Terkadang, aku pun butuh seseorang untuk menguatkan. Butuh seseorang untuk menyadarkan. Butuh seseorang untuk merasakan bahagia. Saat seseorang yang dianggap begitu berarti pergi. Dunia seperti akan runtuh saja ku rasa. Merasa tidak akan sanggup menjalani hari-hari tanpa adanya dia yang menemani. Pernah berfikir tidak akan ada kebahagiaan yang bisa aku rasa seperti saat bersamanya. Tidak akan ada orang yang semengerti dia. Tidak ada lagi, hanya dia. Begitu fikirku dulu. Namun, aku keliru. Nyatanya akan selalu ada kebahagiaan setelah kesedihan. Akan selalu ada pengganti untuk setiap apapun yang pergi. Dan aku pun menyadari, akan ada akhir untuk setiap yang di mulai. Baiknya aku mempersiapkan diri, hingga ketika perpisahan itu tiba. Aku bisa menerima dengan selapang-lapangnya.
Kini badai pun berlalu, awan hitam mulai pergi. Langit tampak cerah dengan warna birunya yang tidak pernah pudar. Tak henti-hentinya aku mengucap syukur atas segala kebahagiaan yang telah Tuhan beri. Meski rasa sakit itu pasti datang. Setidaknya selalu ada hal yang menjadi obat dari segala luka yang aku rasa.
Saran ku, biarkan saja jika kemarin kamu merasa duniamu hancur. Tapi hari ini, pastikan semuanya baik-baik saja, berjalan dengan semestinya, seperti biasanya. Hari ini harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
-hanaaurellia

KAMU SEDANG MEMBACA
REIHANA [Completed]
Teen FictionSeseorang mengubah hidupmu. Mengubah segala sesuatu yang tidak kamu sukai menjadi sesuatu yang selalu kamu rindukan. Mengubah sikap burukmu menjadi lebih baik. Namun saat seseorang itu pergi, hidupmu menjadi seperti sedia kala. Kamu berubah menjadi...