Bahagia itu sederhana. Sesederhana melihat seseorang yang aku sayang bahagia. Karna bahagianya dia adalah bahagiaku juga.
***
Hana Aurellia Rosalie, seorang perempuan berambut hitam legam sebahu dengan masih mengenakan seragam putih abu dan tas yang menempel dipunggungnya, ia berlari kecil sambil melepaskan tawanya.
Hana merasa sangat bahagia hari ini. Ia sangat bersyukur masih bisa merasakan kebahagiaan yang dari dulu ia impikan. Ia berlari sambil bersenandung dan tidak memperhatikan jalanan didepannya. Sampai pada akhirnya
Bruk!
"Huuaa sakit!" ringis Hana sambil memegangi lututnya yang sedikit terluka.
"Hana!" pekik seorang laki-laki yang segera menghampiri Hana. Laki-laki tersebut berjongkok lalu melihat keadaan lutut Hana yang mulai mengeluarkan darah. "Udah aku bilang jangan lari-lari, gini kan jadinya," omelnya namun tetap terlihat cemas.
"Iya Rei, maafin aku," ucap Hana merasa bersalah pada laki-laki yang bernama Reino itu.
"Kalo jalan hati-hati, liatnya ke depan jangan maen jalan aja apalagi tadi kamu lari. Hana, aku gak mau kamu kenapa-kenapa," ucap Reino sambil menatap lekat mata milik Hana.
Hana mengembangkan senyumnya. Ia bahagia bisa mengenal laki-laki sebaik dan seperhatian Reino. Luka dilututnya tidak terasa sakit berkat ada Reino disisinya.
"Kebiasaan deh kalo diomongin malah senyum-senyum."
"Abisnya kamu lucu kalo lagi ngomel gitu. Bawelnya melebihi mama aku tau gak," seru Hana sambil terkekeh.
"Yaudah ayo aku bantu berdiri," Reino mencoba mengangkat tubuh Hana, membantunya untuk berdiri. Reino terus memegangi lengan Hana membuat Hana semakin mengembangkan senyumnya.
"Coba gerakin kakinya, sakit gak?" tanya Reino memastikan.
"Nggak kok."
"Bener gak sakit?"
"Iya Rei. Kamu gak usah pegangin aku, aku bisa jalan sendiri."
"Nggak Han, lutut kamu luka. Aku pegangin ya, aku bantu kamu buat jalan."
"Rei, aku bukan anak kecil. Aku bisa jalan sendiri, lagian cuma luka kecil," Hana berusaha meyakinkan Reino.
"Yaudah iya, tapi kamu jalan disamping aku ya. Jangan lari-lari lagi."
"Iya Reino."
Kini mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang karna rumah Hana tidak jauh dari sekolah. Hana memilih untuk berjalan kaki dan Reino berniat untuk mengantarkannya. Motor yang Reino bawa masih berada disekolah. Hana sengaja tidak ingin diantar menggunakan motor. Hana ingin bisa bersama Reino lebih lama.
Reino Rafardhan, cowok jangkung dengan wajah yang tampan. Reino salah satu Most wanted di SMA Rajawali, tempat Reino dan Hana bersekolah. Reino adalah kekasih Hana. Mereka sudah satu tahun menjalin hubungan, dan Hana sangat bahagia bisa bersama Reino sampai sejauh ini.
Beberapa menit kemudian, kini mereka sudah sampai dirumah Hana. Sebelum masuk kedalam rumah tak lupa Hana mengucapkan terimakasih pada Reino karna sudah mengantarnya pulang.
"Rei makasih ya kamu udah anterin aku pulang," seru Hana sambil menampakkan senyumnya.
"Iya sama-sama. Yaudah kalo gitu kamu masuk gih terus langsung obatin ya lukanya."
"Iya Rei. Kamu juga hati-hati pulangnya."
"Iya, aku pulang dulu ya." Pamit Reino yang dibalas anggukan oleh Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
REIHANA [Completed]
Teen FictionSeseorang mengubah hidupmu. Mengubah segala sesuatu yang tidak kamu sukai menjadi sesuatu yang selalu kamu rindukan. Mengubah sikap burukmu menjadi lebih baik. Namun saat seseorang itu pergi, hidupmu menjadi seperti sedia kala. Kamu berubah menjadi...