ADIK DAN KAKAK

1.6K 153 0
                                    

Lisa dan Andini saling tatap. Membuat suasana canggung.

Andini tertawa. Lisa menoleh menatap Andini aneh.

"Lo kenapa? Gila? Kumat lagi?" Tanya Lisa.

"Nggaklah! Lagian kalau gue gila. Nggak mungkin mikirin rencananya sampai sejauh ini"

Tiba-tiba raut muka Lisa menjadi sendu. Bahkan ia menitikkan air mata. Andini menoleh, menatap Lisa lekat lekat. Karena mereka saat ini, berada di balkon hotel. Sehingga Andini harus melihat Lisa lekat lekat.

"Lo nangis? Aduhh cengeng banget sih" ledek Andini.

Lisa tidak memperdulikan ocehan Andini. Ia masih menangis. Andini merasa kasihan dengan Lisa. Ditariknya tangan Lisa, kedalam pelukan Andini.

Lisa nangis kejer, untuk pertama kalinya. Ia merasa takut, takut kehilangan sesosok adik.

Andini akan melepaskan pelukannya. Namun Lisa segera memeluknya erat.

"5mnt saja! Gue mohon, cuman 5mnt! Gue pingin meluk lo. Maaf, selama ini gue selalu jahatin lo. Maaf, gue selalu buat lo, seakan-akan lo yang salah dimata Ayah. Maaf, karena gue selalu benci lo. Maaf, karena gue selalu bertindak semau gue. Maaf, karena gue selalu melampiaskannya ke lo. Maaf..... Maaf..... Maaf" ucap Lisa.

Andini menghembuskan nafasnya gusar. Lalu ia tersenyum.

"Gue udah maafin lo kok. Malahan, gue udah maafin lo dari dulu" ujar Andini.

Lisa melepaskan pelukannya. Menatap Andini dengan kondisi yang sudah berantakan.

"Kenapa? KENAPA LO MAAFIN GUE???!!!" Teriak Lisa. Ia berjongkok, memegang kepalanya. Dan menangis kembali.

Andini memeluk Lisa dari samping. Ia mencoba untuk menenangkan Lisa. Satu satunya saudara kandung Andini.

"Gue maafin lo. Karena lo Kakak gue. Gue nggak bisa buat benci lo. Gue nggak bisa! Gue juga udah coba benci lo. Tapi apa? Gue gagal!" Air mata Andini turun begitu derasnya. Bendungannya sudah hancur.

Lisa membalas pelukan Andini. "Maaf....." Hanya kata 'maaf' sajalah yang bisa Lisa katakan saat ini.

"Mulai sekarang. Lo bisa panggil gue Kakak. Dan gue akan panggil lo adik? Hum? Kita mulai dari awal lagi? Jadi.... Lo urungin niat lo, untuk menemui Ayah" bujuk Lisa.

Andini melepaskan pelukannya. "Nggak! Gue nggak bisa urungin niat gue! Kakak juga tau kan perbuatan busuknya Akhsan? Dan Kakak juga tau kan? Dia yang menyebabkan kematian Ibu! Karenanya, kita jadi tidak memiliki Ibu! Dan karenanya juga, Kakek dan Nenek jadi meninggal! Gue nggak rela. Kalau gue ngelepasin di begitu aja! Gue nggak rela Kakkkkk!! Huhuhu"

Lisa menarik Andini kedalam pelukannya. Andini menangis didalam pelukan Lisa.

"Lo tau kan Kak? Karena ulahnya! Ibu meninggalll! Huhuhu..... Yang buat gue marah adalah, setelah Ibu melahirkan Kakak. Dan Ibu menerima jahitan, akibat operasi cesar. Tetapi yang Ayah lakuin apa? Ia malah menyetubuhi Ibu! Akhirnya keselamatan Ibu terancam! Dan lahirlah gue! Ibu telah mempertaruhkan nyawanya demi gue! Sedangkan Akhsan? Ia malah nuduh gue sebagai pembunuh Kakk!!! Huhuhu...... Gue.... Gue nggak rela! Gue nggak rela Kakkk!!"

Lisa juga menangis, sembari membelai lembut rambut Andini.

Dibalik jendela. Sarah dan Brandon juga ikut menangis. Mereka merasa kasihan dengan Andini. Betapa beratnya hidup yang ia jalani sehari hari.

Tbc.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang