MISI GILA

1.6K 152 0
                                    

Hari ini telah tiba. Hari yang telah Andini tunggu tunggu. Yaitu hari dimana Andini, akan membalaskan dendamnya.

Andini bersiap siap. Ia tak lupa untuk membawa belati kecil di saku celananya. Ia juga tak lupa membawa ponselnya.

Sarah dan Brandon juga bersiap siap. Mereka membawa linggis untuk berjaga jaga. Tak lupa dengan Lisa, ia menaruh tali tampar di dalam sakunya. Ia pikir, ia akan mengikat Akhsan. Agar Akhsan tidak bisa bergerak. Lisa juga membawa belati kecil, saran dari Andini.

Andini dan Lisa bersepakat. Jika keadaan terdesak, mereka harus lari sejauh mungkin, dari tempat Akhsan. Dan berlari menuju keramaian.

Dan jika Andini atau Lisa yang terdesak. Maka tidak ada pilihan lain. Salah satu dari mereka harus, menusuk Akhsan!

Andini dan Lisa menggunakan sarung tangan. Mereka berjaga jaga, seandainya salah satu dari mereka menusuk Akhsan. Mereka tidak akan meninggalkan sidik jari masing masing.

"Sudah semua?" Tanya Andini.

"Gue udah" ucap Sarah.

"Gue juga udah" sahut Lisa.

Andini menatap Brandon. "Lo gimana?" Tanya Andini.

Brandon mengangguk sembari tersenyum. "Gue udah"

"Bagus! Nah ayoo sekarang kita menuju ketempat Akhsan! Gue udah nggak sabar, mau ketemu dia!" Ujar Andini bersemangat.

Sarah dan Brandon memasuki mobil. Disusul dibelakangnya, Andini dan Lisa.

Saat Brandon akan menjalankan mobilnya. Tiba tiba mobil mereka dicegat.

"Angga?" Pekik Andini.

"Lo nggak turun? Temuin gih. Ntar nyesel" ujar Lisa.

Andini menoleh kearah lain. Ia tidak mendengarkan ucapan Lisa.

Lisa menghembuskan nafasnya gusar. "Yaudah, biar gue yang bilang. Lo agak minggir" usir Lisa.

Lisa menurunkan kaca mobilnya. Angga langsung berlari kearah Lisa.

"Maaf Ngga. Dini, nggak mau bicara. Dia malah nyuruh gue buat gantiin dia" ujar Lisa.

Angga memegang kaca mobil. Menatap Andini sendu.

"Din.... Beneran lo nggak mau ngomong sama gue? Apa lo diancam Lisa?" Tanya Angga.

"Shut up and go away!" Ucap Andini dingin.

"Kak. Ayo kita berangkat! Ntar kesiangan!" Teriaknya.

"Tapi Din...."

"Cepetan!" Andini memotong ucapan Sarah. Dengan perasaan bersalah Brandon menaikkan kaca mobilnya. Ia melajukan mobilnya, manjauh dari Angga.

Saat diperjalanan. Bahu Andini bergetar, Lisa segera memeluknya.

"Udah gapapa. Nanti lo akan ketemu lagi sama dia" hibur Lisa.

Dengan perasaan pasrah. Andini mengangguk. Hari ini ia akan menenangkan pikirannya. Ia tak mau membuang kesempatan lagi.

Mobil Brandon telah sampai di bukit belakang. Ia menaruh mobilnya agak jauh dari tempat yang direncanakan. Andini segera menyambungkan telponnya ke ponsel Sarah.

"Oke. Nyambung" ujar Sarah.

Andini dan Lisa segera turun. Mereka segera mengeluarkan belati disakunya.

Mereka berjalan memasuki rumah tua. Yang sudah lama sekali, ditinggal oleh penghuninya.

Andini dan Lisa was was. Mereka telah memasuki rumah tua itu. Ia berjalan pelan-pelan. Andini berjaga didepan, sedangkan Lisa berjaga dibelakang.

"Ada kamar. Apa kita masuk saja?" Bisik Andini.

"Lo yakin?" Ujar Lisa khawatir.

"Hm. Gue didepan. Lo jaga dibelakang" ucap Andini. Lisa membalasnya dengan anggukan.

Andini berjalan menuju kamar kecil, tempatnya dibelakang rumah. Saat Andini berjalan, tiba tiba ia membelakkan matanya.

"Kak" panggil Andini.

"Hum?"

"Didepan ada jurang. Apa kita lewat jalan lain aja?"

"Baiklah"

Andini dan Lisa memutuskan, untuk melewati sebelah kiri rumah itu. Mereka berjalan keluar.

Andini mencoba mendorong pintu kamarnya perlahan. Ia melihat samar samar. Penampakkan sebuah kaki.

Saat mereka telah membuka pintunya lebar lebar. Tiba tiba....

"AAAAAAAAA!!!!"

Tbc.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang