Alvino mengangguk. Sebelum memasuki kamarnya. Ia sempat saling tatap dengan Sarah. Pasalnya, Sarah telah mengetahui jika Alvino menyukainya. Karena semua berawal dari Andini! Ya! Pelaku utamanya adalah Andini!!
Flashback on
Setelah Akhsan dan Lisa lompat kedalam jurang. Saat itu juga Andini tak sadarkan diri. Sarah dan Brandon segera membopong tubuh Andini, menuju mobil.
Didalam mobil, terdapat Angga. Karena Sarah dan Brandon langsung membawa Angga, saat Angga mendapatkan luka gores. Mereka tidak langsung membawa Angga kerumah sakit. Mereka kembali memasuki rumah, untuk menolong Andini.
Setibanya di rumah sakit. Andini segera menerima perawatan. Angga pun begitu, ia segera mendapatkan jahitan.
Beruntung Sarah dan Brandon tidak mendapatkan luka. Kini mereka sedang menunggu Angga di kursi pengunjung.
"SARAH??!!" Panggil Bagas.
Sarah menoleh. Ia hendak berlari memeluk Bagas. Namun niatnya ia urungkan, karena dibelakang Bagas ada Shinta dan Alvino.
"Bagaimana keadaan Andini dan Angga?" Tanya Bagas khawatir.
"Andini masih dirawat. Sedangkan Angga, sedang dijahit. Karena Angga mendapat luka gores dipunggungnya" jelas Sarah.
Shinta terduduk, sembari memegang mulutnya. Sontak reaksi Bagas dan Alvino, langsung menenangkan Shinta.
Hum - Sarah
"Dan kamu? Kamu tidak terluka?" Tanya Bagas.
Sarah menggelengkan kepalanya. "Tidak. Saya tidak terluka"
Deg
Ah! Wajar Sarah berbicara informal - Bagas
"Dan..." Tunjuk Bagas pada Brandon.
"Saya juga tidak apa-apa" ucap Brandon.
"Permisi. Saya mau keluar dulu" potong Sarah, dan berlari menuju taman.
Sarah duduk di salah satu kursi taman. Ia menatap langit-langit. Menghembuskan nafasnya gusar. Tiba tiba ada tangan, yang menutupi penglihatannya.
"Vino? Ngapain kesini?" Tanya Sarah bingung.
"Hum. Cuman mau nemenin seseorang, yang galau. Karena sahabatnya pingsan" ujar Alvino, dan duduk disamping Sarah.
Hening
"Gimana keadaan lo?" Tanya Alvino memecah keheningan.
"Baik"
Hening lagi
"Anu... Gu..."
"Apa?"
Dekat!!
Wajah Sarah dan Alvino sangat dekat. Bahkan, tinggal beberapa centi saja. Bibir mereka akan bersentuhan.
Sarah membelalakkan matanya. Wajahnya memerah. Dengan cepat, ia langsung memalingkan wajahnya.
"Blushing?" Goda Alvino.
"Ng...nggak!"
"Hahaha"
Sarah menoleh.
Cup
Bibir mereka saling bersentuhan. Alvino menjauhkan sedikit wajahnya. Tetapi, hidung mereka masih saling bersentuhan.
Deruh nafas Alvino, bisa Sarah rasakan. Begitu pula dengan Alvino.
"Vinn?" Panggil Sarah.
Alvino memegang tengkuk Sarah.
"Boleh?"
Sarah tidak menjawabnya. Melainkan, ia memejamkan matanya.
Segera Alvino melumat bibir mungil Sarah. Dan Sarah juga membalasnya.
Tangan Alvino berpindah ke pinggang Sarah. Sedangkan Sarah mengalungkan tangannya.
Tak berlangsung lama. Alvino melepaskan ciumannya. Menatap Sarah lekat lekat.
"Gue khawatir sama lo. Gue takut kalau lo kenapa-napa. Saat Papa dapat panggilan dari lo. Gue langsung bergegas kesini" jelasnya.
Sarah tersenyum. "Makasih. Lo udah khawatir"
Alvino membalas senyumannya. Menarik tangan Sarah kedalam pelukannya.
Flashback off
Andini menyenggol lengan Sarah. Sontak Sarah langsung menatap Andini.
"Apa?"
"Udah jadian?"
Sarah tidak menjawabnya. Ia memilih, untuk menggelengkan kepala.
"Yah!! Kecewa dong gue"
Setelah Andini bangun dari komanya. Untungnya ia tidak melupakan Alvino. Jadi, Sarah bisa bercerita kepada Andini.
Bagas menatap Sarah, bergantian menatap Andini.
"Ada apa? Kenapa kalian berbisik?"
Sarah menatap Andini, ia menggelengkan kepalanya. Agar tidak menceritakannya.
Andini mengangguk sembari tersenyum. Tetapi, itu senyum palsu.
Andini berdiri. Beralih duduk disebelah Bagas. Tiba tiba menarik lengan Bagas, agar Andini bisa membisikkan sesuatu.
Ekspresi Bagas terkejut. Sarah yang melihatnya, langsung membelalakkan matanya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Random[COMPLETED] Andini Moey adalah nama gadis yang sehari-harinya disiksa oleh Ayahnya dan juga Kakaknya. Andini memilih untuk kabur dari rumah, untuk mencari tempat baru. Sehingga ia mendapatkan sesosok sahabat yang dapat ia percayai. Lantas bagaimanak...