(60)

22 1 0
                                    

~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Kita sudah sampai, Mio." William memberitahu Mio yang duduk di sebelahnya. Ia lalu membukakan jendela mobilnya. Membiarkan Mio menghirup udara segar.

Mio menghirupnya kuat-kuat. "Kau benar. Aroma ini... Ini adalah Tokyo."

William membantu Mio keluar dari taksi yang mereka kendarai dari bandara. Mio keluar dengan tongkat jalannya.

"Akhirnya setelah sekian lama kau kembali ke negeri asalmu, Mio." ungkap William. "Apakah ini lokasi rumahmu yang dulu?" tanyanya.

"Seharusnya tidak salah lagi." ujar Mio.

"Kau sudah menghubungi teman-temanmu?" tanya William lagi.

Mio mengangguk. "Sebentar lagi mereka pasti akan datang."

Tak lama Mio berkata demikian, sebuah seruan yang khas sekali di telinga Mio terdengar. Sebuah suara yang sangat sangat sangat Mio rindukan.

"MIIOOO....!!" Ritsu melambaikan tangannya dengan ceria kepada Mio.

"Mio-chan..." seru Yui dan Tsumugi.

"Mio-senpai!" Azusa juga ikut menyambutnya.

"Semuanya." Mio menyambut mereka.

Setelah melihat penampilan Mio secara langsung, Ritsu serentak memeluk tubuh sahabatnya tersebut. "Mio!"

"Ritsu?"

"Aku memang sudah tahu kalau sekarang kau kehilangan penglihatanmu. Tapi... Tapi melihatnya secara langsung dan dari dekat entah kenapa hatiku rasanya teriris." ungkap Ritsu sambil menahan tangisnya.

"Pasti berat sekali, Mio-chan harus mengalami hal mengerikan selama disana." sahut Yui.

"Jadi orangtuamu tidak selamat ya?" tanya Tsumugi.

"Ya, mereka langsung meninggal di tempat saat kecelakaan itu terjadi." sahut Mio. Tentu saja itu adalah cerita bohongan yang sudah Mio dan yang lainnya di Hellsalem's Lot berusaha karang supaya teman-teman Mio tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya yang dianggap sebagai rahasia bagi orang awam.

"Mio-senpai pasti sangat tertekan saat itu." tukas Azusa.

"Tapi Mio! Sekarang kau baik-baik saja kan?" tanya Ritsu. Ia memegang wajah Mio dan menatapnya dengan lekat.

"Seperti yang kau lihat aku baik-baik saja." sahut Mio dengan senyumannya.

"Syukurlah..." Ritsu kemudian mengalihkan pandangannya dan baru menyadari kehadiran William. "Eh? Siapa kau?"

William terengah mendengarnya. Berusaha mengingat kalimat apa yang ditanyakan Ritsu padanya.

"Aku... Aku... Namaku..." dan William terbata-bata menjawabnya.

"Ricchan, sepertinya dia adalah orang asing. Dia pasti tidak paham kau bertanya apa padanya." ujar Yui.

"Oh, begitu ya? Kalau begitu...."

"Dia temanku." Mio memotongnya.

"Teman?" Ritsu langsung menatap Mio.

"Lebih tepatnya dia adalah orang yang menjadi penggantimu selama aku ada disana, Ritsu. Perkenalkan namanya adalah William Macbeth. Dan William ini adalah teman-temanku. Ritsu, Yui, Mugi dan Azusa." ucap Mio.

Tales of Lost ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang