26 - Rahasia Reihan

60 2 0
                                    

Reihan tengah berbaring di atas tempat tidurnya. Mengamati foto Hana yang ia simpan diam-diam. Sudut bibir Reihan terangkat, namun sedetik kemudian senyumnya hilang. Reihan teringat akan sesuatu, lalu ia mencari nomor seseorang kemudian langsung menelefonnya.

"Hallo Rei, ada apa?"  tanya seseorang di sebrang sana.

"Lo ada di rumah gak?"

"Iya, gue lagi di rumah. Kenapa?"

"Gue ke rumah lo ya. Ada yang mau gue omongin."

"Kebetulan banget, ada yang mau gue omongin juga ke lo."

"Soal apa?"

"Udah gue jelasin nanti pas lo udah di sini."

"Yaudah, gue kerumah lo sekarang."

"Oke."

Reihan mulai beranjak dari duduknya. Mengenakan jaket lalu mengambil kunci motornya. Dan mulai pergi untuk menuju rumah Bintang.

"Reihan, mau ke mana kamu?" tanya Ferdi ketika Reihan sudah menuruni tangga.

"Mau ke rumah temen," jawab Reihan tanpa ekspresi.

"Ini udah malem. Besok kamu kan sekolah."

"Reihan tau."

"Papa gak ijinin kamu keluar!"

"Reihan gak perlu ijin dari Papa."

"Papa larang kamu buat keluar malem ini!"

"Reihan aja gak pernah larang Papa buat pergi kerja. Jadi Papa gak bisa larang Reihan buat keluar malem ini," ucap Reihan, yang kemudian membuka pintu rumah.

Reihan memarkirkan motornya yang ada di garasi, lalu melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Tak butuh waktu lama, kini Reihan sudah sampai di rumah Bintang. Reihan menghentikan motornya tepat di depan rumah Bintang. Reihan merogoh ponselnya, lalu mengirim pesan pada Bintang agar membukakan pintu.

Gue udah di depan. Bukain pintunya, gue males teriak-teriak.

Tak lama Bintang membalas.

Bintang : Kan ada bel Rei, lo tinggal pencet belnya. Nanti juga ada pembantu gue bukain pintu

Gue gak mau nyusahin pembantu. Udah buru bukain pintu buat gue

Bintang : Iya iya tunggu

Bintang keluar dari kamrnya dan menuruni tangga untuk membukakan pintu.

"Selamat malam Mas Reihan, silakan masuk," ucap Bintang, saat sudah membukakan pintu.

"Makasih Beng Bintang," jawab Reihan, membuat Bintang menghela nafas kasar.

"Langsung ke kamar gue aja yo," ajak Bintang.

"Kamar lo di mana?"

"Di atas."

"Di luar angkasa?"

"Bukan, ya elah lo kayak yang gak pernah kesini aja."

"Gue kira lo udah pindah ke tempat asal lo."

"Udah ayo naik," ajak Bintang, mereka pun mulai menaiki tangga.

"Nyokap bokap lo mana?"

"Ada, udah pada tidur kali."

"Enak ya punya orang tua akur, udah gitu selalu ada di rumah."

"Kadang mereka juga ribut, dan bokap kadang gak ada di rumah."

REIHANA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang