(38)

25 2 0
                                    

~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

William dan Mio kemudian tiba di kamar rawat Mary. Gadis bermata hijau itu terkejut dengan kedatangan Kakaknya yang berhasil membawa Mio kembali. Dengan sekali hentakan, Mary segera mengabur ke pelukan Kakaknya dan mengucapkan terimakasih berkali-kali.

"Aku tahu kau pasti akan melakukannya, Black." ucap Mary dengan senyum sumringah disana. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada Mio. "Mio, syukurlah kau baik-baik saja."

"Lama tak jumpa, White." sahut Mio.

"White, bisakah kau pinjamkan Mio sehelai pakaianmu?" tanya William.

"Dengan senang hati...."

Mio akhirnya membersihkan dirinya di kamar mandi sementara Mary dan William nampak tengah berdiri menghadap jendela.

"Bagaimana kau menemukannya? Ini sungguh mendadak. Tapi aku senang Black melakukannya. Apakah ini semua karena keputusanmu? Atau karena..."

William menepuk puncak kepala Adiknya. "Tidak. Ini murni keinginanku yang ingin menolongnya, White. Aku sudah menemukan jawabannya."

Mary senang mendengarnya. "Syukurlah..." Mary menengadahkan kepalanya menatap langit keabuan diatas sana. "Aku tidak menyangka dengan penampilan Mio. Rasanya ingin menangis melihat dia harus..."

"Mmhh.. aku juga berpikiran hal yang sama." tentu William tidak akan memberitahu kepada Mary perihal hal apa saja yang dilalui Mio selama beberapa hari ini. Mengenai hal itu, cukup dirinya saja yang tahu. "White, bisakah kita hubungi Leo? Beritahukan padanya kalau Mio telah kembali."

"Leo ya?"

"Ada apa? Bukankah kalian sudah lama tidak bertemu? Semenjak hari itu, Leo memang tidak pernah kembali kesini. Tapi, setelah mendengar kabar ini aku yakin semuanya akan kembali seperti sedia kala." ujar William.

"Ya, aku harap begitu." sahut Mary yang langsung menghubungi nomor Leo saat itu juga.

***

Selang satu jam, Steven, Leo dan juga El-Melloi II sudah tiba di kamar Mary. Awalnya, Mio, William dan Mary terdiam karena kedatangan sosok tak dikenal sampai El-Melloi II memperkenalkan dirinya sendiri pada mereka.

"Aku senang akhirnya kau kembali, Mio." ucap Paman Steven yang langsung memeluk Mio dengan erat.

"Mmh, aku pulang, Paman."

Leo tersenyum melihatnya dan ia pun menghampiri William. Mengulurkan tangannya mengajaknya untuk bersalaman. "Aku senang akhirnya kau melakukannya, Black."

"Ini juga berkat doronganmu di hari itu, Leo." sahut William.

"Terimakasih atas keberanianmu, William Macbeth. Aku sangat berhutang budi padamu." ucap Paman Steven.

"Ah, itu bukan apa-apa. Lagipula, Mio bisa menjadi seperti itu secara tidak langsung adalah karena kesalahanku." tukas William.

Paman Steven menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu kita langsung pulang Mio. Veded sangat mencemaskan keadaanmu. Dia selalu menangis setiap mendengar berita kasus-kasus pembunuhan itu."

Tales of Lost ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang