26 | The Woman from the Nightmare

1.2K 58 0
                                    

Author POV

D-Day untuk Aaron dan Lily sudah datang. Semuanya sudah siap. Para tamu undangan juga sudah datang. Reporter juga sudah menyiapkan kamera mereka. Awalnya, Yocelyn terkejut kenapa Lily meminta acaranya diadakan di taman yang menghadap pantai. Tapi kemudian ia menurut saja. Begitu pula dengan Aaron. Aaron juga sudah menyiapkan beberapa pengawal di sekeliling taman untuk mengantisipasi hal yang tak terduga.

 Aaron juga sudah menyiapkan beberapa pengawal di sekeliling taman untuk mengantisipasi hal yang tak terduga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Yocelyn's dress)

Tak lama kemudian, Yocelyn turun dari limousin hitamnya dan berjalan dengan elegan. Tak lupa, ia juga menyapa beberapa tamu undangan yang ia tahu. Dari kejauhan, Yocelyn bisa melihat Devian yang sedang berbincang dengan orang-orang yang diyakini Yocelyn adalah pebisnis.

 Dari kejauhan, Yocelyn bisa melihat Devian yang sedang berbincang dengan orang-orang yang diyakini Yocelyn adalah pebisnis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Devian's suit)

Yocelyn menatap Devian dari atas hingga bawah. Suit yang dipakai Devian pasti mahal. Pakaian itu membalut sempurna tubuh atletis Devian. Tapi, walaupun pakaian itu mahal atau tidak, tetap saja bisa membuat Devian tampan dan gagah seperti sekarang.

"Mengagumiku, hm?"

Deg. Yocelyn terlonjak kaget menyadari Devian yang sudah ada di depannya entah sejak kapan. "Apa? Hah. Siapa yang mengagumi siapa?" sergah Yocelyn menutupi rasa malunya.

"Pipimu merona," ucap Devian geli.

"Itu karena dingin," Yocelyn berbohong.

"Sekarang musim semi," ujar Devian sambil terkekeh kecil.

Ah, bodohnya aku. "Terserah," ujar Yocelyn menutupi kebodohannya, walaupun dalam hati ia merutuki kebodohnnya yang terlihat.

Acara pun dimulai. Dua pembawa acara—laki-laki dan perempuan—menyampaikan pembukaan mereka dengan sangat meriah, bahkan sampai membuat para tamu tertawa. Kemudian, masing-masing pihak keluarga Aaron dan Lily dipersilakan menyampaikan pidato mereka masing-masing. Dari kejauhan, Yocelyn melihat Lily yang menitikkan air matanya saat Ibunya berbicara panjang tentangnya dan juga rasa bersyukurnya karena Lily sudah menemukan laki-laki yang tepat untuk dirinya sendiri.

Setelah acara itu, kini akhirnya Yocelyn bisa menyaksikan Lily dan Aaron yang tengah bertukar cincin. Semuanya bersorak gembira, terutama Yocelyn. Bahkan, tanpa sadar ia juga menitikkan air matanya sedikit.

First Love - Bachelor Love Story #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang