19. Khawatir

1.8K 189 2
                                    

19. Khawatir

Pagi ini (namakamu) bersiap sekolah dengan semangat 45 nya. Rasa dongkol, kecewa, marah, dan kesal sudah ia lupakan. Karena apa? Karena pagi ini ia sudah membuat kejutan yang sangat amat apik untuk cindy kesayangannya.

(Namakamu) menggapai ranselnya lalu ia sampirkan kebahu kanannya. Matanya menyorot sepatu sekolah cindy yang berada dibawah sofa kamarnya. Ia yakin cindy akan kesini sebelum berangkat kesekolah nanti.

"Hm. Rasain!" Gumamnya sembari menutup pintu kamar dan beranjak keruang makan dimana terdapat renata dan vanessa disana

"Sarapan, by." Tawar vanessa setelah menggigit roti tawar coklatnya

(Namakamu) menggeleng. "Pagi ini kayaknya gue nggak bisa sarapan dirumah deh kak. Mah, adek hari ini sarapan disekolah, ya?"

"Iya, nggak papa. Hati-hati!"

"Siap mah. Assalamualaikum,"

"Walaikumsalam!"

*****

Derum motor sport terdengar dihalaman kediaman salsa. Salsa yang dari tadi sudah menunggu pun langsung mengacir keluar menemui nichol yang beberapa hari ini sedang pada masa pendekatannya.

"Pagi!"

Nichol tersenyum tipis membalas sapaan salsa. Ia mengulurkan helm yang baru saja ia beli kemarin sore khusus untuk salsa. Bukannya lebay, namun tidak ada helm yang pas miliknya untuk kepala mini salsa.

"Kak nichol udah sarapan?"

Nichol mengangguk, "udah."

"Yah, padahal aku udah bawain bekel lebih buat dimakan bareng kak nichol."

"Nanti gue tetep makan kok," balas nichol menghargai. "Jadi mau berangkat sekarang?"

Senyum merekah seketika mengembang dibibir mungil salsa. Ia mengangguk antusias. Tangannya memegang bahu nichol untuk bantuan menaiki motor dihadapannya yang tinggi itu. "Ayo kak!"

Didalam perjalanan keduanya sama-sama diam dalam pemikiran masing-masing. Salsa rasanya ingin ada percakapan hangat untuk mengawali pagi ini, namun ia bingung bagaimana untuk memulainya.

"Kemarin gue liat (namakamu) lagi digangguin sama anak georbit," suara berat nichol mengawali pembicaraan

"Serius?!" Kaget salsa dengan spontan. "Terus? Kak nichol nolongin dia nggak?!"

Nichol menggeleng santai. "Nggak,"

"Kak nichol jahat banget," nada kecewa salsa keluarkan membuat nichol mendiamkannya sejenak. "Kak nichol segitu nggak sukanya ya sama temen aku yang satu itu. Emang agak bengal sih, tapi dia baik kok."

Mau kapan dan bagaimana pun salsa akan terus menganggap (namakamu) sahabat. Meski sifatnya yang kadang membuat orang kesal dan marah, namun dibalik itu semua (namakamu) adalah gadis yang baik dan penyayang. Lumayan bar-bar memang, tapi mau gimana lagi? Bawaan orok!

"Bukannya jahat. Pas mau gue tolongin udah keduluan sama cowok lain," jujur nichol. "Ciuman malah iya."

Mata salsa seketika membelalak, ia menepuk bahu nichol bermaksud untuk memberhentikan motornya sekejap. Nichol yang mendapat instruksi seperti itu pun menurut, ia menepikan sejenak motornya.

IMPOSSIBLE (IDR><NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang