LIBURAN

3.1K 240 0
                                    

Seluruh siswa SMA High School diliburkan. Karena mereka telah melaksanakan UAS. Kelas 3 juga sudah melakukan ujian, mereka tinggal menunggu hasil laporan saja.

Tak terasa juga, Andini dan Sarah telah naik kelas. Mereka satu kelas. Membuat Andini senang, saat mengetahuinya.

"Yes! Gue sekelas sama lo!" Ucap Andini bersemangat.

Sarah memutar bola matanya malas.

"Sesenang itukah?" Sahut Sarah.

Andini menatap Sarah sembari tersenyum.

"Jelas! Kalau gue nggak bisa sekelas sama lo, gue bakar nih sekolah!"

"Kumat deh" dumel Sarah.

Andini hanya tersenyum simpul.

"Rah. Selama kenaikan kelas, kita kan libur?"

Sarah menatap Andini aneh.

"Hum? Terus?"

"Kita nggak jalan jalan gitu? Itung-itung refreshing! Gue males dirumah terus! Suntuk rasanya.... Gue juga gerah ditempat latihan... Hum???... Ayolah! Lo nggak kasian sama gue?" Rengek Andini.

"Emang lo kenapa? Bukannya waktu itu lo bilang lebih suka latian? Kenapa sekarang berubah?"

Andini menghembuskan nafasnya gusar.

"Itu dulu Sarahhhh..... Sekarang bedahh! Au ah!" Andini pergi meninggalkan Sarah. Ia kesal karena permintaannya tidak dikabulkan.

Sarah gemas melihat tingkah laku Andini, seperti anak kecil.

"Apa benar.... Dia Psikopat? Lama lama gue ragu deh" gumam Sarah sambil menggelengkan kepalanya.

~~~~

Bagas, Shinta dan anak laki-lakinya. Sedang berlibur ke bogor. Yaitu tempat lahir Bagas.

Mereka bertiga menghabiskan waktu bersama.

Kini Bagas, dan anaknya itu sedang mendirikan sebuah tenda. Untuk berkemah dan merasakan indahnya pemandangan malam.

"Pah"

"Iya nak? Ada apa?" Tanya Bagas. Dan menaruh cangkirnya.

"Aku mau jalan jalan dulu ya? Bolehkan?"

Bagas berpikir sejenak. Dan menyetujuinya.

"Hum. Tapi jangan jauh jauh ya? Bentar lagi gelap. Papa takut kalau kamu tersesat" ujar Bagas.

"Iya Pah. Nanti aku kembali sebelum gelap kok. Yaudah kalau gitu, dadah Pah" pamit pemuda tersebut.

Pemuda tersebut berjalan dan melihat sungai yang mengalir sangat deras. Ia melihat terdapat batu besar, ia memutuskan untuk duduk dibatu tersebut.

Srek srek

Terdengar suara bunyi, dari rumput disebelahnya. Pemuda tersebut, sudah bersiap-siap jika ada yang mendekat. Dan...

"Rah! Aduhhh.... Kenapa lo ajak gue ke gunung sih?! Bikin capek aja!" Dumel Andini.

"Dinn... Kemaren minta liburan kan?! Ini udah gue turuti!"

"Ihhhh!! Tapi nggak harus ke gunung juga bisa kali? Dan ini.... Oh? Bukannya lo Angga?" Tunjuk Andini. Ketika sadar akan kebenaran Angga.

"Tunggu.... Lo bawa kayu buat apa? Jangan bilang lo.... Mau pukul kita?" Timpal Sarah. Saat melihat Angga sedang menggenggam kayu panjang.

"Ini? Gue kira kalian hewan buas. Jadi... Emang apa salahnya sih! Kan gue jaga jaga!" Amuk Angga.

"Lah? Kita kan cuman tanya? Kenapa lo nyolot sih!" Kini Sarah yang naik darah.

"Udah udah! Rah... Mending kita pergi aja! Dan kita juga harus buat tenda! Bentar lagi gelap!" Potong Andini.

Sarah manggut-manggut. Menyetujui ucapan Andini.

"Kalian mau berkemah juga?" Sahut Angga.

"Emang lo pikir kita kesini ngapain? Renang? Gila aja lo kalau tanya!" Ketus Andini.

"Bukan. Maksud gue, lo mau buat tendanya dimana? Jangan bilang, kalau.... Kalian belum ada tempat?" Tebak Angga.

Andini dan Sarah saling tatap. Tebakan Angga memang benar. Sejak mereka berangkat, mereka sama sekali tidak memiliki tempat tujuan untuk mendirikan tenda.

"Wahhh? Serius kalian belum memutuskannya?" Angga menggelengkan kepalanya. Tidak percaya dengan 2 gadis yang ada didepannya.

"Mending kalian ikut gue deh. Ini juga mau gelap. Gue juga nggak maksa. Jadi..."

"Ya! Kita ikut lo!" Potong Sarah.

Andini menatap Sarah.

"Daripada nggak ada tempat!" Lanjutnya.

Tbc.

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang