(48)

14 2 0
                                    

~welcome back to Mai_son12 universe~~

-

-

-

-

-

"Kau sama sekali tidak mengingatnya?" tanya Shiki.

William kemudian menyadarinya. "Begitu ya? Sosok itu sudah bangkit lagi." ujarnya pelan.

Shiki terdiam.

"Ah, kau wanita yang waktu itu ya? Soal kejadian itu aku sudah meminta maaf pada Mio, terimakasih atas nasihatnya dan terimakasih untuk tidak melukaiku." ujar William yang mencoba berdiri dan melihat pemandangan di sekitarnya meski cukup remang. Memasang kacamatanya yang ada di kantong coat birunya.

"Tidak faktanya aku sudah melukai tubuhmu."

"Tapi kau langsung menghentikannya begitu menyadari kalau sosoknya sudah berganti. Itu membuatku tahu kalau kau masih ragu ingin membunuhku atau tidak." tukas William.

"Kau hanya salah paham. Aku tidak akan pernah berkata begitu. Alasanku langsung menjauhimu dan tidak membunuhmu karena aku tidak akan melakukan pembunuhan lagi terhadap 'manusia'." sahut Shiki yang juga berdiri dari tempatnya.

"Kau, siapa namamu? Kita belum saling berkenalan meski kau sudah tahu siapa namaku." ujar William mengulurkan tangannya.

Shiki menatap uluran tangan itu dengan dingin. "Itu tidak penting kan? Aku mengenalkan diriku padamu, lagipula kita ini musuh jadi jangan terlalu naif padaku."

William menarik uluran tangannya. "Begitu ya? Tapi, aku tidak menganggapmu sebagai musuh."

Shiki kemudian bergerak cepat dan mendekatkan pisaunya kembali ke leher William kemudian menatapnya dengan kekuatan matanya yang aktif.

"Sekali lagi jangan salah paham, aku mungkin memang tidak akan menyakitimu sekarang, tapi tidak dengan nanti." ujar Shiki.

William sedikit mengeluarkan keringatnya dan meneguk ludahnya. Ia ketakutan tapi mencoba bersikap tenang.

Shiki kemudian melepaskan cengkeramannya. "Maaf, sepertinya aku terlalu kasar padamu."

William terlihat bernapas lega. "Tidak, itu tidak masalah. Aku mengerti perasaanmu."

"Lalu bagaimana? Kau tadi bilang sudah meminta maaf pada Asakami Mio...."

"Ah soal itu, uhmm aku sudah meminta maaf padanya. Terimakasih banyak, secara tidak langsung kau sudah membantuku untuk sadar dengan apa yang sebenarnya sudah aku lakukan padanya."

"Bisakah kita berbicara di tempat yang lebih baik?" tanya Shiki kemudian.

Mereka berdua pun pergi ke sebuah jembatan yang ada di salah satu sudut kota Hellsalem's Lot.

"Anu, apakah tidak keberatan jika kau memperkenalkan dirimu padaku?" tanya William yang masih berusaha ingin mengetahui nama wanita di depannya.

Shiki menoleh sebentar dan menghelakan napasnya. "Kau ini keras kepala sekali ya?! Shiki. Panggil aku Shiki."

"Shiki?" William mengulangi nama wanita di depannya. "Apakah ada arti khusus dari nama itu?"

"Kenapa?"

"Tidak, aku hanya penasaran, namamu terdengar unik karenanya." sahut William."

"Ada atau tidaknya itu tidak menarik bagiku."

Dingin sekali. tukas William.

"Boleh kutanya kenapa waktu itu kau menolongku?" tanya William. "Padahal kau membenciku."

Tales of Lost ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang