I L U N G A

1K 82 19
                                    

Katanya kalau sudah hancur, masih bisa diperbaiki. By the way, ini hati, bukan perabotan yang masih bisa diakali untuk bisa utuh kembali.
Katanya kalau terlambat, masih bisa diulang lagi. By the way, jam dinding saja jalannya ke depan, tidak pernah mundur ke belakang. Jadi, lebih baik mereka berpisah saja atau tetap tinggal?

"Kita putus."

Dirga mengirimkan pesan tersebut kepada Lala tepat di tahun kedua hubungan mereka. Setelah mengirim pesan tersebut pun ponsel Dirga tidak bisa dihubungi. Lelaki itu bagai hilang di telan bumi, tanpa adanya kabar sama sekali. Jika tiap tahun lelaki itu akan pulang ke Jakarta sebanyak dua kali ketika libur semester, kini pun bahkan sudah tidak pernah terdengar lagi kabarnya.

Lala yang sudah sakit hati memilih untuk segera move on. Mengalihkan pikirannya dengan hal-hal positif di lungkungan perkuliahannya. Aktivitasnya banyak diisi praktek, kerja lapangan dan laporan sampai ia lupa dengan lelaki yang pernah menjadi bagian dari kisah paling indahnya.

Karena insiden studi banding di Surabaya, membuat Lala harus kembali mengingat lelaki itu. Lelaki yang ternyata sekarang lebih bahagia daripada dirinya. Ketika ia berusaha sekuat mungkin untuk melupakan, Dirga kembali hadir dan menawarkan sandaran untuknya lagi.

Jadi jawaban apa yang akan Lala berikan? Haruskah ia memilih untuk kembali dan memperbaiki atau lebih baik pergi dan mengambil langkah untuk lari?

*

Coba absen dulu bucinnya Dirga-Lala~

Siap-siap kalian dibikin ambyar di cerita ini ya~

Jangan lupa dukungannya ya, vote, komen dan share ke temen kalian:*

Love,

Erisya

ILUNGA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang