"KAKAK!!!" Teriak Andini. Ia langsung bangun dan duduk diatas kasur. Sembari memegang kepalanya, yang tiba tiba terasa sakit.
Sarah langsung bangkit mengampiri Andini. Ia duduk disebelah Andini.
"Lo gapapa?" Tanya Sarah sembari mengusap rambut Andini.
"Gue nggak tau. Tadi gue mimpi buruk, dan gue bermimpi, jika gue punya Ayah dan Kakak. Didalam mimpi itu, gue lihat kalau Kakak gue, berusaha nyelamatin gue dari Ayah. Jadi, Kakak gue lompat ke jurang bersama Ayah!!!! Sarah!!! Gu....gue kenapa?" jelas Andini.
Sarah terdiam, tidak menjawab pertanyaan Andini.
Apa dia lupa? Tapi secepat ini? - Sarah
"Ahh!!! Kepala gue sakitt bangett!!!" Rintihnya.
Seketika Sarah panik. "Sakit banget? Gue panggilkan Dokter ya?" Tawar Sarah.
Andini menatap Sarah aneh. "Dokter? Buat apa?"
"Buat cek kesehatan lo lah!!" Amuk Sarah.
"Ahh!" Andini merasakan nyeri di kepala.
Saat Andini mengangkat tangannya. Ia baru sadar, jika tangganya sudah terbalut perban?
"Perban? Tangan gue kenapa?" Tanya Andini polos.
"Lo nggak inget?" Sarah semakin khawatir dengan kondisi Andini.
"Inget? Inget apa? Emang gue ngapain? Dan kenapa.... Rumah sakit? Kenapa gue disini?" Andini semakin bingung. Rasanya, kepalanya saat ini semakin sakit.
Sarah tidak menjawabnya. Ia langsung berlari keluar kamar memanggil Dokter.
"Gimana Dok keadaannya?" Tanya Sarah.
"Anda walinya?" Tanya Dokter Andrian.
"Bukan. Tetapi... "
"Maaf. Saya akan memberitahukan pada walinya saja. Saya permisi" Dokter Andrian pergi meninggalkan kamar.
Sarah berdecak sebal. Tanpa pikir panjang, ia menelpon seseorang. Untuk dijadikan walinya Andini.
Sedari tadi, ia telah menunggu seseorang di kursi pengunjung.
1jam berlalu. Seseorang yang ditelpon Sarah, tidak kunjung datang juga.
"Benar nggak bisa ya?" Gerutu Sarah.
Sarah mendengus kesal. "Aish! Gue minta tolong siapa ya?" Dumel Sarah.
"Sarah?"
Sarah menoleh.
"Siapa? Oh? Tante Shinta?" Sarah terkejut dengan kedatangan Shinta.
"Hum. Jadi, dimana Dokternya" ujar Shinta.
Sarah masih bingung. Bahkan ia tidak menanggapi Shinta.
"Hei" panggil Shinta.
"Ah? Ah! Maaf Tante. Sar..."
"Mama" potong Shinta.
Sarah menatap Shinta aneh. Bingung dengan ucapannya.
"Kamu panggil saya Mama" ujar Shinta.
"Ke...kenapa?"
"Karena kamu kan, anaknya Bagas? Jadi, kamu panggil saya dengan sebutan Mama" jelas Shinta.
Sarah menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Nanti Mama jelasin. Sekarang mana Dokternya Andini? Tadi kamu suruh Papamu kesini, buat jadi walinya kan? Nah Mama gantikan. Jadi, sekarang kamu tunjukkan dimana ruangan Dokter Andini" pinta Shinta.
Sarah segera mengantar Shinta keruangan Dokter Joko.
Tok tok tok
"MASUK"
Shinta dan Sarah memasuki ruangan Dokter Andrian.
"Silahkan duduk" ujar Dokter Andrian.
Mereka berdua duduk dikursi. Tanpa basa-basi Dokter Andrian segera memberitahukan kondisi Andini.
"Baiklah. Apakah anda sebagai walinya pasien bernama Andini Moey?"
Shinta mengangguk. "Iya, saya walinya Andini"
Dokter Andrian menghembuskan nafasnya. Membuat Shinta dan Sarah khawatir.
"Ada apa Dok? Apa yang terjadi dengan Andini?" Tanya Shinta khawatir.
"Kemungkinan besar. Saat ini, pasien Andini, akan kehilangan ingatannya. Tetapi anda tidak perlu cemas. Ingatannya akan kembali lagi, seiring berjalannya waktu" ujar Dokter Andrian.
"Hilang ingatan? Maksud Dokter. Andini tidak akan mengingat kejadian sebelumnya?" Sahut Sarah.
"Iya. Pasien akan melupakan kejadian sebelumnya. Pasien kemungkinan pernah mengalami syok berat. Lalu pasien mencoba, untuk melupakan hal hal yang sangat menyakitkan baginya. Hingga menyebabkan pasien hilang ingatan, atau biasa kita sebut dengan Amnesia" jelas Dokter Andrian.
Sarah membelalakkan matanya. Ia menutup mulutnya tak percaya. Shinta segera memeluk Sarah, dari samping.
"Seserius itukah Dokter? Hingga dia mengalami Amnesia?" Tanya Shinta panik.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Random[COMPLETED] Andini Moey adalah nama gadis yang sehari-harinya disiksa oleh Ayahnya dan juga Kakaknya. Andini memilih untuk kabur dari rumah, untuk mencari tempat baru. Sehingga ia mendapatkan sesosok sahabat yang dapat ia percayai. Lantas bagaimanak...