(40)

18 1 0
                                    

~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Di sebuah hutan yang dipenuhi dengan salju, seorang gadis bersama Ayahnya tengah asyik bermain. Entah apa yang mereka mainkan, tapi bisa dilihat bahwa permainan itu cukup menyenangkan bagi si gadis cilik. Ia berlarian kesana kemari dengan wajah riangnya. Juga Ayahnya yang mengawasinya dari belakang terlihat sangat menikmati permainan kecil dengan anaknya itu. Dilihat dari penampilan Ayahnya, sepertinya ia akan bepergian jauh setelah ini, bisa dipungkiri bahwa ia sengaja bermain bersama Putrinya di tengah tumpukan salju ini sebelum ia berangkat.

"Apakah kita akan bermain lagi setelah kau kembali dari Jepang?" tanya sang anak. Rupanya Ayahnya akan pergi ke Jepang.

"Tentu saja."

"Memangnya pekerjaanmu dengan Ibunda akan berlangsung berapa lama? Kapan kalian akan kembali?" sang anak kembali bertanya.

"Kalau Ayah mungkin akan pulang sekitar 2 minggu, tapi Ibumu mungkin akan pulang lebih lama lagi." Ayahnya tiba-tiba saja menyembunyikan wajah murungnya.

"Umm, Ibunda sudah memberitahuku soal itu. Katanya, perpisahan ini akan cukup lama. Ibunda bilang, walau tidak bisa bertemu denganku dalam waktu yang lama, ia akan selalu ada di sisiku. Makanya, Ibunda bilang sebelum tidur semalam, kalau nantinya aku tidak akan merasa kesepian. Jadi sampai kapanpun aku akan selalu berada di sisi Ibunda!" jelas anak itu dengan wajah polosnya.

Tiba-tiba saja Ayahnya menghentikan langkahnya dan menyejajarkan tingginya dengan tinggi anaknya. Ada raut sedih disana. "Nah, Illya... Apakah kamu mau menunggu Ayah? Walau merasa kesepian, apa kamu bisa menahannya sampai Ayah pulang?"

Dengan tatapan berbinar, gadis kecil yang merupakan adalah Illya itu  mengangguk dan berseru senang. "Tentu saja!"

"Kalau begitu, Ayah juga berjanji...untuk segera pulang ke pelukanmu." ujar sang Ayah yang tak lain dan tak bukan adalah sosok Emiya Kiritsugu.

10 tahun yang lalu, Emiya Kiritsugu bersama dengan Ibunda Illya-Irisviel Von Einzbern pun pergi ke kota Fuyuki yang ada di Jepang guna mengikuti Perang Cawan Suci keempat yang siklusnya terjadi setiap 60 tahun sekali dengan harapan di perang keempat ini Einzbern mampu meraih kemenangan.

Sejak itu, Illya menunggu kembalinya sang Ayah ke pelukannya. Ia sudah tahu kalau Ibundanya, akan pulang lebih lama dibandingkan sang Ayah. Illya sudah tahu benar kalau Ibunya memang tidak akan kembali secepat itu dan tidak akan pernah kembali. Ibunya juga sudah berjanji akan selalu berada di sampingnya.

Tapi, Ayahnya tak pernah kembali lagi bahkan setelah bertahun-tahun lamanya. Illya selalu percaya bahwa Ayahnya akan kembali lagi, hingga suatu hari ketika ia sedang asyik bermain sendirian di kastilnya, Illya melihat ada yang datang mendekati kastil. Ia mengira bahwa itu adalah Ayahnya yang pulang dan langsung menghambur ke pintu. Tapi, tidak ada disana. Pintu terbuka dengan sendirinya karena angin diluar. Illya hanya bisa termangu di tempatnya hingga ia tahu bahwa memang ada yang datang.

Dari bawah kakinya, muncul lumpur-lumpur hitam kemerahan yang lama-lama memenuhi lantai. "Sudah hentikan saja penantianmu itu, Illya..."

Illya mengenal suara itu. Itu suaranya Ibunda-nya. "Ibunda?"

"Ibundamu, sudah dilenyapkan oleh cawan suci... Dan yang membunuhnya adalah pria yang paling dicintainya..."

"Apa yang kamu katakan? Ibunda pernah bilang bahwa beliau bersedia menjadi wadah bagi cawan suci dan Ayah akan tetap melindunginya." ucap Illya.

Tales of Lost ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang