Setelah kejadian dikantin kemarin. Semua murid menatap Andini takut. Bahkan badgirl sekolah, yaitu Tasya dan dayang dayangnya, yang sudah kelas 3 itu, takut dengan Andini. Mereka bahkan bersumpah pada diri mereka, untuk sebisa mungkin jangan sampai berhadapan langsung dengan Andini.
Tak lupa dengan badboy nya, mereka juga enggan berurusan langsung dengan Andini. Mereka berpikir, jika mereka berurusan dengan Andini, maka siap siap saja nyawa taruhannya.
Edmund? Ia yang terkenal sebagai playboy sekolah pun, tak ingin berurusan dengan Andini. Ia memilih untuk menjauh, dan membatalkan rencananya.
Sama halnya dengan Alvino. Ia juga menjaga jarak dari Andini. Terkecuali diantara semua murid, terdapat 1 cowok yang... Mungkin B aja? Wow!
Dan... Bagaimana dengan Lisa?
Ya! Lisa juga bersumpah, untuk tidak mencari gara gara pada Andini. Ia juga tidak berani untuk memberitahu Akhsan, jika Andini masih bersekolah. Karena semenjak Andini meninggalkan rumah, Akhsan semakin menjadi gila! Bahkan tetangganya pun tidak ada yang berani untuk datang kerumahnya!
Sarah? Sebenarnya Sarah juga takut terhadap Andini. Tapi Sarah merasa kasihan terhadapnya. Terlebih lagi, Andini saat ini tidak memiliki siapa siapa. Dia juga tidak mempunyai tempat tinggal. Jadi, Sarah memutuskan untuk tetap bersama Andini.
Sarah juga pernah bertanya kepada Andini. Tentang, kenapa dia selalu baik kepadanya. Dan kenapa dia selalu menjaganya, lebih dari nyawanya sendiri.
Dan jawaban Andini sempat bikin Sarah tercengang.
Karena ia pikir Andini telah salah untuk mengartikannya.
'Gue baik sama lo itu kenapa? Emang butuh alasan? Kalau lo butuh sih, gue jawab aja. Alasannya, karena lo baik sama gue. Jadi, gue akan lebih baik sama lo. Karena gue pernah tidak sengaja membaca novel milik Lisa. 'Setiap kalian mendapatkan kebaikan, kalian jangan ragu untuk membalas kebaikan kepada orang tersebut. Dan jika kalian mendapat perlakuan buruk, kalian juga bisa membalasnya' seperti itu isi dari novel yang gue baca. Jadi... Gue akan taruhin nyawa gue buat ngelindungin lo, bagaimanapun caranya!'
Andini berjalan memasuki gerbang sekolah, bersama dengan Sarah.
Para murid segera menghindar dari Andini. Mereka memilih menjauh darinya.
"Wahh! Seperti buronan aja gue? Tapi gapapa lah, yang penting nggak ada pengganggu" ujar Andini santai, dan mengangkat kedua tangannya keatas. Ia sedang melakukan peregangan.
Sarah mencubit perut Andini. Andini segera menatap Sarah intens.
"Apaan sih?!" Ucap Andini kesal.
"Kalau ngomong tuh dijaga! Ini sekolah!" Amuk Sarah. Setelah memarahi Andini, Sarah mempercepat langkahnya.
"Lah? Tuh monyet pms?" Gumam Andini.
"Tungguin woy!" Teriak Andini. Dan berlari menyusul Sarah.
Asal kalian tau. Sebenarnya Andini sangat takut dengan Sarah? Dan untungnya Sarah tidak menyadarinya. Andini takut pada Sarah, karena ia takut diusir dari rumah dan ia juga takut jika tidak bisa makan.
Bukankah alasannya terdengar tidak masuk akal?
Sarah memasuki kelas. Tiba tiba Dona dan lainnya mendatanginya.
"Lo merasa puas kan?!" Ucap Dona.
Sarah mengerutkan keningnya. Ia tidak paham dengan ucapan Dona.
"Puas? Puas apa?" Tanya Sarah bingung.
"Iya! Lo puas, karena lo dapat teman! Dan teman lo itu seorang Psikopat!" Timpal Anggun.
Sarah berpikir sejenak. Ia mulai paham arah pembicaraannya.
Sarah tersenyum simpul. Membuat Dona dkk merinding.
"Kalian iri?" Balas Sarah dingin.
"Kita? Iri sama lo? Ngipi!" Ucap Laras. Lalu mendorong tubuh Sarah. Membuat Sarah jatuh.
"Aw!" Rintihnya.
"Udah selesai permainannya?" Sahut Andini dari balik pintu.
"Atau.... Kalian masih mau main lagi?" Lanjutnya.
Segera mereka berbalik badan. Mereka membelalakkan matanya, saat mendapati Andini.
"Sial! Gue lupa kalau ada dia!" Gerutu Laras.
Andini menatap Dona dkk. Ia tersenyum dan bertepuk tangan.
"The best!" Ucap Andini.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Random[COMPLETED] Andini Moey adalah nama gadis yang sehari-harinya disiksa oleh Ayahnya dan juga Kakaknya. Andini memilih untuk kabur dari rumah, untuk mencari tempat baru. Sehingga ia mendapatkan sesosok sahabat yang dapat ia percayai. Lantas bagaimanak...