(52)

11 1 0
                                    

~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

William berjalan dengan langkah gontai. Ia baru saja sedikit mengingat kejadian tiga tahun yang lalu. Wajah orantuanya yang mengorbankan diri mereka guna menghentikan kehancuran dan menutup gerbang dunia lain. Juga dirinya yang merengkuh...

"William?"

William mengangkat wajahnya dan mendapati siapa orang yang menyebut namanya. Dia adalah seseorang yang paling tidak ingin William temui untuk saat ini. Benar, dia adalah Mio.

"Mio?" Kenapa dia pergi tanpa pengawasan? begitu gumamnya.

"Lama tak bertemu, William." ucap Mio.

"Mio, kau sendirian? Dimana pengawalnya?" tanya William.

"Aku meminta mereka untuk tidak selalu mengawasiku dan mengatakan kalau aku bisa melindungi diriku sendiri." sahut Mio.

Semenjak kejadian itu entah kenapa Mio menjadi sedikit lebih dewasa. Aku merasa lega melihatnya sekaligus iba.

"Nah..Mio." William sedikit menyembunyikan wajahnya. "Bisakah kita berbicara sebentar?"

Mio terdiam. Ia lalu memperhatikan sekelilingnya. "Boleh saja, tapi kumohon jangan..."

William dengan cepat menarik tangan Mio untuk pergi darisana.

"Eh? William?"

Mereka berdua pun tiba di alun-alun kota. Banyak toko yang berjejeran disana. William kemudian menunjuk sebuah toko permata yang berada di belakang mereka dan menunjuk sebuah cincin berwarna perak.

"Hmm?" Mio nampak kebingungan.

"Cincin itu adalah cincin yang sama yang digunakan oleh ibuku ketika ayah melamarnya...." ucap William.

Kumohon berikan aku kekuatan untuk mengatakannya!

"Hee... Itu cincin yang cantik. Pasti harganya sangat mahal." ujar Mio.

"Apakah kau menyukainya?" tanya William.

Mio mengangguk patah-patah. "Bagaimana mengatakannya? Aku menyukainya tapi bukan berarti aku benar-benar menyukainya."

"Jadi yang benar yang mana?" tukas William. Ia kemudian kembali mengalihkan pandangannya pada cincin tersebut. "Kalau aku menyukainya lho?!"

Mio kemudian kembali melihat cincin tersebut.

"Hei, Mio..."

Kumohon berikan aku waktu untuk mengatakannya!

"Tuan Klaus!" El-Melloi II memasuki markas Libra dengan wajah yang cukup serius.

"Lord El-Melloi II, ada apa? Bagaimana dengan kejadian yang semalam?" tanya Klaus.

"Ini cukup mengejutkan karena semuanya berada di luar perkiraan kita." tukas El-Melloi II.

"Apa maksudmu?" tanya K.K.

"Sejak awal Great Collapse kedua itu..."

"Lama sekali, aku sudah menunggumu 20 menit disini." tukas Illya yang nampak didatangi oleh sesosok bergaya ilmuwan dengan topeng yang menutupi wajahnya.

"Sungguh maafkan aku karena sudah membuat Anda menunggu, Nona Illya." sosok itu adalah Femt. Selama ini orang yang dimaksud Femt sebagai temannya adalah Illya dan mereka berdua sudah lama melakukan sebuah kesepakatan semenjak kedatangan Illya ke Hellsalem's Lot.

Tales of Lost ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang