(18)

36 4 2
                                    

~~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

Sebelumnya, author ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya karena udah dua mingguan gak update! Yang pertama, lupa. Yang kedua...males bisa dibilang? Mood nulis tetiba hilang gitu aja 😅😅, tapi tenang aja update-an kali ini lumayan panjang kok, bonus ceritanya, hehe


Time skip!
Seminggu setelah kepindahan Mio ke kediaman Steven!

Seminggu terlewati semenjak kepindahan Mio ke rumah Steven. Gadis itu juga sudah terlihat baik-baik saja dibandingkan seminggu yang lalu. Meski terkadang suara misterius itu selalu menghampirinya ketika ia sedang tidur malam. Bukan hanya suara saja tapi mimpi aneh yang selalu tak bisa ia ingat ketika terbangun.

Kalau kalian bertanya-tanya apa mimpi itu? Tidak ada yang bisa mengingatnya. Bahkan Mio sendiri.

Seperti rutinitas pagi hari yang sudah dimulai oleh Mio semenjak seminggu yang lalu, Mio dan Veded tengah menyiapkan sarapan untuk mereka semua.

Paman Steven juga terlihat mulai terbiasa dengan rutinitas dimana Mio yang selalu menyiapkannya sarapan dan segala keperluan. Berperilaku seperti anak kepada orangtua pada umumnya.

"Berita pagi ini... Setelah 5 hari tidak adanya lagi korban hilang di malam hari, kini kembali dilaporkan adanya korban seorang wanita yang ditemukan menghilang dari rumahnya pada tengah malam kemarin.... Lalu di jalan Astre juga ditemukan orang hilang seorang warga dari dunia Beyond..."

"Sarapannya sudah siap!" Mio berseru di dapur dan kemudian mengantarkan piring berisikan makanan yang cukup sederhana untuk pagi ini.

"Terimakasih banyak, Mio. Selama seminggu ini kau sudah banyak membantuku." Ucap Paman Steven.

"Tidak apa, Paman. Anggap saja ini adalah balas budiku padamu karena sudah mau membiarkan aku tinggal disini." Sahut Mio.

"Kondisi tubuhmu juga terlihat baik-baik saja. Bagaimana kalau aku mendaftarkanmu kembali bersekolah?" Tanya Paman Steven.

"Eh? Sekolah?" Mio melupakan fakta satu itu. Fakta bahwa ia masih harus melanjutkan sekolahnya. Terakhir ia bersekolah adalah hari pertama kedatangannya kemari dan gedung sekolahnya langsung hancur begitu saja akibat ulah Blood Breed.

"Sekolahmu yang dulu... Harus hancur karena serangan Blood Breed bukan? Aku tahu kejadiannya karena aku yang menangani monster itu."

"Hebat!" Mio bergumam kagum.

"Kau harus melanjutkan sekolahmu Mio. Aku yakin orangtuamu juga menginginkan hal yang sama."

Itu benar juga... Pikirnya. Tapi, yang membuatnya menjadi masalah adalah ia tidak bisa harus kembali berinteraksi dengan orang-orang baru. Mencobanya dan memulainya adalah hal yang paling dibencinya. Pasalnya, ketika kau menjadi murid baru, otomatis saat itu juga kau menjadi pusat perhatian satu sekolah kemudian timbul rasa tidak nyaman. Beda hal nya dengan murid baru yang memang memulai tahun ajarannya secara resmi. Tapi yang begitu saja, ketika waktu pertama kali SMA dulu, Ritsu lah yang membantunya memperkenalkan diri.

Aku payah sekali!

"Mio?" Paman Steven memanggil Mio lantaran anak itu malah terdiam lama dan terjun ke dalam pikirannya.

"Ah? Iya?"

"Atau kau masih memutuskan untuk memikirkannya? Aku tidak akan keberatan." Paman Steven menaruh tangannya di puncak kepala Mio.

Tales of Lost ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang