18 - Cemburu?

68 3 0
                                    

Jika ada yang salah katakan, dan mari perbaiki. Jangan hanya diam, lalu tiba-tiba pergi.

***


Waktu istirahat tiba, semua siswa mulai berhamburan keluar kelas.

"Ayo guys kita ke kantin. Gue laper nih," ajak Siska pada ketiga temannya.

"Eh, Sis, lo gak akan gangguin si Hana lagi?" tanya Wanda.

"Iya, Sis, lo udah nyerah gitu? Emang lo segitu takutnya sama anceman Reihan?" timpal Dwi.

"Gue bukannya takut, gue cuma lagi gak mood aja berurusan sama cewek cupu itu."

"Terus lo bakalan diem aja Hana makin deket sama Reihan?"

"Udah lo liat aja nanti. Ayo ke kantin," ajak Siska yang mulai melangkahkan kakinya, diikuti oleh ketiga temannya itu.

"Han, ayo ke kantin," ajak Karina yang kini sudah berdiri di hadapan Hana.

Hana sempat melirik Reihan sekilas yang masih tetap terdiam di tempatnya. Ingin sekali Hana mengajak Reihan untuk ke kantin, tapi Hana terlalu gengsi untuk melakukan hal tersebut. Ia pun mulai berdiri dari duduknya.

"Eh, Rei, lo gak bakal ke kantin?" tanya Karina.

"Nggak. Gue gak laper."

"Oh, yaudah. Ayo, Han."

Mereka berdua mulai melangkahkan kakinya keluar kelas. Saat sudah di ambang pintu, Hana kembali melirik Reihan yang terlihat murung. Dalam hati Hana bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan manusia menyebalkan itu? Apa mungkin dia memang sedang dalam masalah?

Kini keduanya sudah sampai di kantin. Seperti biasa, keadaan kantin ramai bak pasar.

"Yah.. gak kebagian tempat duduk lagi kita," keluh Karina sambil mengedarkan pandangannya.

"Hai, Han," sapa seseorang yang sontak Hana menoleh ke arahnya.

"Eh, Satria," seru Hana saat mengetahui orang tersebut adalah Satria.

"Siapa, Han?" tanya Karina seperti sedang berbisik.

"Dia Satria, dia yang nemuin kuas gue yang ilang gara-gara dilempar sama Siska," jelas Hana, dan Karina hanya ber-oh ria.

"Oh, iya, Satria kenalin ini Karina temen gue, panggil aja Rina," ujar Hana memperkenalkan Karina.

"Hai, Rina," sapa Satria.

"Hehe.. iya," sahut Karina sambil tersenyum kikuk.

"Kalian berdua lagi cari tempat duduk, ya?" tanya Satria

"Iya, nih, tapi kayaknya gak ada tempat duduk yg kosong."

"Yaudah, kita pesen makanannya dulu aja," ajak Satria yang dibalas anggukan oleh keduanya. Mereka pun mulai memesan makanan.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah membawa makanan dan minumannya masing-masing. Namun sayang, masih tidak ada kursi yang kosong.

"Yah.. malah makin penuh. Gimana dong?" bingung Hana.

"Masa iya kita makan sambil berdiri?" timpal Karina.

"Kalian berdua tenang aja, gue punya tempat buat kita makan," sahut Satria.

"Di mana?"

"Ayo ikut gue," Satria berjalan mendahului keduanya.

Karina sempat melirik Hana sekilas. "Udah ayo ikutin aja," ajak Hana yang kemudian mereka pun mengikuti ke mana Satria pergi.

REIHANA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang