Bagaikan seekor kupu-kupu yang tak lagi berada di atas pucuk bunganya... bagaikan seekor kupu-kupu yang tak lagi dapat terbang dari satu bunga ke bunga lainnya...bagaikan kupu-kupu yang tak lagi menyerbuki bunga-bunga...bagaikan kupu-kupu yang telah...
Sesuai janji author update 2x khusus untuk chapter spesial minggu ini!
Lanjutan dari chapter sebelumnya:)... Langsung aja kita lanjut tanpa banyak basa-basi lagi!😊
Check it out!
Wikia author Mai_Son universe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lord El-Melloi II: Nama aslinya adalah Waver Velvet. Seorang Magus yang kini menyandang gelar El-Melloi demi membalaskan kematian Gurunya di Akademi Menara Jam. Untuk saat ini, Waver tidak memiliki Magic Crest (Tanda Sihir) sama sekali, karena itu sudah ia jaminkan kepada keluarga El-Melloi demi memenuhi tugasnya sebagai Lord di Asosiasi Penyihir. Ia juga merupakan salah satu partisipan dari perang cawan suci keempat di kota Fuyuki 10 tahun lalu bersama Servant-nya yang merupakan sosok Raja Iskandar.
Informasi penting darinya sendiri tidak ada yang begitu spesial. Tapi keberadaannya dalam cerita ini terbilang cukup penting karena pengetahuan dan wawasannya yang luas tentang dunia sihir. Ia juga merupakan sosok Guru yang kemampuannya patut diperhitungkan juga sosok jenius yang cukup ditakuti oleh seluruh Magus di Menara Jam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gray: Salah satu murid dari El-Melloi II yang memiliki sebuah Kode Mistik bernama Add yang merupakan sebuah artefak segel yang menyegel kekuatan tombak Raja Arthur, Rhongomyniad.
Alasannya selalu mengenakan tudung adalah karena wajahnya. Wajahnya yang menyerupai Raja Arthur dan trauma Lord El-Melloi II juga salah satu faktornya. Sebab, El-Melloi II mengira kalau Gurunya dibunuh oleh Arthur pada waktu perang cawan suci berlangsung.
Gray berasal dari sebuah desa yang terus memuja Raja Arthur bahkan berniat menghidupkan sang Raja kembali ke zaman mereka. Mereka terus melakukan ritual hingga ritual tersebut jatuh pada Gray. Gray yang kian hari tumbuh dengan wajah Raja Arthur/Artoria itupun dipuja-puja oleh seluruh penduduk desa dan diperlakukan seperti Raja membuat dirinya trauma dan ketakutan. Membuat Gray menganggap kalau ia tidak pernah tahu yang mana dirinya dan mana Raja Arthur yang ada dalam dirinya.
