Setelah kejadian Andini kabur dari rumah. Andini memutuskan untuk tinggal dirumah Sarah, dan menetap.
Andini juga telah menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya.
Sebenarnya Andini berniat, hanya menumpang beberapa hari saja. Namun Sarah tidak mengizinkannya, dan menyuruh Andini untuk tinggal bersamanya. Dengan alasan, bahwa Sarah memang kesepian, dan ia beruntung jika Andini mau menemaninya.
Andini menolak tawaran Sarah. Tetapi Sarah bersikeras, agar Andini mau tinggal bersamanya. Sarah juga menawarkan pekerjaan pada Andini.
Sarah meminta Andini untuk menjadi bodyguardnya. Karena Sarah pikir, pekerjaan yang cocok untuk Andini adalah sebagai bodyguard. Andini juga dimintai Sarah untuk menyelidiki hasil laporan keuangan perusahaan.
Karena Sarah mendengar, dari salah satu kepercayaannya. Bahwa salah satu kepercayaan Sarah, telah menggelapkan uang perusahaannya.
Maka dari itu, Sarah memohon kepada Andini untuk bekerja sama dengannya. Dan menjadi bodyguardnya.
Karena Sarah adalah CEO di salah satu perusahan terbesar yang ada di Jakarta. Sarah diberi hak waris oleh Bagas Ayah Sarah.
Awalnya Bagas tidak ingin menjadikan Sarah CEO, dengan alasan Sarah masih muda dan belum cukup umur. Namun Luna Ibu Sarah, bersikeras untuk meminta hak waris mereka. Karena Luna adalah wanita simpanan Bagas. Dan Bagas, hanya bisa menuruti permintaan Luna dengan pasrah. Jika Luna tidak dituruti, ia akan membeberkan hubungannya pada Shinta istri Bagas.
"Dinn. Gimana jika Akhsan mencarimu? Dan gimana jika, lo berpapasan dengan Akhsan?" Tanya Sarah ketika mereka dikantin.
"Hum? Gue lari lah! Dan sebisa gue, jangan sampai gue papasan sama si gila itu!" Balas Andini enteng, dan memasukkan kembali baksonya kedalam mulut.
"Enteng banget lo kalau ngomong! Eh? Gimana latihan lo? Ada yang sulit nggak?" Tanya Sarah penasaran.
Semenjak Andini menerima tawaran Sarah menjadi bodyguardnya. Setiap pulang sekolah, Andini selalu dilatih beladiri oleh salah satu bodyguard kepercayaannya. Mulai dari Taekwondo, Jujitsu, Karate, atau semacamnya.
"Ya... Ga gimana gimana" balas Andini cuek. Dan beralih meminum tehnya.
"Ish"
Andini berhenti meminum tehnya. Ia langsung menarik tangan Sarah, membuat Sarah kebingungan.
"Lo ngapain sih?!" Amuk Sarah.
"Sssttt. Lo liat nggak? Perempuan yang duduk di bangku pojok sana?" Tunjuk Andini. Sarah mengikuti arah tangan Andini. Ia menyipitkan matanya.
"Oh? Si Linda?" Ujar Sarah. Andini menatap Sarah bingung.
"Lo kenal?"
"Hum. Dia salah satu anak dari kepercayaan gue. Dia anak 10 IPS 3. Kenapa?"
Andini menghela nafasnya. Dan mendekat ke Sarah.
"Dia, anak Pak Rizki kan?" Tanya Andini.
Sarah menatap Andini bingung.
"Iya? Emang kenapa sih? Dan lo! Kenapa lo bilangnya sambil bisik bisik gini?!"
"Sstt! Jangan keras keras bego! Lo kan minta gue, buat nyelidiki siapa saja orang yang menggelapkan uang perusahaan!" Jelas Andini.
"Trus?" Potong Sarah.
"Ssstt! Diem dulu napa!" Amuk Andini.
"Jadi gini... Waktu gue nyelidiki siapa aja pelakunya. Awalnya gue tanya pada Kak Nisa penanggung jawab keuangan. Gue minta laporan setoran uang perusahaan, dari awal thn 2017 sampai thn 2019 sekarang. Dan lo tau? Saat gue cek laporan dari Kak Nisa, dan gue bandingin laporan yang ada di komputer lo. Itu beda bangettt!! Mulai dari pengeluaran dan pemasukannya!"
"Lo yakin? Dan sekarang lo mencurigai siapa?"
"Gue sama Kak Nisa, sedang mencurigai Pak Rizki dan sekertarisnya. Karena gue liat, laporan pengeluarannya itu kebanyakan dari Pak Rizki dan sekertarisnya. Tapi masih banyak Pak Rizki sih. Dan lo tau untuk apa uangnya?"
Sarah menggelengkan kepalanya.
"Buat beli Apart mewah!! Dan juga beli mobil!! Anjg tuh orang! Ngga habis pikir gue!" Ucap Andini, sambil memegang kepalanya, dan menunduk.
"Trus rencana lo dan Kak Nisa gimana?"
Andini mengangkat kepalanya, menatap Sarah.
"Gue punya ide!" Balas Andini.... Senang?
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Random[COMPLETED] Andini Moey adalah nama gadis yang sehari-harinya disiksa oleh Ayahnya dan juga Kakaknya. Andini memilih untuk kabur dari rumah, untuk mencari tempat baru. Sehingga ia mendapatkan sesosok sahabat yang dapat ia percayai. Lantas bagaimanak...