah kurang lebih dua jam jalan jalan sekitar pantai Kuta. Dan akhirnya karena capek gue duduk di Cafe yang gak jauh dari pantai.

Entah kenapa gue jadi mikirin Arvi ya gue takut kalau dia liat gue sama Arfan dan salah faham.

Ih kenapa sih perasaan gue jadi kaya gini!.

HATE OR LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang