Tamu

893 110 14
                                    

Pagi ini jadwal Dinda & Billar adalah pergi untuk menyelesaikan persiapan pernikahan mereka.

Dinda : " Assalamualaikum, Mas udah sarapan ? Kalau belum sarapan bareng disini aja.. "

Billar : " Waalaikumsalam, baru aja aku habis sarapan. Mama udah masakin tadi. Bentar lagi aku jalan kesitu ya sayang"

Dinda : " Udah berani manggil sayang ?"

Billar : " Oh belum boleh ya ?lupa.. hehe "

Dinda : " lupa apa pura-pura lupa ?

Billar : " Khilaf "

Dinda : " Ya udah aku siap-siap dulu ya biar nanti kamu gak nunggu lama "

Kemudian Billar menuju rumah Dinda. Dan diwaktu yang bersamaan entah ada angin apa Dinda tiba – tiba kedatangan tamu, ternyata temannya dulu di masa kuliah namanya Adi. Mereka berbincang di teras rumah ditemani secangkir teh hangat buatan Mami.

Adi : " Maaf ya Din, aku bertamu pagi – pagi gini "

Dinda ; " Iya Gapapa, gak ajak temen yang lainnya ?"

Adi : " Di kontak lagi pada sibuk,yaudah aku kesini sendiri.. "

Dinda : " Lama banget gak pernah pada bikin acara ya ... "

Adi : ' Iya semenjak udah pada punya kesibukan masing – masing jadi gak ada waktu untuk nyempetin ngumpul"

Dinda : " Iya lah maklum banget apalagi yang udah berkeluarga pasti kan keluarga prioritas utama. Jadi ada apa Di ? ada yang bisa aku bantu?"

Dalam hati Dinda tentu penuh tanda tanya , jelas saja karena Adi ini dulu di masa kuliah cintanya bertepuk sebelah tangan, entah sudah berapa puluh kali Dinda menolaknya. Tetapi mereka masih bisa berteman baik. Dinda berharap sih tujuannya kemari bukan untuk melanjutkan perjuangan Cintanya.

Adi : " Jadi gini Din, aku mau minta tolong sama kamu, karena aku udah gak tahu lagi mau minta tolong sama siapa ... "

Dinda : " Minta tolong apa Di ? selagi aku masih bisa bantu , aku bantu "

Adi : " Aku dijodohin sama orang tua aku Din .. tapi aku gak mau .. aku mau minta tolong sama kamu buat pura – pura jadi pacar aku.. kamu mau bantu aku ?"

Dinda : " Astaga Di.. terus kamu mau ajak aku ketemu orang tua kamu ? kalo soal itu maaf sama sekali aku gak bisa bantu kamu.. Coba kamu bicarain dulu baik – baik sama Orang tua kamu, siapa tahu mereka bisa ngertiin .. lagian emang masih jamannya perjodohan ?"

Adi : " Susah Din, Aku udah berapa kali jelasin ke mereka. Alasan mereka paksa aku selalu aja karena udah banyak hutang budi sama keluarga si Cewek. Kan gak adil buat aku. "

Dinda : " Berat juga ya kalo itu masalahnya "

Adi : " Makanya itu Din, Stress banget dari kemaren – kemaren aku mikirin itu. Kamu beneran gak bisa bantu aku ?please banget Din.. kali ini aja.. "

Dinda : " Di, tapi posisinya sekarang aku udah mau nikah, jadi mana mungkin aku bisa bantu kamu."

Adi : " Kamu udah mau Nikah ?"

Dinda : " Iya, ini aku lagi sibuk buat persiapan "

Adi yang mendengar jawaban dari Dinda raut wajahnya menjadi berubah lesu mendadak. Disaat yang sama Billar sampai di Rumah Dinda. Masih didalam mobil dia melihat ke arah teras.

" Kok ada cowok main ke Rumah dia pagi – pagi gini, siapa ya ?" Ucap Billar dalam hati.

Kemudian ia turun dari mobil dan segera menyapa Dinda dan temannya.

Billar "Assalamualaikum.. "

Dinda : " Waalaikumsalam Mas, Mau berangkat sekarang ? Oh iya kenalin Mas ini temen aku kuliah dulu, Adi namanya. Dan Di, ini Mas Billar , calon suami aku"

Billar dan Adi kemudian berjabat tangan. Wajah Adi masih tetap tak bersemangat. Dan wajah Billar tentu saja masih ada tanda tanya karena belum mendapat penjelasan yang rinci dari Dinda.

Adi : "Ya udah Din , kan kalian juga ada kesibukan.. aku pamit pulang dulu ya?"

Billar : " Buru – buru amat, ngobrol – ngobrol dulu gapapa.. santai aja.. "

Adi : " Next time ya bro.. kebetulan juga aku ada perlu "

Billar : " Ohh ya udah .. siap..hati – hati ya"

Dinda : " Hati – hati di jalan ya Di "

Adi : " Siap.. makasih untuk waktunya ya "

Adi pun berlalu meninggalkan rumah Dinda. Dan mulailah Bapak Billar menjadi wartawan merangkap dektektif saat itu juga.

Dinda : " Nanti aja aku jelasin.. "

Billar : " Belom jadi ngomong udah dipotong duluan "

Dinda : " Aku tahu kamu mau tanya apa.. jadi nanti aja aku jelasin di Mobil.. sekarang kita berangkat dulu, keburu Siang.. oke Sayang ?"

Billar : "Giliran aku aja gak boleh manggil sayang " Ucap Billar sambil mengikuti di Belakang Dinda yang sedang berjalan untuk berpamitan dengan Mami didalam rumah.





*Miss u wattpad.. sepertinya moodku sudah mulai kembali 😂❤*

Di Ujung PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang