Prangg
Tangan Andini berdarah, akibat pecahan gelas. Semua murid melotot, termasuk Linda dan Anita. Sarah? Sudah kebal dia!
Andini mendekati Linda, membuat Linda terpojok. Hingga terduduk.
Andini memberikan senyum smirknya. Ia mencabut salah satu pecahan kaca, yang ada ditangannya. Dan menarik tangan Linda.
Srettt
Andini menggores tangan Linda, hingga berdarah. Ia menatap Linda dengan tajam. Membuat Linda ketakutan. Begitu pula dengan Anita, ia melotot dan menganga atas perilaku Andini.
"Aduhh Lindaa... Cantik cantik kok ngomongnya kasar banget sih? Emang setiap harinya begitu?" Tanya Andini sambil tersenyum.
"Aw! Lo... Awas lo! Gue laporin lo ke Bokap gue!" Adu Linda.
Srettt
Andini menambah lukanya. Dan darah Linda semakin banyak yang keluar. Seisi kantin tercengang dengan aksi Andini.
Dia Dini? - Lisa
Seketika itu Linda pingsan.
"Aduhhhh pakai acara pingsan segala! Lebay banget sih lo!" Ledek Andini.
"Dan Lo! Anita!" Tunjuk Andini.
Anita gelagapan. Ia takut jika Andini melakukan hal yang sama padanya.
"A... Apa?"
"Lo ikut gue kerumah sakit! Dan jangan lupa buat telpon Bokap lo! Dan dia!"
"Rah! Lo bisa panggil Brandon nggak? Gue males bopong dia" lanjutnya.
Dengan cepat Sarah mengeluarkan ponselnya, dan menelpon Brandon bodyguard Sarah.
"Bentar lagi dia kesini" ucap Sarah.
Dan benar! Brandon telah tiba. Ia langsung membopong Linda menuju rumah sakit.
"Heh! Lo ikut bego!" Amuk Andini pada Anita.
Dengan cepat Anita berdiri dan mengikuti Brandon.
Tak lama kemudian guru BK tiba. Beliau terkejut dengan adanya bercak darah.
"Ada apa ini?" Tanya Bu Rita guru BK.
Para murid hanya mengangkat bahunya. Andini berjalan mendekati Bu Rita, dan menjelaskannya. Bu Rita mengangguk, Andini berbalik menuju Sarah.
"Rah. Ayoo kita susul mereka" ujar Andini.
Sarah mengangguk. Sebelum mereka meninggalkan kantin...
"HEI KALIAN SEMUA! JIKA KALIAN LAPAR.... KALIAN BOLEH MAKAN MAKANAN GUE DAN SARAH! TENANG! BELOM GUE SENTUH SAMA SEKALI! JADI AMAN! OKE. GUE CABUT YA? BYE!" Pamit Andini pada seluruh murid yang ada dikantin.
'Gilaa! Itu Andini anak baru kann?!'
'Bukannya dia adiknya Lisa?'
'Ihh!! Merinding gue!'
'Emang dari awal dia ada yang aneh!!'
~~~~
Andini dan Sarah telah sampai di rumah sakit terdekat.
"Brandon! Gimana keadaan Linda?" Tanya Sarah.
"Dia sedang dijahit. Kata dokter, dia menerima 6 jahitan. Akibat luka yang sangat dalam" jelas Brandon.
Sarah menatap Andini tajam. Andini hanya mengangkat bahunya saja. Sarah kembali menatap Brandon.
"Trus mana Anita?"
Brandon menunjuk ke sebuah kursi pengunjung. Sarah segera berlari dan menemui Anita.
"Ta.." panggil Sarah.
Anita terkejut. Ia menjauh dari Sarah.
"Pergi lo!" Usir Anita.
"La... Stres lo?" Sahut Andini.
Anita melotot, saat menatap Andini. Ia segera memeluk lututnya, dan menangis.
Dokter yang telah menjahit Linda keluar.
"Bagaimana Dok?" Tanya Sarah.
"Dia udah dijahit. Dan dia sudah bisa kalian temui" jawab Dokter tersebut.
Sarah mengangguk. Ia menatap Anita.
"Masuk nggak?" Tawar Sarah.
Anita mengangkat kepalanya. Kemudian menganggukkan kepalanya.
Mereka memasuki kamar Linda, dan melihat Linda yang sedang mengeluh. Akibat lukanya yang terasa nyeri.
"Linn" panggil Sarah.
Linda menoleh. Dan melotot, saat mendapati Andini dibelakangnya.
"Ngapain lo, bawa Psyhco kesini hah?!" Amuk Linda.
"Dia..." Ucapan Sarah terpotong.
Rizki dan Anton memasuki kamar pasien.
"Linda! Kamu gapapa nak?" Tanya Rizki panik.
Rizki melihat lengan kanan Linda, yang terbalut perban.
"Siapa yang lakuin ini?" Lanjutnya.
Linda menujuk kearah Andini.
Plakk
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Random[COMPLETED] Andini Moey adalah nama gadis yang sehari-harinya disiksa oleh Ayahnya dan juga Kakaknya. Andini memilih untuk kabur dari rumah, untuk mencari tempat baru. Sehingga ia mendapatkan sesosok sahabat yang dapat ia percayai. Lantas bagaimanak...