Telah tiba waktunya untuk Andini bersekolah, di sekolah yang sama dengan Lisa.
Lisa turun dan menuju ke meja makan. Ia duduk di samping Akhsan. Tak lama kemudian Andini keluar dari kamarnya. Ia telah siap dan rapi.
Lisa mengerutkan keningnya.
"Kenapa tuh almamater lo, nggak lo kancing?" Tanya Lisa.
"Gue ngga suka" ucap Andini singkat dan padat.
Andini berjalan menuju meja makan. Ia hendak mengambil nasi yang ada di depan Akhsan. Namun niatnya ia urungkan, karena Akhsan melarangnya.
"Mau ambil nasi?" Ucap Akhsan. Andini mengangguk.
"Tuh! Pakai nasi sisa kemarin aja! Sayang kalau dibuang!"
Andini membalikkan badannya, ia melihat nasi sisa kemarin. Ia berjalan dan mengambilnya.
Andini hendak memakannya, tetapi ia melihat nasinya sudah berwarna kekuning-kuningan. Akhirnya Andini urungkan niatnya untuk memakannya.
"Napa lo? Basi?" Tanya Lisa, disela sela makannya.
Andini menganggukkan kepalanya. Ia tak berani untuk menatap Lisa.
"Nih! Makan makanan sisa gue aja! Gue udah kenyang!" Lisa memberikan piringnya. Andini menatap makanannya.
Cuman potongan tempe sama sisa nasi sekepal? Baiklah, daripada ngga makan - Andini
Andini memakan makanannya. Setelah selesai ia mencuci piringnya, dan piring Akhsan.
"DINIII!! CEPETAN!! KEBURU TELAT NIHH" teriak Lisa.
Dengan cepat Andini berlari menemui Lisa.
"Lama banget sih! Habis ngapain aja!" Amuk Akhsan.
Andini diam, ia tak menjawab pertanyaan Akhsan.
"Udah. Kita masuk aja! Keburu telat!" Sahut Lisa. Dan Akhsan menganggukkan kepalanya.
"Heh anak sial! Jangan buat Kakakmu malu! Dan jangan macam macam selama ada di sekolah!" Peringat Akhsan.
Andini menganggukkan kepalanya. "Iya Ayah"
Jarak sekolah dengan rumah sekitar 35mnt. Akhirnya mereka sampai di sekolah.
Lisa dan Andini turun dari mobil. Mereka berdua memasuki sekolah.
Saat Lisa dan Andini berjalan beriringan, beberapa pasang mata menatap kearah mereka.
'Itu Lisa sama siapa?'
'Apa itu adiknya?'
'Gak nyangka, adiknya cantik!'
'Oh dia yang selalu diceritain Lisa?'
'Kak Lisa sama siapa tuh?'
Begitulah cibiran dari semua murid. Lisa mengantarkan Andini ke ruang kepala sekolah.
Tok tok tok
"MASUK"
Lisa dan Andini memasuki ruangan kepsek.
"Duduk"
Lisa dan Andini segera duduk. Disusul dengan Pak Fathan kepala sekolah.
"Jadi ini Andini? Kenapa dia nggak dimasukkan ke kelas yang sama dengan kamu?" Tanya Pak Fathan pada Lisa.
"Ngga Pak. Karena saat Dini masih home schooling, Dini masih mempelajari pelajaran kelas 10" sahut Andini.
"Oh. Kamu juga kenapa nanggung begini? Bentar lagi kan kenaikan kelas? Kenapa nggak dari dulu masuknya?"
Nih kepsek bacot banget sih! - Lisa
"Hehe" Lisa dan Andini hanya tersenyum, mereka tidak tau harus menjawab apa. Bukan tidak tau! Mereka hanya tidak mau, untuk memberikan alasannya!
Bohong sedikit tidak apa kan?
"Yaudah. Lisa, kamu bisa kembali ke kelas kamu. Saya akan panggilkan wali kelas kamu. Kamu akan saya masukkan di kelas 10 IPA 2. Karena saya liat nilai akademis maupun non akademis kamu bagus. Kamu tidak masalah kan? Jika Bapak taruh kamu di kelas IPA?"
Andini menganggukkan kepalanya. "Saya tidak apa Pak"
"Baiklah. Sebentar lagi Bu Ratna sebagai wali kelasmu akan datang. Bapak harap kamu betah bersekolah disini"
Andini tersenyum. Dan Bu Ratna telah tiba, untuk menjemput Andini.
"Nah ini kelasnya" ucap Bu Ratna.
Andini berdiri didepan pintu, Bu Ratna memasuki kelas terlebih dahulu.
Bisa Andini liat, kelas yang awalnya ramai karena tidak ada guru. Tiba tiba menjadi hening, saat Bu Ratna datang.
"Anak anak, kalian kedatangan murid baru. Ibu harap kalian bersikap baik padanya"
"Iya Bu" jawab serempak.
"Andini" panggil Bu Ratna.
Andini segera masuk. Semua para siswa maupun siswi heboh, dengan kedatangan Andini.
'Bukannya dia yang tadi?'
'Lumayan sekelas sama princess!'
'Waw!'
"Kalian bisa diam?!" Ucap Bu Ratna.
Seketika kelas menjadi hening.
Wow! Guru killer?! - Andini
"Perkenalkan. Nama gue Andini Moey, kalian bisa panggil Dini. Terserah mau panggil apa. Yang penting jangan panggil Moey! Dan mohon bantuannya. Terimakasih!"
"Baik nak Dini. Kamu bisa duduk disebelah Sarah. Sarah angkat tangan!"
Sarah mengangkat tangannya. Segera Andini menuju ke meja barisan belakang dannn pojok? Surga para siswa!
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Random[COMPLETED] Andini Moey adalah nama gadis yang sehari-harinya disiksa oleh Ayahnya dan juga Kakaknya. Andini memilih untuk kabur dari rumah, untuk mencari tempat baru. Sehingga ia mendapatkan sesosok sahabat yang dapat ia percayai. Lantas bagaimanak...