(4)

101 18 0
                                    


Illya menarik lengan Mio dan mereka berdua kemudian bersembunyi di sebuah gang sempit yang cukup gelap. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Illya mencabut sehelai rambutnya dan saat itu juga sebuah burung perak tercipta disana.

"Pinjamkan matamu untukku." Ucap Illya pada burung buatan itu.

Mio terheran melihat hal diluar akal manusia itu. Suara tembak-menembak sudah terdengar semakin jelas dan lagi, makhluk apa yang barusan ia lihat? Mio kemudian mengalihkan pandangannya pada ujung gang bagian Barat mereka, dan melihat sekumpulan orang-orang dengan karakteristik yang aneh. Bentuk mereka aneh, menyerupai Alien. Tidak. Bahkan lebih parah lagi.

Sebenarnya apa yang terjadi? Ini dimana? Kenapa Amerika bisa seburuk ini?

Illya melihat ekspresi yang dipasang oleh Mio. Ekspresi kebingungan dan kegelisahan. Ia pun menghela napasnya.

"Yang harus kita lakukan memang hanyalah bersembunyi dan jangan sampai berada di lokasi yang tadi."

Mio kembali mengalihkan pandangannya pada Illya. "Kumohon jawab aku, sekarang aku ini sedang berada dimana?"

"Ah, benar juga. Tidak heran Mio bertanya tentang hal ini. Akan kuberitahu satu fakta tentang dimana keberadaanmu saat ini..." Illya menggantungkan kata-katanya.

"Kau bukan berada di kota Amerika yang seharusnya. Kau berada di wilayah dimana bekas ledakan kota New York terjadi. Seharusnya kau tahu beritanya."

Mio mengangguk. Itu sekitar 3 tahun yang lalu, dimana ada ledakan hebat mengguncang kota New York. Namun, informasi yang didapatkan dan disampaikan berita tidak lengkap dan bahkan menurut rumor, kasus ini merupakan kasus yang sangat bersifat rahasia.

"Aku pernah mendengarnya tapi berita yang disampaikan tidak sampai menceritakan detailnya."

Illya menatap Mio kemudian sedikit tersenyum. Tentu saja itu tidak akan terjadi jika kami yang turun tangan...

"Nama kota ini adalah Hellsalem's Lot. Dan Mio berada di kota yang mengalami kehancuran itu sekarang."

Mio baru menyadarinya hari ini. "Kenapa aku baru menyadarinya hari ini? Seharusnya semenjak pertama kedatangan... Bahkan orangtuaku tidak mengatakan apapun padaku."

Illya merasa iba mendengarnya. Ia menatap pemandangan lain. "Begitu ya?" Ucapnya seakan ia sudah mengetahui semuanya.

"Makhluk apa itu, yang tadi?" Tanya Mio.

"Mereka menyebutnya sebagai Blood Breed, suatu ras Vampir yang memang senang sekali berbuat onar di kota ini. Bahkan tak jarang dari mereka membunuh banyak manusia maupun monster lainnya hanya untuk konsumsi darah. Alasan kita harus menjauh adalah karena makhluk itu mengincar kita tadi. Mungkin karena tahu disana merupakan tempat yang cukup sepi. Tapi rupanya aksi hebohnya tetap saja memancing publik."

"Mengincar itu berarti..."

"Dia ingin memakan kita. Singkatnya begitu. Yah, kau tidak perlu khawatir karena hal seperti ini sudah biasa di Hellsalem's Lot. Lama-lama, kau juga akan beradaptasi." Tukas Illya.

Mio mengalihkan pandangannya ke yang lain. "Aku ingin pulang. Seharusnya jam segini Mama dan Papa sudah kembali. Illya aku ingin..."

Dengan gerakan cepat Illya segera menarik lengan panjang yang dikenakan oleh Mio. "Jangan..."

"Huh?"

"Kumohon jangan pulang dulu kerumahmu. Menginaplah dulu bersamaku." Ujar Illya.

"Tapi, Illya. Aku harus pulang. Aku ingin melihat keadaan orangtuaku."

Tales of Lost ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang