Terserah judulnya apa

240 13 2
                                    

Ceklek.

Arvi membuka pintu Apartemen yang nantinya akan dia tempati dengan Calisa bersama sama, merangkai kisah rumah tangga bersama sama.

Kondisi Apartemen ini tidak berbeda seperti pertama kali dia masuk ke Apartemen ini.

" Cal. Kamu beresin makanan sama yang lain ya, aku beresin kamar sama ruangan yang lain." ucap Arvi pada Calisa yang sedang merebahkan tubuhnya di atas Sofa.

Calisa mengacungkan jempol nya sebagai tanda setuju.

Ruangan pertama yang Arvi bereskan adalah kamarnya dengan Calisa. Selesai membereskan kamar dia membereskan ruang tamu dan ruang keluarga.

Arvi merasa tidak enak hati karena menitipkan pekerjaan membereskan makanan pada Calisa. Kalian pasti tahu kan. Jika Calisa tidak mungkin bisa membereskan semuanya dengan baik sedangkan dia itu kan tomboy mungkin jarang sekali dia membereskan sesuatu dengan rapih.

Dan benar saja saat Arvi ke dapur dia mendapati Calisa yang sedang tidur pulas di meja makan. Dengan sayuran dan buah-buahan masih berantakan di kantung plastik.

Arvi memukul keningnya dan menggeleng gelengkan kepalanya.

" Ya Allah nih anak disuruh beres beres makanan malah tidur." kata Calisa merasa gemas dengan tingkah laku istrinya itu.

Ya mau tidak mau harus Arvi yang merapihkan sayuran dan buah buahan ini. Ketika dia membuka laci dan lemari, dia benar kesal karena mulai dari spaghetti, mie instan, susu kaleng, susu kotak serbuk, roti, selai semuanya berantakan dan tidak teratur.

Akhirnya Arvi merapikan, setelah rapih. Perasaan tidak enaknya kini menuju pada kulkas. Ya!. Arvi menyuruh Calisa untuk menyimpan minuman, susu kotak, telur, coklat, es krim dan sayuran agar sayurannya tidak layu.

Dan benar saja saat Arvi membuka pintu kulkas semuanya tidak rapih dan teratur. Bahkan telur yang seharusnya dia simpan di pintu kulkas justru malah disimpan di dalam freezer. Arvi tidak bisa melakukan apa apa, Arvi hanya harus sabar menghadapi sifat dan sikap kekanakan istrinya itu.

Selesai merapikan kekacauan yang dilakukan oleh Calisa. Arvi menggendong Calisa dan menidurkannya di kasur.

Jika dihadapkan dalam kondisi seperti ini maka Arvi akan bersikap sangat dewasa. Dan menjadi Arvi yang multitalenta bisa melakukan hal apa saja.

***
Calisa POV

" Huaam."

Gue membalikkan badan gue ke arah kiri. Dan gue bener bener kaget karena di pinggir gue ada Arvi.

Ya Salam!.

Berarti kita tidur bareng bareng dong semalam?.

Aish!.

" Arvi bangun!!!." teriak gue. Arvi yang merasa terganggu dengan teriakan gue langsung membekap mulut gue.

Dan gue langsung gigit tuh tangan. Enak aja main bekap mulut gue seenak jidat dia.

" Aaaw.. sakit ." rintih dia. Hahaha mampus lu makannya jangan kaya gitu lagi lain kali.

" Rasain!."

" Kamu mending bikin sarapan gih." titah dia. Walah masa dia nyuruh gue.

Eh btw gue kok ngeri ya kalau dia panggil nya aku-kamu gitu. Jadi pengen terbang aja gitu wkwk.

HATE OR LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang