18. Gara-Gara Bibir

2K 187 2
                                    

18. Gara-Gara Bibir

Huh, siapa sih yang tak suka jika bisa beradu argumen dengan orang yang kita kagum-kagumkan begitu dekat? Jika tidak ada berarti keberuntungan bagi (namakamu) yang bisa beradaptasi dengan iqbaal dengan sedekat itu.

Setelah diantarkan oleh iqbaal dengan selamat, (namakamu) langsung mengacir kekamarnya dengan sangat amat girang. Degupan jantungnya bahkan belum berhenti hingga sampai dilantai atas. Ia mengintip dari horden ruang keluarga melihat iqbaal yang baru saja meninggalkan halaman rumahnya.

"Beruntung banget gue!!!" Pekiknya dengan pelan

Bugh!

(Namakamu) sedikit terhuyung saat sebuah bantal mengenai kepalanya. Ia meringis lalu membalikan badan. Rasa kesal meluap saat menyorot cindy yang bersender diambang pintu kamarnya.

"Lo apa-apaan sih?! Bego banget jadi cewek!" Caci (namakamu) dengan frontal

Cindy diam tak berekspresi. "Bantuin gue bawa barang-barang ke kamar tamu."

"Bawa aja sendiri! Setelah lo seenaknya lempar bantal ke kepala gue. Sekarang lo minta bantuan gue? Ngomong sama dengkul!"

"Brisik lo kaleng rombeng! Tante renata yang nyuruh lo buat bantuin gue."

"Bodo.amat! Emang gue peduli?" Balas (namakamu). "Eh, bentar deh. Lo pindah dari kamar gue? Sumpah?! Demi apa?! Wooooo!!! Alhamdulillah penunggu dikamar gue ilang!"

Dengan sengit cindy mengambil barang-barangnya dan menyeretnya kekamar tamu. Ingin rasanya ia pulang kerumahnya sendiri. Walaupun harus sendirian, ia rela.

(Namakamu) berlari kekamarnya lalu merebahkan badannya. Bibirnya senyum-senyum sendiri bak orang gila. Itulah dirinya, manis dan pahit dilain tempat.

"Bibir gue?" Ia mengelus bibirnya ketika mengingat dimana iqbaal menciumnya

"Bibir gue diperawanin sama iqbaal!!"

"Omg! Gue nggak bakal basahin bibir gue sampe kapan pun!"

"Nggak nyangka bibir gue udah nggak polos lagi. Udah gede kamu nak!"

Ceklek!

"Apa bibir bibir?"

(Namakamu) gelagapan melihat renata datang sambil menanyakan tentang bibir. Otak (namakamu) berpikir keras untuk mencari alasan yang pas.

"Kenapa bibir kamu, dek?" Tanya renata sekali lagi

(Namakamu) mengigit bibir bawahnya was-was. "I-itu mah, anu---bibir aku sariawan! Nah iya! Sariawan!"

Renata menyerinyit. Ia berjalan mendekati (namakamu). "Coba mama liat,"

(Namakamu) menggeleng, ia menepis tangan renata yang sudah memegang bibirnya. "ADUHH! JANGAN MAH! SAKITTTTT!"

Renata menggeleng pelan. Segitu lebaynya kah anak Sma nya ini? "Yaudah nanti mama beliin madu, dioles nanti dibibir kamu yang sariawan."

Cindy kembali masuk kekamar (namakamu) untuk mengambil sisa barang-barangnya. Ia melirik (namakamu) dengan jengah. "Bibir (namakamu) udah nggak perawan tante. Dia udah ciuman sama cowok."

Dengan santai dan penuh penekanan cindy berucap, ia langsung keluar kamar setelah mengungkapkan kalimat laknat itu. Jika saja tidak ada ratna, maka (namakamu) sudah memberikannya umpatan sumpah serampah.

"Astagfirullah. Bener itu sayang?"

(Namakamu) tersenyum paksa. "Sebentar doang kok mah,"

"Ya allah. Mau sebentar kek, lama kek namanya ya tetep sama. Ciuman." Omel renata dengan garang

"Ih tapi nggak sengaja mah. Cuma nempel doang kok."

"Aduh! Mama bingung mau gimana!"

"Yaelah mama. Kayak nggak pernah muda aja," gumam (namakamu) namun masih bisa didengar oleh renata

Renata menjewer telinga (namakamu). "Ngomong apa kamu barusan? Ya ampun diajarin siapa sih kamu tentang begituan, ha?"

(Namakamu) meringis memegangi telinganya. Kalian tau rasanya seperti apa? Pedes! "Iyaiya maaf mah."

"Siniin hp kamu!" Gretak renata

Mata (namakamu) membelalak. "Jangan dong mah. Janji deh bakalan turutin semua kemauan mama."

"Siniin!"

"Jangan dong mah,,,"

"Siniin atau nggak mama kasih uang jajan selama sebulan."

"Mama tega banget deh. Merasa anak tiri jadinya,"

"Mama nggak bercanda!"

Dengan berat hati (namakamu) merogoh tasnya mengeluarkan ponsel kesayangannya. Ia menyodorkannya kepada renata dan diterima dengan sentakan oleh beliau.

"Seminggu."

Renata beranjak keluar kamar. "Seminggu?! Mah! Mama yang bener aja dong mah!"

****
Dari saya untuk kamu
(This story)

Dari kamu untuk saya
(Your vote and comment)

You know that babe!!!

IMPOSSIBLE (IDR><NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang