3. Halu

2.6K 206 0
                                    

3. Halu

Dua hari berlalu. Hari ini (namakamu) duduk disebuah caffe. Caffe yang memang ia sering datangi jika bosen ketika weekend. Ia disini tidak sendiri, ada salsa yang menemaninya. Namun, ia sedang izin ke toilet sebentar.

Mata (namakamu) menyorot kaca disampingnya yang langsung menampakan jalanan yang lumayan akan pengendara yang berlalu lalang. Bayangan wajah iqbaal seketika terlintas, membuat dirinya mengerjap beberapa kali untuk menghilangkannya.

"Kenapa lo (nam)?" Tanya salsa yang baru saja duduk didepan (namakamu)

(Namakamu) tersentak. "Tiba-tiba bayangan pangeran gue lewat," ucapnya sambil terkekeh

Salsa mendengkus, sudah bukan hal yang asing baginya untuk mendengar kata iqbaal or pangeran dari mulut (namakamu). "Bangun napa (nam). Gue takut lo mimpi ketinggian terus jatoh."

"Tenang aja. Kalo gue jatoh ada a'a iqbaal kok yang nangkep," sahut (namakamu) penuh keyakinan

"Iqbaal nggak bakal mau nangkep lo. Badan lo kan berat." Ledek salsa membuat (namakamu) mengerucutkan bibirnya

(Namakamu) langsung memegang dadanya. "Sama kayak hati gue dong. Berat buat ninggalin a'a bale,"

Tangan salsa terulur mengetuk dahi (namakamu), membuat sang empunya meringis. "Anjir lo (nam)."

(Namakamu) tertawa lepas. Membuat salsa kesal itu hal yang mudah baginya. "Makannya jangan coba-coba pisahin gue sama a'a bale,"

"Bodo lah."

Salsa mengganti kegiatannya menjadi fokus pada layar laptop yang ia sengaja bawa. Ia mulai mengetik kata demi kata disana, membuat (namakamu) ikut masuk dalam tulisan tersebut. "Udah berapa vote dicerita lo?"

"Baru 590 Ribu. Lo jangan lupa baca, ya?" Balas salsa namun matanya masih terpaku dengan kegiatannya

(Namakamu) menyender pada bangku. "Enak ya jadi elo, punya bakat yang jelas dan bisa ngembangkannya. Lah gue? Cita-cita aja belom jelas."

(Namakamu) terkadang merasa iri dengan kemampuan yang salsa punya. Salsa tau apa yang harus ia lakukan untuk menginovasikan dan mengkratifkan bakat yang ia punya. Tidak seperti dirinya yang menetap dijalan yang itu-itu saja.

"Bukannya lo nggak punya bakat. Lo cuma perlu gali yang lebih dalem. Intinya jangan pesimis jadi orang,"

(Namakamu) memilin bibirnya sambil berpikir. "Bakat gue yang gue tau itu---ngehaluin iqbaal. Gue nomer satu kalo soal iqbaal deh. Eh,,,, kayaknya gue udah punya cita-cita yang jelas."

Salsa melirik (namakamu) sekilas. "Apaan tuh?"

"Nikah sama iqbaal,"

Salsa hanya bisa menggeleng. Apa hanya iqbaal yang ada dipikiran sahabatnya itu? Apa dia tidak memikirkan masa depannya?. "Nggak semua tentang iqbaal, (nam). Berangan-angan boleh, tapi lo harus bangkit buat realita lo."

(Namakamu) menatap salsa menjadi serius. "Gue pastiin iqbaal bakalan jadi realita dihidup gue, sal. Do'ain ya?!"

Salsa balik menatap (namakamu) yang keras kepala. "Halu boleh, asal jangan kecampur sama bego."

"Gue serius."

"Terserah lo deh (nam)." Putus salsa sudah enggan untuk menasehatinya lagi.

Sambil menunggu salsa yang menulis cerita, (namakamu) hanya memandang jalanan ramai sambil berandai-andai, tentang apa? Tentang iqbaal pastinya. Sampai sorot matanya tak sengaja terfokus pada seseorang yang baru saja keluar supermarket disebrang sana.

"Iqbaal?" Gumamnya

(Namakamu) kembali mengucek matanya untuk memastikan. Sampai akhirnya ia sadar kalau ikut kenyataan. "A'a iqbaal!!" Pekiknya

Salsa tersentak kala (namakamu) dengan buru-buru lari keluar caffe. Ia hanya mengintip lewat kaca. Terlihat (namakamu) yang kesusahan menyebrang.

"Itu beneran iqbaal. Gue harus ketemu!" Ucap (namakamu) disela-sela perjuangan menyebrangnya

Saat sudah berhasil menyebrang, badan (namakamu) diam mematung ketika orang yang ia cari tidak ada. "Kok nggak ada? Gue yakin kok tadi ada iqbaal,"

"Gue nggak mungkin salah liat." Sambungnya

Apa gue terlalu halu ya? Halu gue udah tingkat akut rupanya

Dengan langkah lemas (namakamu) kembali kedalam caffe dan duduk melamun didepan salsa yang susah payah menahan tawa.

*****

"Halu boleh, asal jangan kecampur sama bego."

16-Februari-2020
Dari seorang pengagum senja




IMPOSSIBLE (IDR><NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang