(15)

37 7 0
                                    


Seperti yang sudah diputuskan oleh Mio, hari ini ia akan mulai tinggal bersama Paman Steven. Pria yang berasal dari Libra tersebut sudah datang menjemput Mio bersama dengan Leo. Tentu saja keberadaan Leo karena perintah dari Paman Steven yang ingin agar Leo menemaninya ke rumah sakit.

"Kenapa kau juga ada disini Leo?" Tanya Mary dengan celetukan jahilnya.

"Apakah itu ungkapan tidak suka? Mr.Steven memintaku untuk menemaninya kemari."

"Semua barang-barangmu yang tertinggal di apartemenmu sebelumnya sudah anak buahku pindahkan pagi ini. Tugasku hanyalah untuk membawamu ke rumahku." Jelas Paman Steven.

Mio kemudian teringat dengan barang-barang milik orangtuanya juga. Bagaimana dengan barang milik mereka? "Paman, barang-barang orangtuaku...?"

"Tenang saja. Aku juga memerintahkan anak buahku untuk membawanya serta. Status mu resmi pindah darisana dan beralih ke rumahku. Sudah kubilang bukan? Hak kepengesuhanmu jatuh padaku. Terdengar aneh memang karena faktanya kita ini bukan saudara."

"Mio, semoga kau senang tinggal disana." Ungkap Mary dengan senyuman tulus disana.

"Aku akan selalu mengunjungimu, Mio. Jangan khawatir, kita masih bisa bermain bersama. Itupun kalau Paman Steven mengizinkan..." Tukas William.

Paman Steven tertawa mendengarnya. "Tentu saja aku mengizinkannya, aku tidak punya hal melarang Mio untuk bertemu dengan teman-temannya."

Mio senang mendengarnya. Ia juga senang begitu tahu kalau William akan selalu mengunjunginya mulai saat ini. Ia juga bisa bertemu dengan Mary dan mengobrol bersamanya.

"Kalau begitu kami permisi dulu."

"Terimakasih atas semuanya, William-White." Ucap Mio dan mereka bertiga pun menghilang dari pandangan kedua anak kembar tersebut.

"Artinya aku harus sendirian lagi di kamar ini nanti malam." Tukas Mary.

"Oh ya, White. Soal pertanyaan Mio tadi pagi... Apa maksudnya?"

"Pertanyaan apa?"

"Soal dia mendengar suaraku datang kemari semalam."

Mary terdiam mendengarnya. "Bukan apa-apa. Semalam sungguh tidak ada yang datang. Aku berani jamin itu." Ucapnya demikian. Ya, tidak ada yang datang. Yang datang hanyalah sosok berwajah iblis itu...

***

Sampai di halaman rumah sakit, Mio bertemu dengan sosok yang selama tiga hari ini tak pernah lagi ia lihat dan jumpai. Illya, gadis itu secara kebetulan lewat disana berjalan sendirian.

"Illya." Mio memanggil gadis dengan pakaian serba ungu itu.

"Bertemu lagi, Mio. Apa kabar?" Tanyanya.

"Seperti yang kau lihat."

"Maafkan aku tidak bisa berada di sampingmu ketika orangtuamu dikabarkan tewas lusa kemarin." Ungkap Illya.

"Illya juga mengetahuinya?"

"Siapa dia Mio?" Tanya Paman Steven.

"Dia adalah kenalanku dan merupakan orang pertama yang menyapaku di kota ini. Illya ini adalah orangtua asuhku, Paman Steven."

Illya menatap dua orang pria yang berdiri sambil menatapnya. "Aku sudah tahu. Steven Alan dan Leonardo Watch. Kalian berdua anggota dari Libra kan?" Tanya Illya.

Tales of Lost ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang