Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu tahun berlalu...
Young Wings sedang berkumpul di kafe tempat favorite mereka. Kosong satunya Young Wings juga ada di sana, tentu dengan sahabatnya kosong dua
"Rui, sampai kapan lo tutup hati sama perempuan lain ?" ucap Erkana
Namun Rui tidak merespon, ia sibuk dengan buku-buku tebalnya
"Claire gak akan balik ke sini. Ru ?" ucap Erkana lagi. Ia lelah melihat sahabatnya yang berubah drastis setelah Choi Claire meninggalkannya
Rui tetap diam
Erkana menghela nafas. Sifat Rui kembali seperti dulu dan sekarang malah lebih parah. Lebih dingin, cuek, galak dan...utamanya, dia menutup hati pada perempuan lain. Padahal banyak sekali gadis-gadis yang mendekati Rui entah kagum, menyukai atau sekedar ingin berteman. Tapi...Rui menolak semuanya dengan bersikap cuek seolah mereka tidak ada
"Ru...mau sampai kapan kaya gini ?" tanya Erkana lagi, kali ini lebih serius
Namun lagi-lagi, Rui tidak merespon. Membuat Erkana berdecak kesal
"Lo di sini nunggu dia! Tapi belum tentu sama Claire, belum tentu dia mikirin lo. Buka mata lo!...udah jelas dia nolak lo satu tahun lalu, bahkan ninggalin lo gitu aja. Dia juga gak kasih penjelasan kenapa dia tolak cinta lo!" ucap Erkana yang kali ini sudah kesal dengan sahabatnya terlalu di buta kan oleh cinta pertamanya
Rui menghela nafas kasar dan menutup buku yang di bacanya dengan sedikit kencang. Rui menatap Erkana di hadapannya dengan serius
"Gue yang ngerasain...gue yang punya hati, kenapa lo yang ribet. Urus, urusan lo sendiri..." jeda Rui menatap Erkana yang kali ini dengan senyum miringnya
"Lucy...lo mau kemanain. Dia juga butuh kepastian...satu tahun Lucy nunggu lo, bahkan setia di samping lo. Walaupun lo sakiti hati dia. Tapi dia tetap ada di samping lo" lanjut Rui dengan senyum remehnya. Entah mengapa ia dan Erkana sama. Namun bedanya, Erkana ada di posisi Claire, sedangkan dirinya di posisi Lucy
Erkana terdiam, baru pertama kalinya Rui mencampur urusannya dengan Lucy
Rui bangun dari duduknya
"Gue yakin...Choi Claire akan kembali sama gue. Walaupun gue gak tau kapan waktunya" ucap Rui setelahnya pergi meninggalkan Erkana yang terdiam setelah mendengar ucapan Rui
---
Rumah
Rui tiba di rumahnya dan sudah di tunggu Lyra di depan pintu
"Dari mana Aa ?" tanya Lyra
"Kafe, ketemu Young Wings" jawab Rui
Lyra mengangguk dan menggandeng lengan putranya dengan manja
"Bunda pasti bakal kangen sama kamu, Aa" ucap Lyra yang terlihat sedih
Rui tersenyum tipis, bundanya tidak pernah berubah
"Aku cuma belajar di sana, bunda... Setelah lulus juga aku akan kembali ke sini lagi" balas Rui, ia tak ingin melihat bundanya sedih
Lyra cemberut
"Ya tapi empat tahun itu gak cepat, Aa" ucap Lyra sedikit kesal
"Siapa bilang cepat. Gak ada tuh" ucap Rui jahil, membuat Lyra mendengus
"Ish! Kuliah di sini aja yaa. Bunda bakal kesepian kalau kamu kuliah di luar negeri" pinta Lyra memelas
Rui kembali tersenyum tipis
"Tapi sayangnya Rui gak bisa nolak suruhan kakek, bun. Kakek kan mau aku kuliah di sana buat nerusin perusahaannya" balas Rui lembut, agar bundanya ini mengerti
Lyra menghela nafas panjang
Rui membawa Lyra untuk duduk di sofa ruang keluarga dengan dirinya yang duduk di sebelahnya
"Ya udah deh, bunda gak bisa bantah kalau udah suruhan kakek" ucap Lyra sendu
Rui terkekeh
"Rui janji...setiap libur semester, Rui akan pulang ke sini" ucap Rui yang seketika membuat Lyra tersenyum senang
"Benar ya, kamu harus tepati janji" ucap Lyra
"Iya bunda, apa sih yang gak buat bunda" balas Rui
"Aa,"
"Iya ?"
"Ada kabar dari Claire ?" tanya Lyra mengalihkan topik. Sejujurnya, Lyra sangat kangen dengan gadis itu
Rui menggelengkan kepalanya
"Belum bun, aku udah cari kemanapun tetap gak ada hasil" jawab Rui menunduk
Lyra mengelus surai hitam putranya dengan lembut
"Jangan nyerah...bunda yakin, suatu saat nanti kalian pasti akan bertemu lagi" ucap Lyra memberi semangat Rui
Rui tersenyum tipis
"Iya bun, makasih. Rui gak akan nyerah buat cari Choi Claire"
Lyra tersenyum bangga
"Bunda beruntung melahirkan kamu. Rui" ucap batin Lyra. Bukan karena tampan, ataupun pintar. Tapi karena kesetiannya terhadap perempuan, walaupun dia sudah di tolak perasaannya. Tapi Rui tidak sama sekali menyerah untuk mendapatkan gadis itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.