Sarah sedari tadi mondar-mandir. Ia juga berkomat kamit tidak karuan. Brandon dan Lisa, melihat Sarah jengah.
"Lo bisa diem nggak? Gue risih liat lo! Dari tadi muter mulu! Kaya kitiran aja!" Dumel Lisa.
Sarah melirik Lisa kesal. Ia memilih untuk duduk disebelah Brandon.
"Heran gue. Bisa bisanya dia nggak kasih kabar! Liat!! Udah jam 9! Dan dia belum pulang? Wah! Kalau dia pulang nanti, liat aja, gue pites sekalian!" Gerutu Sarah.
Brandon terbahak-bahak. Kemudian menepuk pundak Sarah. Sarah menoleh, bingung dengan perilaku Brandon.
"Positif aja" ujar Brandon.
Sarah mengangguk. Menghembuskan nafasnya gusar.
Drrrtttt
Ponsel Sarah bergetar.
"Andini?" Ujar Sarah.
"Kenapa?" Sahut Lisa.
Sarah menatap Lisa datar. Ia kembali menatap ponselnya.
Andini.MY hri ini gue g plng. Gue ngnap d rmh tmn. Lo gsh khwtr
Sarah mendengus kesal. Kesal dengan isi pesan Andini, yang selalu saja disingkat. Sarah berpikir sejenak. Tunggu? Teman? Dia punya teman? Siapa?
Sarah menatap Lisa. "Dia punya teman daerah sini?" Tanya Sarah.
"Teman? Dia nggak punya teman sama sekali" ujar Lisa.
"Terus. Maksudnya nginap dirumah teman itu teman siapa?" Tanya Sarah.
"Ah!" Sahut Brandon.
Sarah dan Lisa. Langsung menatap Brandon.
"Gue baru ingat. Saat gue sama Dini ke minimarket. Dini ketemu temannya, mungkin sekelas?" Ujar Brandon.
Kening Sarah berkerut. "Sekelas? Lo tau namanya?"
"Hum? Setau gue namanya An...angga? Iya! Angga! Dan saat didepan minimarket, dia sempat nembak Andini" ucap Brandon. Kemudian merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Angga? Kenapa dia kesini?" Sahut Lisa bingung.
Seketika mata Sarah membulat sempurna.
Apa dia liburan ke sini? Sama Papa? Ah! Rasanya kaya dejavu aja! - Sarah
SarahJH Dimana?
Sarah menunggu balasan dari Andini. Sembari menggigit bibirnya. Tak lama kemudian Andini membalasnya.
Andini.MY Villa xxxx dan gue akn plng bsk sore
Dan saat itu pula, mata Sarah kembali membulat. Lisa menatap Sarah aneh.
"Kenapa lo? Ada apa?" Tanya Lisa.
"Ha..hah?! Enggak. Gue cuman tanya dia nginap diamana, dan dia juga bilang. Kalau dia akan pulang besok sore" ujar Sarah.
Lisa mengangguk, ia beranjak menuju kamar mandi.
~~~~
Andini menatap sekeliking Villa. Angga tiba tiba menepuk pundak Andini, membuat Andini terkejut.
"Masuk gih? Udah malem juga" ujar Angga.
Andini mengangguk. Mengekori Angga dari belakang. Saat mereka masuk kedalam, tiba tiba Edmund dan Alvino menatapnya bingung.
"Ke.... Kenapa dia disini?" Tunjuk Edmund.
Angga menoleh, melihat Andini. "Dia?"
Edmund mengangguk. "Mulai hari ini, dia pacar gue" ujar Angga santai.
"Pacar?" Tiba tiba Bagas keluar dari kamar. Berjalan mendekati Angga dan Andini.
"Kalian pacaran?" Tanya Bagas.
Angga mengangguk. "Hum. Papa nggak setuju?"
Bagas menatap Andini. Kemudian beralih menatap Angga.
"Papa setuju kok. Kamu jangan sakiti Andini ya? Dia anak yang baik. Karena Papa nggak ngajari kamu, untuk menyakiti seorang wanita" pinta Bagas.
Angga tersenyum. "Makasih Pah" ujar Angga.
Bagas mengangguk. "Dini. Kamu mau mandi? Nanti kamu bisa pinjam pakaian Angga" ujar Bagas.
Andini menatap Bagas sembari tersenyum manis. "Iya Om. Terimakasih"
Bagas dan Andini, sudah lama dekat. Mereka layaknya anak dan Ayah. Bagas sendiri juga telah menganggap Andini sebagai anaknya. Setelah insiden yang menimpa Sarah. Saat itu Sarah berkunjung di rumah Bagas, tiba tiba tiang penyangga rumah Bagas rubuh. Sarah hampir tertimpa tiang itu, jika Andini tidak datang untuk menolongnya. Andini sempat mengalami koma selama 2 hari. Dan mulai saat itu, Bagas selalu baik kepada Andini. Hingga Andini dianggap sebagai anaknya sendiri. Bagas berterimakasih kepada Andini, karena telah melindungi anak kesayangannya yaitu Sarah.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Random[COMPLETED] Andini Moey adalah nama gadis yang sehari-harinya disiksa oleh Ayahnya dan juga Kakaknya. Andini memilih untuk kabur dari rumah, untuk mencari tempat baru. Sehingga ia mendapatkan sesosok sahabat yang dapat ia percayai. Lantas bagaimanak...