Past and Future

156 25 2
                                    

Suasana yang tadinya santai saja, malah menjadi agak tegang dengan keadaan seperti ini.

Walau begitu, Gogol tetap tidak menyangka ada kecurigaan apapun, dan tetap berlaku seperti biasa saja.

"Nee? Kau dari Tanteisha kan?" Tanya Gogol tersenyum lebar, "Kau mau tahu sesuatu tentang sulap?"

"Gogol-kun... kau ini mulai berbicara yang aneh-aneh lagi dasar," Komentar Sigma menepuk pundaknya. "Siapa yang tidak suka sulap? Kalian suka mendengar ramalan dengan kartu remi kan?" Tawar Gogol lagi seraya mendekati Chuuya yang daritadi setengah risih karena ada orang yang ia benci, dan setengah tertarik mendengar Gogol.

"Apa itu?" Tanya Chuuya mengambil kesempatan untuk melepaskan diri dari pegangan Dazai di belakangnya. Gogol tersenyum mendengar Chuuya yang tertarik, dan mengeluarkan sederet kartu berisi 7 lembar kartu dari kantong jubahnya yang tidak ia tunjukkan bagian depannya, lalu meminta Chuuya untuk mengambil satu kartu dari tangannya.

"Ayo, yang mau ikut juga boleh ambil—hei! Kamu, yang berpakaian semua hitam! Sini, nggak mau mencoba?" Gogol menyodorkan kartu-kartu itu setelah Chuuya mengambil selembar.

Si surai hitam yang kebingungan itu mengambil salah satunya, Gogol menawarkan Dazai, dan ia mengambil selembar kartu juga. Hanya Atsushi yang tidak mengambil.

"Soukka... kalian semua mengambil sesuatu yang hampir semuanya kuduga," Tukas Gogol tersenyum lebar, "Ayo, siapa yang mau duluan kuramal?"

"Chuuya-kun, kau duluan sana," Ujar Dazai mendorongnya pelan ke depan Gogol. Chuuya hendak menebas kepala Dazai dengan tangannya, namun mengingat kondisi yang tidak memungkinkan, ia terpaksa menahan serangannya.

"Hm... kamu... Chuuya-san kan? Kau memilih kartu dengan gambar raja, bentuk keriting. Kau memiliki zodiak Aries... dengan bulan lahir April. Kau berkepribadian unik yaitu naluriah atau intuitif, tak lupa juga kau ceria, serta ramah pada semua orang kecuali mungkin pada orang yang kaubenci. Ah ya, tak lupa kau juga orang yang jujur, terbuka, murah hati dan kasih sayang terhadap orang yang kausayangi. Elemen alammu adalah api. Bagaimana? Apakah semuanya persis sama dengan kepribadianmu yang sekarang?" Tanya Gogol setelah menjelaskan arti kartu yang diambil Chuuya.

Si mata biru tercengang mendengarnya, "Sou! Tepat sekali, gimana kau tahu?"

"Ahahaha—! Rahasia tentunya~!" Ucap Gogol tertawa kecil, lalu beralih pada Dazai, "Apa yang kau ambil?"

"Dua wajik," Ujar Dazai melirik ke arah Chuuya dengan tatapan manis.

"Wajik? Apakah zodiakmu Gemini dengan bulan lahir Juni?" Tanya Gogol sebelum menjelaskan.

Dazai hanya mengangguk, "Mungkin? Sepertinya iya,"

"Soukka... kalau begitu, kau cukup canggih dalam berpikir, cerdas serta berambisius. Pikiranmu mengalir begitu saja dengan santai, dan mudah mengambil keputusan serta biasanya sangat pandai dalam berdebat. Kau juga merupakan salah satu elemen alam yaitu udara atau angin, melambangkan kebebasan bertindak atau berpikir," Jelasnya seraya tersenyum lebar.

"Soda nee, cocok dengan diriku," Tukas Dazai, "Apalagi tentang kepribadian Chuu—"

"Nee? Sembarangan dasar kuso Dazai," Si mata biru memotong perkataannya dengan melirik tajam dengan senyum yang dipaksakan pada Dazai.

"Ano—Dazai-san, lebih baik jangan mengganggu," Ucap Atsushi seperti biasa, berusaha menetralkan suasana.

Pria tinggi bersurai coklat itu hanya tersenyum manis kepada Atsushi, membuatnya kembali diam. Bagi Atsushi, senyum Dazai seperti sebuah kode atau pertanda yang ia dapat pahami secara umum.

"Ah—Akutagawa-san belum mendapatkan arti kartu yang ia ambil," Ucap Atsushi mengalihkan perhatian. Akutagawa yang tersebut namanya hanya menunjukkan sebuah kartu cukup unik, kartu joker.

"Mungkin ini pertanda buruk," Batin si surai hitam pesimis.

"Joker??? Wah!" Gogol tersenyum lebar, meninggalkan rasa penasaran di antara keempat orang itu.

"Artinya..."

Gaze Upon Music II - When Love and Hate CollideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang