“Diiindaaaaaa… bangun.. udah jam berapa ini Nak ?bisa telat masuk kerja lagi kamu nanti” teriak Mami dari luar kamar Dinda
Gubraaakkk…kepala Dinda terdengar terbentur sandaran kasur.
“Aduuuhh sakit… “Gerutunya
“Iya Mi.. ini Dinda udah bangun kok” Sahut dindaBuru – buru Dinda menarik handuk dan menuju kamar mandi.
“Mi.. Dinda berangkat dulu ya, Assalamualaikum”
“Sini sarapan dulu nak” ajak Mami
“ Mana keburu mi, daaah mii” Dinda berlalu dengan terburu – buru
“ Hati – hati dijalan ya Nak, Waalaikumsalam” Sahut mami
Seperti itulah Dinda setiap pagi dan setiap hari, kebayang kan betapa abstraknya hari – hari dia?
Bos : “ Dinda, kebetulan Bapak ada keperluan mendadak jadi nanti kalau ada klien Bapak yang datang untuk titip berkas kamu terima dulu ya, namanya Pak Nirwan”
Dinda : “Baik Pak”
Tidak berselang lama, Pak Nirwan datang
Dinda : “Maaf dengan Pak Nirwan ya ?”
Pak N : “Iya, Pak Handi ada ?”
Dinda : “Kebetulan Pak Handi sedang keluar kantor Pak tapi tadi sudah pesan ke saya untuk terima Berkas dari Bapak”
Pak N : “oh iya, ini berkas untuk Pak Handi tolong disampaikan ke beliau ya ?”
Dinda tiba – tiba bengong dan salah fokus ke cowok disamping Pak Nirwan
Pak N : “ Halloo.. maaf mbak”
Dinda : “ Ehh..iya.. maaf Pak, berkasnya saya terima ya Pak”
Pak N : “ Baik, saya pamit pulang ya, terimakasih”
Pak Nirwan pun keluar dari Kantor diikuti oleh Cowok yang tadi membuat dinda salah fokus.
Dinda : “Siapa ya cowok tadi ? mukanya kayak gak asing,kayak pernah ketemu tapi dimana ya?? Aah mungkin cuma perasaanku aja”
Jam pulang kantor seperti biasa Dinda jalan santai menuju halte ditemani Ransel legend warna coklat. Dan diluar dugaan Dinda ternyata cowok tadi ada di Halte itu juga.
“Ini mungkin yang dinamakan Jodoh, hihihi” Gumamnya dalam hati 😉
“Sapa gak ya ? jangan deh, aku pura – pura gak kenal aja” lanjutnya
Didalam bus mereka duduk berdampingan entah takdir atau memang disengaja 😂
" Mbak yang tadi di kantor Pak Handi ya? " celetuk cowok itu tiba-tiba
"Eehh.. Iya mas, kok mas bisa tahu? " Sahutnya pura-pura amnesia
" Saya yang tadi ke Kantor mbak sama Pak Nirwan" jawabnya
"Ohhh.. Iya iya.. saya inget.. " jawab Dinda (emng gaya nih si Dinda sosoan gak tau padahal dia yang salting duluan😂)
"Kenalin saya Billar" celetuknya sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan
"Dinda mas, lengkapnya Adinda Nasthiti, panjangnya Adindaaaaa Nasthitiiiiiii" jawab Dinda dengan penuh percaya diri
(Dinda memang kayak gitu, rada ada gesrek-gesreknya 😂)
"Mas Billar mau kemana?kok naik bus dari deket kantorku? " tanya Dinda mulai kepo
"Ohh tadi kebetulan ada yang aku beli deket-deket situ jadi sekalian" jawab Billar
Dinda : "Kerja di tempat Pak Nirwan Mas? "
Billar : "Ohh bukan Din, saya anaknya Pak Nirwan"
Dinda : " Astagaa.. Maaf ya mas.. Maaf saya gak tau"
Billar : " Iya gapapa kan baru kenal juga"
Didalam bus menuju pulang mereka saling bertukar nomor telefon.
Sedari turun dari Bus sampai masuk ke Kamar.. Wajahnya dipenuhi senyuman bahagia,
Entah karena hari ini dia benar-benar bahagia atau karena hari ini seperti bertemu dengan jodohnya.
Maklum, sampai umurnya 24 tahun ini Dinda tidak pernah mau berpacaran dan sampai sekarang prinsip dia hanya mau menjalani hubungan yang langsung ke tahapan serius yaitu pernikahan.
Tetapi entah kenapa di hari itu, hari saat Dinda pertama kali bertemu dengan Billar, ada seolah ada sesuatu yang membuat Dinda tertarik.