PERJALANAN

2K 179 2
                                    

Andini mendengus kesal. Sedari tadi ia bersandar di sofa dan menatap Sarah. Saat ini ia sedang menanti jawabannya.

"Gimana Rah? Gue pulang ato nggak? Tapi kalau pulang.... Ahhh! Pusing gue!" Dumel Andini.

Flashback on

Andini sibuk dengan bukunya. Ia sedang menyalin catatan Sarah, sedangkan Sarah telah pergi ke kantin sendirian.

"Dinn" panggil Lisa.

Andini menoleh. Menatap Lisa malas.

"Apa?"

"Lo.... Lo nggak ada niatan pulang gitu?"

Andini mengerutkan keningnya.

"Pulang? Ngapain? Gue udah punya tempat tinggal. Jadi, gue nggak perlu kembali ke neraka itu!" Tegas Andini.

Lisa menghembuskan nafasnya gusar.

"Saat ini Ayah ke rumah Nenek. Katanya Nenek sedang sakit, jadi Ayah kesana. Dan lo.... Nenek selalu nanyain keberadaan lo. Ayah suruh gue jemput lo. Kalau lo nggak mau gapapa. Gue nggak maksa" jelas Lisa.

Pasalnya Ita Nenek Andini, sangatlah menyayangi Andini. Yang Andini tau, Ita sangat menyayanginya. Karena Andini tidak mendapat perlakuan kasih sayang dari Akhsan.

Andini mendengus kesal.

"Hum. Akan gue pikir" ujar Andini.

Lisa senyum merekah. "Oke. Kabarin gue sebelum libur sekolah" ujar Lisa.

"Hum"

Flashback off

Sarah berpikir. "Kalau gue sih, mending lo datang aja. Nenek lo kan sangat menyayangi lo. Dan lo kudu datang, disaat masa kritisnya" saran Sarah.

"Tapi.... Gue takut. Akhsan bisa mukul gue lagi" balas Andini sendu.

"Kan ada Nenek lo?"

"Walaupun ada Nenek, dia nggak bakal dengerin! Gue aja pernah dipukul, waktu di keramaian!"

Sarah terkejut. "Hah?! Serius?!"

"Iya! Si gila itu nggak peduli dimana tempatnya! Dan nggak peduli walaupun didepan Nenek!"

"Huh! Gue pernah dipukul, didepan Kakek juga. Kakek melerainya, tetapi apa yang terjadi? Si gila itu malah mendorongnya! Membuat kepala Kakek terbentur mengenai pojok meja! Dan menyebabkan banyak luka yang keluar, hahhh! Dan akhirnya.... Lo pasti tau akhirnya"

Andini menangkup kedua kakinya. Ia merindukan Kakeknya, dan juga Neneknya. Sarah memeluk Andini dari samping.

"Hum. Gapapa, gue nanti akan ikut lo" bisik Sarah.

Andini menganggukkan kepalanya pasrah.

~~~~

Hari ini adalah hari libur nasional. Kenapa? Karena hari ini adalah hari dimana, bagi umat Muslim melaksanakan puasa.

Andini sedari tadi menatap Lisa kesal. Bagaimana bisa, sekarang ia duduk bersebelahan! Se-mobil pula! Rasanya kiamat mau datang?! Oke? Abaikan! Mungkin berlebihan.

Sedangkan Sarah? Ia duduk memilih disebelah Brandon! Licik sekali dia!

Mereka dalam perjalanan menuju Bogor. Menggunakan mobil Sarah.

Sarah menoleh kebelakang. Kemudian terbahak-bahak.

"Kenapa lo?!" Ketus Andini.

"Gapapa. Suka aja liat kalian akur" goda Sarah.

Andini dan Lisa saling tatap. Dengan cepat mereka memalingkan wajahnya, menatap keluar jendela. Brandon melihat tingkah laku Andini dari spion tengah, ia tersenyum simpul. Menurutnya Andini sangatlah menggemaskan?

"Apa masih lama? Bosen gue! Udah mobil nggak ada lagunya! Dan sekarang apa? Gue duduk disebelah Mak lampir!" Dengus Andini.

Sarah dan Brandon terbahak bahak. Sedangkan Lisa menatap Andini sendu.

Lo benci banget ya sama gue? - Lisa

"Yayaya! Gue nyalain nih. Emang lo mau denger lagunya siapa?" Ujar Sarah.

"Serah. Yang penting enak didengar"

One Thing - One Direction

So get out, get out, get out of my mind
And come on, come into my life
I don't, I don't, don't know what it is
But I need that one thing
And you've got that one thing

Andini bergumam kecil, sambil menggerakkan kakinya. Menikmati alunan musik. Sarah tidak menyanyi, melainkan menggoyangkan jarinya, mengikuti alunan musik. Brandon kembali menatap Andini dari spion kecil, ia kembali tersenyum. Lisa menatap Brandon, kemudian beralih menatap Andini.

Ternyata nih sopir suka sama lo ya? - Lisa

Lisa memalingkan wajahnya. Menatap jalanan, dan kendaraan yang sedang berlalu lalang.

Tbc.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang