15. Kangen Kak Iqbaal (1)

1.6K 153 0
                                    

15. Kangen Kak Iqbaal

Dengan tergesa-gesa (namakamu) lari menyusuri karidor menuju kelas. Berharap jika salsa sudah ada disana. Ia sangat mengkhawatirkannya semalaman. Walaupun devano bilang sudah ada nichol yang menjagai, namun tetap saja (namakamu) khawatir.

Tanpa hati-hati tubuh (namakamu) menbrak seseorang dibelokan jalan kelas. Tubuh mungilnya tersungkur kelantai yang dingin itu. Matanya memejam merasakan sensasi sejuk yang menjalar, bibirnya meringis kesakitan.

"Jalan pake mata," ucap cowok itu dengan datar-amat sangat datar

(Namakamu) mendongak dan mendapatkan nichol yang bersender ditembok dengan mata yang menatapnya. "Kak nichol?--ah! Kebetulan kak nichol disini. Gue mau ngomong sesutu."

"Soal salsa? Dia udah nggak perawan,"

Mata (namakamu) melotot. Segera ia bangkit dan menampar keras pipi kanan nichol. "Jaga mulut lo, ya!"

"Lo pikir gue bo'ongan?"

Tangan (namakamu) mengepal, ia menarik kerah seragam nichol. "Maksud lo apa! Jangan jadiin salsa maenan lo ya! Kalo sampe itu terjadi, gue bak--"

"Bakal apa?"

Nichol menyentak tangan (namakamu) dari seragamnya. Ia mendorong (namakamu) pelan agar gadis itu menjauh. "Jangan sekali-kali lo sentuh gue, karna gue nggak mau disentuh sama orang sok bener kayak lo!" Sambung nichol

"Kak nichol jangan main-main soal ini! Gue minta tolong! Ucapan lo nggak bener, kan!?"

Nichol menoyor pelipis (namakamu) dengan kasar. "Lo pikir gue sebejat itu? Yang ada pikiran lo tentang gue yang bejat."

(Namakamu) menggeleng ia menabrak pundak nichol dan kembali meneruskan perjalanannya menemui salsa. Sesampainnya dikelas ia melihat salsa yang sedang menghapus papan tulis dengan santai.

Keadaannya baik-baik saja. Tidak ada raut wajah sedih, marah, ataupun frustasi. Secuil lega menguasai keadaan (namakamu).

"Sal,"

Salsa menoleh, ia tersenyum manis. "Pagi (nam)."

"Pa-pagi. Lo---nggak papa?"

Alis salsa naik sebelah. "Nggak papa? Emangnya gue kenapa?"

"Semalem lo kemana?"

"Ohhh, gue diajak pergi sama kak nichol."

"Lo nggak diapa-apain?"

Salsa terkekeh. Ia meletakan penghapus ditangannya dan menghampiri (namakamu) yang masih diambang pintu. "Gue baik-baik aja lah. Emang gue diapain?"

"Kirain lo di--"

"Jangan berpikiran macem-macem sama kak nichol, (nam). Dia baik kok,"

"Gue cuma takut lo kenapa-napa." Tegas (namakamu). "Emang salah?"

Salsa menggeleng. Ia memeluk (namakamu) erat. "Makasih lo udah peduli banget sama gue (nam). Tapi sikap lo terlalu berlebihan mandang kak nichol,"

(Namakamu) tersenyum tipis. "Sorry,"

Salsa melepaskan pelukannya. Ia memegang kedua pundak (namakamu). "Nggak papa. Kalo gitu gue keluar dulu, ya? Ada janji sama kak nichol,"

"Tadi gue sempet ketemu kak nichol," ujar (namakamu). "Gue ribut sama dia."

Salsa tergelak. Ia mengangguk. "Bye!"

(Namakamu) mendengkus. Dengan lemas ia berjalan menuju bangkunya. Tangannya menggapai ponsel disaku seragamnya. Tidak ada notifikasi apapun dilayar tersebut. Sampai akhirnya (namakamu) yang memutuskan untuk mengirim chat kepada iqbaal.

Me
Kak iqbaal

Tak sampai lima menit pesan (namakamu) dibalas oleh iqbaal

Kak iqbaal
Iya?

Me
Aku kangen

(Namakamu) membelalak. Ia menampar kedua pipinya. Apa-apaan ini? Mengapa dia mengirimkan pesan seperti itu? Ingin dihapus tapi sudah dibaca. Matilah dia!

Kak iqbaal
Suatu kehormatan loh

Me
Ha?

Kak iqbaal
Dikangenin sama lo

Me
Wkwk

Kak iqbaal
Tumben berani ngirim chat kayak gitu?

Me
Reflek kak

Kak iqbaal
Berarti dari tadi lagi mikirin gue, ya?

Me
Enggak!

Kak iqbaal
Halah, jangan boong

Me
Enggak kak! Sumpah!

Kak iqbaal
Iya juga nggak papa

Me
Maksudnya?

Kak iqbaal
Nggak

(Namakamu) memilin bibirnya mencari topik yang pas

Me
Kak vanessa disitu kak?

Kak iqbaal
Nyari topiknya yang lain kek

Me
Ha?

Kak iqbaal
Gue mau take, nanti disambung lagi ya

Me
Iya kak. Sorry ganggu waktunya

Kak iqbaal
Sering-sering ganggu waktu gue ya
Gue suka diganggu sama lo

Me
😊😊😊😊

(Namakamu) memegang dadanya. Pipinya bersemu merah. Jantungnya sedang dangdutan saat ini. Ah!! Bahagiannya!

"(Nam),"

(Namakamu) tersentak. Disamping mejanya sudah ada caitlin sang sekertaris kelas. "Nanti pulang sekolah tolong fotocopyin soal Matematika ini, ya?"

Caitlin menaruh selembar kertas diatas meja (namakamu). "Emang lo mau kemana? Lo kan sekertaris 1 nya, gue mah sekertaris 2."

"Gue harus kerumah sakit. Oma gue sakit, (nam)"

"Oh oke deh," putus (namakamu). "Cepet sembuh buat oma lo ya cait,"

Ciatlin mengangguk. "Thanks (nam)."

*****

Dari saya untuk kamu
Dari kamu untuk saya

You know that babe!

IMPOSSIBLE (IDR><NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang