16. Tragedi Dipersimpangan Jalan

1.7K 164 0
                                    

16. Tragedi Dipersimpangan Jalan

Sepulang sekolah (namakamu) langsung menuju fotocopyan terdekat. Salsa sudah pulang duluan dengan dijemput supirnya sehingga mengharuskan (namakamu) sendirian ke tempat tujuannya.

Helaan terdengar berat ketika melihat fotocopyan yang paling dekat dengan sekolah tutup. Dengan enggan ia kembali berjalan menuju fotocopyan yang berada dipersimpangan jalan sana. Cukup jauh, tapi mau gimana lagi?

"Tumben nggak ada angkot, ya?" Gumamnya

(Namakamu) mengehtikan langkahnya sejenak. Ia berniat untuk menguncir rambut panjangnya. Digigitnya kunciran hitam, tangannya berkutat menyatukan helaian rambut. Matanya terus menyorot jalanan yang sore ini cukup sepi.

"Woi itu anak rajawali!"

Teriakan itu menyadarkan (namakamu). Ia menoleh kebelakang, disana ada beberapa cowok dengan seragam SMA sedang menatapnya. Mulut (namakamu) seketika menganga, kunciran dimulutnya jatuh. Rambutnya kembali diriabkan.

Mampos gue. Itu anak georbit, musuhnya anak rajawali

Saat hendak melarikan diri, gerakan (namakamu) kalah cepat. Tangannya sudah lebih dulu dicekal salah satu anak georbit. Seketika cowok-cowok tersebut melingkari (namakamu).

"Bener ky, dia anak rajawali." Seru salah satu cowok dengan gigi gingsulnya yaitu james

"Lepasin gue!" Teriak (namakamu)

Cowok yang dipanggil ky-Rizky tertawa sumbang. "Mau kemana sih minta dilepas?"

"Lepasin gue sialan!"

"Bukannya lo yang sering sama devano, ya?" Ujar cowok bertato bintang dilehernya-Ali

Rizky menyerinyit. Ia menatap ali seolah bertanya. "Gue sering liat dia pergi sama devano, ya--beberapa kali lah." Sambung ali

Rizky mengangguk. Ia membali memandang (namakamu) yang menatapnya sengit. Gadis didepannya itu teman dekat devano, jadi ini kesempatan dirinya untuk memanfaatkan (namakamu) untuk mencari kelemahan devano

"Nama lo siapa?"

(Namakamu) diam, tidak berniat menjawab rizky. "Jawab!"

"Jawab atau lo gue bawa ke basecamp?" Ancam rizky

James tertawa lepas. "Kayaknya minta dibawa ke basecamp dia ky,"

"Sialan! Gue mau balik! Lepasin!" (Namakamu) terus meronta

Rizky tersenyum smirk, ia mengusap pipi (namakamu). "Jawab pertanyaan gue, babe."

Berbagai siulan menggoda langsung terdengar. Rahang (namakamu) mengeras. Dengan susah payah ia menahan agar tidak menangis. "Jauhin tangan lo dari gue sialan!"

"Apa salah gue sama lo semua?!"

"Salah lo? Salah lo karna anak rajawali. And--you know lah hubungan georbit sama rajawali gimana,"

(Namakamu) berdecih. "Kalian semua banci tau nggak! Gue emang anak rajawali, tapi gue nggak punya sedikit masalah pun sama kalian! Lo semua beraninya sama cewek!"

Gelak tawa terdengar nyaring dipersimpangan jalan itu. Rizky mengusap rambut (namakamu). "Lo terlalu bar-bar babe,"

"Jijik gue denger kata babe dari mulut lo!" Cibir (namakamu)

"Jangan jual mahal lah babe, jangan sok jadi dolar kalo masih doyan receh."

"Tutup mulut busuk lo kaparat!"

Rizky menjauhkan tangan james yang mencekal (namakamu). Ia beralih merangkul gadis itu dengan kuat. "Jangan kasar-kasar jadi cewek, gue nggak suka."

"Lo kira gue peduli sama lo!" Tegas (namakamu) dengan sengit. Ingin sekali menjauhkan tangan cowok yang merangkulnya itu

"Eh ky," panggil ali. "Kayaknya baru kali ini gue liat cewek nggak nangis digituin sama kita-kita."

(Namakamu) mematung. Ia langsung tersenyum sinis. "Jangan harap gue takut dan nangis ngehadepin kalian semua,"

Tahan, tahan jangan nangis sekarang (namakamu)!

"Oh, gitu ya." Jawab Rizky penuh teka teki

Rizky dengan sengaja mendekatkan wajahnya pada (namakamu). Dengan berusaha keras (namakamu) menggeleng, sampai hidungnya bertemu dengan hidung rizky. Mungkin satu dorongan menjadikan first kiss (namakamu) hilang.

"Ja-uhin mu-ka lo!" Teriak (namakamu)

Rizky menggesekan hidungnya dengan (namakamu). "Jangan galak-galak,"

Bugh!

Cup!

(Namakamu) memejamkan matanya. Saat ciuman itu lepas, ia langsung membuka matanya. Napasnya seketika terhenti melihat orang yang berada didepannya.

"K-kak iqbaal?"

Iqbaal mengalihkan pandangannya pada rizky, james dan ali maju dan langsung terjadilah perkelahian dipersimpangan jalan disore hari itu. Iqbaal menggeser tubuh (namakamu) kebelakangnya.

"Pergi dari sini," titah iqbaal pada (namakamu)

(Namakamu) menggeleng, "a-aku nggak mau. Aku nggak mungkin ninggalin kak iqbaal,"

Iqbaal berdecih. "Pergi dari sini (nam). Gue yakin, gue menang. Entar gue susulin lo dihalte sana,"

"Aku takut kak iqbaal dipukulin sama mereka,"

"Percaya sama gue."

(Namakamu) menatap iqbaal dalam. Akhirnya ia mengangguk dan lekas pergi dari sana. Disela-sela larinya ia memegang bibirnya sambil tersenyum.

Aku makin sayang kak iqbaal

*****

Dari saya untuk kamu
Dari kamu untuk saya

You know that babe!


IMPOSSIBLE (IDR><NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang