8 | Going Out with Andrew

2.1K 87 0
                                    

Entah beberapa hari ini Yocelyn yang memang sibuk, atau dia sedang mensibukkan dirinya sendiri. Tentu saja kalau dia ditanya dan harus menjawab dengan jujur, dia akan menjawab pilihan yang kedua.

Semua pekerjaan yang harusnya bisa dikerjakan besok, Yocelyn kerjakan semuanya kemarin hingga sekarang, dari pagi hingga malam. Alasannya? Itu karena dia ingin membuang semua pikiran gilanya tentang Devian. Tapi entah ini percobaannya yang keberapa, pikiran tentang laki-laki itu tidak pernah bisa hilang begitu saja. Dan Yocelyn tidak pernah merasakan hal gila seperti ini sebelumnya.

Yocelyn tengah terfokus pada laptop dan dokumen-dokumen di mejanya bergantian. Dan tiba-tiba saja teleponnya berdering. Tanpa meliriknya, ia mengangkat telepon itu.

"Halo," sapanya dengan nada datar.

"Remember me?" tanya suara laki-laki diseberang.

Sontak, Yocelyn menghentikan kegiatannya. Ia seperti berpikir keras untuk bisa tahu siapa peneleponnya itu. Dan beberapa detik kemudian, ia menemukan jawabannya.

"Andrew?" tanyanya tak percaya, lebih tepatnya bertanya 'Darimana dia dapat nomorku?'.

"Gotcha!" seru Andrew. "Apa hari ini kau senggang?" tanya Andrew.

Yocelyn menatap kembali ke dokumen-dokumen di atas mejanya dan kemudian ia menjawab, "Aku dari kemarin harus mengerjakan beberapa tugas karena belum selesai, dan—"

Kalimat Yocelyn terhenti begitu saja. Ia tak melanjutkannya kembali karena ia tercengang melihat siapa yang sedang berada di ambang pintu kantornya. Ia hanya tersenyum geli sambil menggelengkan kepalanya saat laki-laki itu melambaikan tangannya dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya masih memegang ponselnya yang ditempelkan di telinganya.

"Apa yang kau lakukan disini, Andrew?" tanya Yocelyn geli.

"Tentu saja untuk menemuimu," timpal Andrew.

"Bagaimana kau tahu alamat kantorku dan juga nomorku?" tanya Yocelyn.

"Alliane," timpal Andrew sambil menunjuk kearah belakangnya, tempat meja Alliane yang ada di luar ruangan Yocelyn.

Yocelyn mengangguk. "Okay. Jadi, sekarang apa yang mau kau katakan?"

Andrew tersenyum dan kemudian berjalan mendekati mejaku. "Kudengar dari Alliane kalau beberapa hari ini kau terlalu sibuk bekerja," ujar Andrew.

"Lalu?" tanya Yocelyn tak sabaran.

"Wanna going out with me?" tawar Andrew langsung. "Aku hanya ingin membuatmu terasa segar lagi," ucap Andrew.

Alis Yocelyn terangkat satu dan tersenyum geli. "Ini bukan date, kan?" tanyanya asal.

Andrew mengendikkan bahunya. "Kau bisa menganggapnya iya kalau kau mau, tapi kalau tidak juga tidak apa-apa," timpal Andrew.

Yocelyn terkekeh kecil. "Well, itu bukan ide yang buruk," ucapnya. "Sure."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
First Love - Bachelor Love Story #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang