Seakan tak hilang akal untuk bisa mendapatkan maaf dari Dinda , Billar pun kemudian pergi ke toko bunga untuk membeli bucket bunga yang rencananya akan Dia berikan kepada Dinda.
Tak mau kehilangan jejak , Billar segera bergegas ke tempat event dimana Dinda berada. Cukup lama Dia disana, menunggu di Lobby depan sampai acara selesai.
Dinda yang saat itu tidak menyadari bahwa Billar sudah ada di Lobby menunggunya, ia beranjak berjalan keluar. Billar mencoba mengejar
Billar : “Maafin Aku“ diiringi dengan tangannya yang memberikan bunga yang tadi sudah ia beli sebelumnya
Dinda : “ Ngapain Mas Billar kesini ?”
Billar : “ Mau minta maaf ke kamu “
Dinda : “ Untuk masalah yang tadi ? Ya tapi kan gak usah sampe bawa bunga kayak gini Mas, Malu dilihat banyak orang “
Billar : “ Biarin, yang penting kamu mau maafin aku “
Dinda : “ Masuk mobil dulu, gak enak dilihat orang – orang “
Dinda kemudian menarik tangan Billar menuju ke mobil.
Dinda : “ Hari ini kamu super ngeselin bgt ..Sumpah” Dinda menggerutu
Billar : “ Kamu jangan cemberut terus dong, jadi sedih aku tuh”
Dinda : “Habisnya orang tanya bukannya dijawab malah didiemin. Mau pergi bukannya dicegah kek malah dibiarin “ ucap Dinda dengan nada kesal
Billar : “Oohh jadi tadi pengennya di cegah biar gak pergi ??” ledek Billar
Dinda : “Bukan gitu.. tapi ya gimana kek caranya biar aku gak jadi ngambek”
Billar : “ Iya deh .. Iya deh.. Maaf.. Tapi hari ini jadi kan maen ke rumah ku ?“
Dinda : “ Besok aja kalau event udah selesai ya, kan masih ada 1 hari aku di Surabaya setelah event selesai “
Billar : “ Oke deh Gapapa tapi kamu jangan ngambek-ngambekan gini ah”
Dinda : “ Tapi tetep ya Mas billar masih hutang jawaban ke aku “
Billar : “ Iya.. jadi sekarang kita mau kemana ? “
Dinda : “Boleh anterin nyari oleh – oleh bentar buat anak – anak di Kantor, takutnya besok gak sempet “
Billar : “ Boleh… kamu mau kemana aja aku anter kok “
Mereka kemudian menuju ke Pusat Oleh – Oleh di Surabaya. Dan memilih beberapa oleh – oleh khas dari Surabaya.
Billar : “ Segini emang cukup untuk anak-anak di Kantor “
Dinda : “Cukup kok udah banyak ini “
Setelah selesai mereka kemudian singgah untuk makan sebentar. Disela mengunggu makanan datang mereka mulai obrolan – obrolan kecil.
Billar : “ Kakak kamu 3 – 3 nya udah Nikah?”
Dinda : “ Belum.. kenapa emang Mas ?”
Billar : “ Berarti kalau ada yang mau lamar kamu harus nunggu kakak kamu Nikah dulu dong ?”
Dinda sedikit kaget dengan pertanyaan Billar namun mencoba relax.
Dinda : “ Ya siapa yang ketemu jodohnya duluan yang Nikah, kita kan gak tau takdir Allah “
Billar pun mengangguk setuju dengan perkataan Dinda
Suasana yang tadinya relax menjadi agak grogi & canggung satu sama lain. Makanan pun datang dan siap untuk disantap. Dinda kemudian membuka percakapan kembali setelah beberapa saat.
Dinda : “ Mas Billar kapan pulangnya ke Jakarta ?”
Billar : “ Aku udah beli tiket sama kayak tiket pulangnya kamu, jadi kita bisa barengan “
Dalam hati Dinda berkata “ Ini sebenernya temen rasa pacar apa temen rasa bodyguard sih ?”
Billar : “ Hayo kamu ngelamunin apa ? gak suka ya aku bareng sama kamu pulangnya “
Dinda : “ Kirain mau lebih lama disininya “
Billar : “ Kalo aku disini lama – lama siapa yang jagain kamu di Jakarta ?”
Dinda : “ Mami aku dong “
Billar : “ Nanti biar aku yang ngomong sama Mami kamu, kalau sekarang gak usah repot- repot jagain kamu, kan udah ada aku “
Dinda : “ Jangan gitu nanti Mami nanggepnya serius lagi, orang kita Cuma temenan”
Billar : “ Ya gapapa emang temen gak boleh jagain ?”
Dinda : “ Selalu kalah deh aku kalo debat sama kamu Mas “
Billar : “ Makanan diabisin , ngobrol mulu nanti bisa keselek “
Dinda : “ Iya…. Ini juga udah mau abis “
“ Dinda , andai nanti kamu tahu semuanya , aku harap kamu tidak akan mencoba menjauh dari aku ya “ Billar berkata dalam hati sambil menatap Dinda yang sedang fokus dengan makanannya.
