Setelah dari cafe itu Billar kemudian mengantarkan Dinda untuk pulang.
Billar : " Besok kamu libur kan ?"
Dinda : " Iya besok libur .. tapi banyak tugas "
Billar : "Yaah... aku kan pengen ngajak kamu jalan – jalan "
Dinda : " Ya udah dehh.. mumpung aku lagi baik hati, mumpung kamu ada disini.. tugasku nomor 2 dulu"
Billar : " Nah gitu dong.. besok aku jemput jam 7 ya "
Dinda : " Jam 7 Mas??? pagi banget mau jalan kemana emang sih.. gak sekalian habis shubuh"
Billar : " Biar udaranya masih sejuk ... ya udah aku jemput jam 8 ya"
Dinda : " Iya .. siappp "
Billar kemudian sedikit mendekat ke depan Dinda.
Billar : "Din .. Makasih banyak untuk hari ini ya, aku gak tahu harus ngomong apa lagi buat ngungkapin perasaan bahagiaku hari ini... " Ucap Billar sambil memegang salah satu tangan dinda dan mengusapnya dengan satu tangan lainnya.
Dinda hanya membalasnya dengan senyuman yang menurut Billar itu adalah Senyuman termanis yang pernah ia lihat di wajah cantik seorang Dinda.
Billar : " Ya udah aku pergi dulu ya balik ke hotel, sampai jumpa besok Calon Istriku, Assalamualaikum "
Dinda : " Iya, hati – hati dijalan Mas.. jangan nyasar lagi... Waalaikumsalam... "
Malam itu senyuman Dinda seakan tidak ada putusnya, dia masih tidak menyangka bahwa hari ini ada seseorang yang berani mengajaknya ke hubungan yang serius.
Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah Mas Billar. Iya Mas Billar, yang hadir tanpa diduga, yang selalu ada dimana ia berada, yang perhatiannya tak pernah ada habisnya. Rasanya bukan hanya Dinda, semua wanita jika diperlakukan seperti itu juga pasti akan luluh hatinya.
Keesokan harinya mereka memulai perjalanan mengelilingi Bandung, tempat – tempat wisata unik kekinian juga mereka kunjungi.
Billar : " Rasanya udah lama banget aku gak pergi ke tempat-tempat seperti ini "
Dinda : " Apalagi aku.. terakhir dulu waktu masih sekolah mungkin udah lama banget "
Mereka begitu menikmati setiap perjalanan, dan tak lupa mereka abadikan dengan berfoto disetiap moment.
Dinda : " iihh.. jelek akunya.. ulang lagi " rengek Dinda meminta fotonya diulangi
Billar : " Makanya kamu munduran dikit..cantiknya kelewatan "
Dinda : " Kalo gak cantik kamu gak naksir"
Billar : "Udah nih,, udah bagus..gantian sini fotoin aku "
Dinda kemudian mengambil alih kamera
Dinda : " Jangan pose kayak gitu.. jelek... "
Billar : " Trus aku harus gimana ? gini ?" ucap billar sambil mencoba pose foto model lain
Dinda : " naah gitu.. agak mendingan "
Billar : " Sini foto berdua , kayaknya foto aku bagus cuma kalo ada kamu "
Hari sudah menjelang petang, Billar kemudian mengajak Dinda ke sebuah Café yang disana mereka bisa melihat pemandangan yang begitu indah dan menenangkan.
Billar : " Happy gak hari ini ? "
Dinda : " InsyaAllah apapun itu mulai sekarang, kalo sama kamu pasti happy "
Billar : " Ehmmm.. kayaknya mulai sekarang aku yang bakalan banyak digombalin..."
Dinda : " Emang tadi termasuk dalam kategori ngegombal ?"
Billar : " Minggu depan kamu pulang ke Jakarta ya, aku mau ajak kamu ketemu orang tua aku "
Dinda : " Kok jadi deh-deg an ya aku ?"
Billar : " Relax, santai.. semua bakalan baik – baik aja kok.. kamu harus yakin sama aku "
Dinda : " Yang kemarin Mas Billar bilang ke aku soal ucapan Papanya setelah meninggalnya Ayahku itu bener Mas ?"
Billar : " Iya... Papa aku emang pesen ke aku soal itu.. ngapain aku musti bohong sama kamu. Yang penting sekarang kamu yakinin hati kamu buat aku, Insya Allah aku selalu berusaha untuk gak buat kamu kecewa "
Dinda : " Pantesan ya Mas, awal aku lihat & ketemu sama kamu tu, kayak gak asing.. kayak pernah lihat tapi dimana.. Mami aku juga bilang gitu ke aku waktu pertama liat Mas Billar kemarin "
Billar : " Kamu tahu gak kalau dulu pas kamu masih SMA, aku juga sih.. aku sering tuh ngikutin kamu dari jauh, berangkat sekolah, pulang sekolah, kamu main kemana aku tahu.. "
Dinda : " Masak sih ? kenapa gak berani samperin aku dari dulu ?"
Billar : " Ya dulu kan aku belum siap.. masih bocah, belum punya banyak bekal "
Dinda : " Emang sekarang udah siap ?"
Billar : " Siap lah, kapan? Kalo bisa jangan lama – lama nanti keburu kamu ilang –ilangan lagi susah aku nyarinya"
Mereka larut dalam suasana hari itu ... mereka habiskan hari itu bersama penuh kebahagiaan.