SIDESTORY : ALEXANDER GRISSHAM

1.7K 65 1
                                    

Seperti biasa, Yocelyn tengah melakukan yoga bersama dengan instruktur yoganya yang sudah dipilih sendiri secara langsung oleh Devian. Selain itu, Devian juga menyediakan ruangan khusus untuk Yocelyn melakukan yoga rutinnya sebagai ibu hamil, seperti sekarang ini.

Bulan ini, usia kehamilan Yocelyn sudah memasuki angka tujuh. Seperti ibu hamil pada umumnya, Yocelyn sering mual-mual dan mengidam yang cukup aneh bagi Devian. Tapi, untung saja Devian selalu melayani istrinya dengan baik. Bahkan, terlewat sangat baik. Contohnya, seperti Yocelyn diharuskan tidak bekerja mulai dua bulan yang lalu, tepatnya pada usia kehamilan 6 bulan.

Selain itu, Devian juga mulai overprotektif pada Yocelyn. Ia juga selalu memperhatikan bagaimana asupan gizi Yocelyn, apa yang harus dimakan dan diminum setiap hari, jumlah takarannya, susu, vitamin, dan lain sebagainya.

"Oke, kita istirahat dulu," ucap instruktur yoga Yocelyn yang bernama Mary.

Yocelyn mengambil botol air minum yang ia letakkan tadi di ujung ruangan. Setelah itu ia membuka ponselnya dan menekan tombol untuk menelpon Lily.

"Hi there!" seru Lily di seberang telepon sesaat setelah ia angkat. Yocelyn tidak terkejut dengan suara Lily yang berubah menjadi selalu ceria selama Lily hamil. Ia sudah sering mendengarnya lewat telepon.

Yocelyn merasa selama Lily hamil, Lily banyak berubah. Bagi Yocelyn, Lily seperti menjadi sosok perempuan yang hiperaktif. Disaat Aaron yang notabenenya sebagai suami Lily yang harus menjaga ekstra Lily, justru Lily lah yang terlalu menjaga kehamilannya sendiri. Contohnya, seperti dia yang tidak mau bepergian keluar rumah mulai umur kehamilannya ke-6 dan melakukan semua aktivitas dan pekerjaan di rumah, tidak mau melakukan hal yang terlalu berat, dan bahkan Aaron frustasi ketika bercerita Lily tidak mau bercinta dengannya, padahal Aaron sendiri sudah bertanya pada dokter kalau mereka boleh saja bercinta asalkan mereka melakukannya dengan pelan. Devian dan Yocelyn yang mendengarnya saat itu hanya tertawa geli

"Apa yang sedang kau lakukan pagi ini?" Tanya Yocelyn.

"Tentu saja sedang yoga," timpal Lily yang seperti mengeraskan suaranya. Yocelyn berpikir pasti teleponnya di loud speaker oleh Lily.

"Kalau begitu sama denganku," balas Yocelyn. "Apa kau ada rencana kesini?" Tanya Yocelyn.

"Tentu saja tidak, Yoce. Dalam kondisiku yang sedang hamil aku takut naik pesawat. Tidak akan lucu jika sesuatu terjadi padaku saat aku sedang berada di pesawat," ujar Lily.

"Kau benar juga," balas Yocelyn yang tanpa sadar menganggukkan kepalanya. "Padahal aku ingin kita melahirkan di rumah sakit yang sama dan di hari yang sama," lanjut Yocelyn.

"Kau lucu sekali, Yoce. Kita bisa saja melahirkan di hari yang sama, kau tahu? Tapi, untuk tempat yang sama, aku ragu akan itu," timpal Lily.

"Ya, lagi-lagi kau benar," balas Yocelyn.

"Yocelyn, ayo kita lanjutkan lagi!" seru Mary sambil menghampiri Yocelyn.

"Aku tutup teleponnya dulu, aku harus melanjutkan yogaku," pamit Yocelyn yang kemudian menutup teleponnya setelah Lily mempersilakan. Sebelum ia melanjutkan yoganya lagi, tak lupa ia mengirim foto dirinya kepada Devian yang sudah pergi pagi-pagi tanpa membangunkan Yocelyn tadi pagi.

Sementara itu, di bagian tempat lainnya, Devian sedang meneliti sebuah rumah bergaya modern yang tampak indah. Rumah itu adalah rumah yang ia ceritakan pada Yocelyn. Pembangunan rumah itu sudah selesai dan oleh karena itu, ia pergi pagi-pagi sekali untuk meneliti rumah barunya.

"Perfect," ucapnya dengan senyum puas.

Saat ia hendak kembali ke halaman depan rumah, tiba-tiba terdapat pesan masuk di ponselnya. Ia pun membuka ponselnya dan senyumnya bertambah lebar dikala ia mendapati ternyata istrinya mengirim foto dirinya dengan pakaian yoga. Salah satu tangannya pun bergerak untuk memperbesar fotonya dan reflex, dengan gerakan yang cepat ia mencium fotonya.

First Love - Bachelor Love Story #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang